2007

| 11 Comments | No TrackBacks

Tanggal pertama di tahun baru!

Urusan ringan-ringan

  • Setelah diniatkan dalam bentuk lembur setengah malam, akses jaringan lewat Wi-Fi untuk Ubuntu di komputer jinjing Acer Aspire akhirnya rampung. Solusi yang saya pilih lewat instalasi pengendali (driver) yang disediakan Acer untuk sistem operasi Microsoft Windows. Saya mengikuti langkah yang dijelaskan di UbuntuGuide , yaitu dengan memasang paket Ndiswrapper.

    Terima kasih untuk Budsz yang sempat meyakinkan saya bahwa Ndiswrapper cukup untuk mengaktifkan Wi-Fi di Ubuntu.

    Pekerjaan rumah: WinModem dan tampilan luaran ke proyektor LCD.

  • Titipan dari Qwords.com: mengawali tahun baru 2007, mereka menyediakan paket hosting Indonesia murah. Saya sudah menanyakan balik perihal istilah “hosting Indonesia” — berhubung istilah “server nasional” sedang marak dibicarakan — kepada Rendy Maulana dan dia menyebut sebagai, Buat orang Indonesia.

    Saya tidak membuat ulasan tentang Qwords, hanya berdasarkan beberapa kali obrolan dengan Rendy perihal bisnis hosting di Indonesia, kelihatannya dia serius membesarkan Qwords untuk hosting blog.

    Jika dilihat dari paket murah yang ditulis di Qwords, untuk penulis blog pemula paket standar sudah mencukupi. Rp 120.000,00 untuk satu tahun jauh lebih murah dibanding ongkos yang dikerluarkan untuk membeli voucher telepon genggam.

Sedikit diskusi lebih serius

Materi lokal (local content) atau kelengkapan layanan lokal yang lebih mendesak dikaitkan dengan interkoneksi dalam negeri? Materi lokal sudah mulai berkembang dalam bentuk blog, forum, wiki misalnya. Saya pribadi juga mendukung: blog dan wiki yang saya sediakan ditulis dalam bahasa Indonesia dan disediakan terutama untuk pengunjung dari Indonesia.

Layanan lokal yang masih sulit, dan ini yang menjadi salah satu dalih saya menempatkan di manca negara. Pertimbangannya bermacam-macam dan salah satu prioritas adalah perbandingan antara ongkos dan fasilitas. Pada saat terjadi gangguan beberapa hari lalu sebenarnya blog yang dipasang di dalam negeri ataupun di luar negeri sama-sama beroleh keuntungan dan kerugian. Jika detikINET banjir pengunjung yang menumpahkan uneg-unegnya setelah forum-forum mereka gagal diakses, situs ini yang dipasang di manca negara tetap lancar diakses oleh bot Google. Ditambah dengan penajukan (heading) HTML yang sayangnya masih juga belum dilirik oleh media massa arus utama Indonesia (sampai kapan mereka akan menunggu?), adalah “hoki” bahwa untuk kata kunci “gempa taiwan” artikel dari blog ini berada di peringkat pertama google.com dan google.co.id.

Saya sering memperoleh pertanyaan cara situs Web agar beroleh tempat awal di mesin pencari. Jawaban saya masih sama: tidak sesulit yang dibayangkan, lupakan mantra-mantra aneh dan kembali pada kitab kuning standar Web, serta fokus pada tema yang diangkat.

Tentang Internet sendiri perlu “dipisahkan” lokal atau global, sebagai pemakai akhir saya cenderung liberal: Internet adalah media yang mengantarkan saya mendatangi semua penyedia jasa kelas wahid, perpustakaan berskala internasional, dan cita-rasa panorama negeri-negeri di ujung bumi. Bagi saya yang tidak punya sponsor untuk berkunjung ke sana secara fisik, Internet inilah alternatif.

Sedangkan sebagai penyedia situs Web, saya setuju saja akan upaya penyediaan layanan di sisi infrastruktur di dalam negeri. Usul saya: yang dituntut jangan penyedia situs Web lagi, melainkan para juragan tempat hosting karena merekalah yang berkepentingan akan inisiatif ini secara bisnis. Menurut Rendy yang diperlukan adalah penyedia pusat data (datacenter) yang tentunya siap siaga lebih dari kesiapan layanan hosting kepada kliennya.

Oke, mereka yang bergerak di lapis tersebut lebih kompeten membicarakan keperluan akan inisiatif “server nasional”. Saya yang berada di lapis lain lebih afdol menunggu dan mengamati perkembangan. Bukan apatis, melainkan ranah maya ini terdiri atas berlapis fungsi dan kepentingan; serahkan kepada para ahli masing-masing.

Ya, kita masuk di tahun 2007: seperti hari-hari lain, niatkan saja akan mengerjakan sesuatu yang lebih baik.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/505

11 Comments

Hm… penyedia server nasional udah cukup banyak kok di Indonesia. Datacenter-nya, walaupun cukup kecil, tampaknya cukup ya karena terakhir saya masuk tahun lalu itu masih sangat banyak ruang kosong yang belum dimanfaatkan.

Kalau untuk koneksi IIX saja sih murah kok server di Indonesia, yang mahal itu biaya interkoneksi ke luar negeri yang menyebabkan harga sewa jadi mahal

direktif kena spam qwords? kabur

Spam baik-baik, soalnya minta izin dulu lewat YM… :p

Sama, memilih manca negara karena murah.

@oskar, layanannya masih tidak sebagus datacenter luar, belum lagi seperti biasa dns nya yang sulit diresolve,

dan yang terparah layanan koneksi ke luar negeri 128kbps 1:8

tetap yang namanya internet itu ada interkoneksi dengan luar negeri :D kualitasnya diperbagus la.. tetep retailer ngga akan bisa bagus kalo bag produksinya tidak bagus, saling membantu

@om amal, tenkyu pisan, ngga maksud nyepam ;)

btw, http://groups.sbm.itb.ac.id/~rendy itu local, sebelum saya mesin itu diinstall ulang, sebelum saya di blogspot, saya menulis disana

si rendy nyempam kemana-mana…

Jangan coba coba cari Ikhlasul Amal mantan Rektor UGM di google search :)

Basica: kenapa? Tertipu datang ke situs saya? :p

Pak Ichlasul gak ngeblog sih

Meneer, itu paket standarnya Rp 12.000 bukan Rp 120.000. IDR nolnya kebanyakan dibanding Euro? :D

Yudanto, untuk satu tahun Rp 120.000,00 terus diskon tiga bulan menjadi Rp 90.000,00.

wah spam neh. bubar!! bubar!! hihihi…

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on January 1, 2007 4:10 PM.

Internet dan Nama Domain was the previous entry in this blog.

Negroponte: Bukan Aplikasi Perkantoran di Sekolah Dasar is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261