Berita tidak enak dari Mohammad Syafiuddin: Doneeh.com yang baru akhir bulan lalu melansir “edisi Merah-Putih” dan disebut sebagai Versi 2, saat ini sedang mengalami kesulitan dalam hal infrastruktur. Pemakai layanan mereka yang membludak sudah dirasa berat ditangani dengan kondisi hosting saat ini, di ArdHosting. Menurut Syaifuddin, jatah lebar pita yang diberikan sudah sangat besar, yakni 50 GB per bulan, namun tetap kewalahan melayani pemakai. Belum lagi beban server itu sendiri yang untuk layanan gratis ini sudah menyita 90%, sehingga kemungkinan banyak pemakai gagal mendapatkan servis akan bertambah.
Donny Kurniawan, penggagas Doneeh.com, mengemukakan rencana pengadaan infrastruktur baru senilai Rp 7 juta pada bulan pertama dan setelah itu ongkos operasional Rp 25 juta per tahun. Tentu saja angka sebesar itu adalah jumlah yang tidak pantas ditanggung mereka mengingat kerja keras mereka menyediakan modul dan layanan cuma-cuma.
Bagaimana membantu usaha relawan dan kerja keras dalam arti sesungguhnya seperti ini? Pertanyaan sulit bagi anak-anak muda yang merintis usaha seperti Doneeh.com. Steve Jobs pada saat mengemukakan ide Apple juga didatangi pemodal yang membantu memindahkan pabrik mereka dari garasi; Sergey Brin dan Larry Page, pencetus Google, pun menggandeng pemegang duit dalam jumlah besar di awal mereka berdiri pada bulan Juni 1999.
Tentu bukan maksud contoh di atas untuk mengarahkan Doneeh.com menjadi komersial — sesuatu yang dianggap bertentangan dengan gagasan dibentuknya layanan ini. Yang lebih mendasar adalah perlu dukungan dari pihak suprastruktur: semacam backing pada saat Onno W. Purbo dan Donny BU memulai Groups.or.id. Kapasitas Purbo yang sudah dikenal luas, dan menjadi “jaminan”, menjadikan usaha tersebut dapat ditingkatkan dari hanya menggunakan server Saweran-01.
Saya ingat salah satu jargon sentimentil yang dihembuskan pada saat peluncuran Groups.or.id adalah nasionalisme, sampai-sampai Detik.com mengeluarkan seruan hijrah untuk mailing-list dalam negeri ke Groups.or.id. Menurut hemat saya, yang dilakukan Doneeh.com memiliki nilai lebih, yakni produk yang ditawarkan memang buatan mereka sendiri. Jadi seharusnya dengan promosi produk dalam negeri dan layanan yang sudah berkelas internasional, jargon untuk Doneeh.com bisa lebih kencang.
Siapa yang dapat menjadi juru bicara jargon ini dan backing non-teknis? Karena persoalan ini sudah di luar keahlian mereka, dan energi mereka sudah terkuras untuk mengelola persoalan teknis. Jika Doneeh.com terpaksa distop atau tidak ada yang peduli, tidak mustahil gagasan menomorsatukan layanan berkualitas bagus seperti ini mendapat preseden buruk.
Di ShoutBox Doneeh.com menjelang pergantian tanggal 15 ke 16 April (WIB) memang terdapat beberapa keluhan tentang kegagalan login, seperti informasi yang diceritakan Syafiuddin. Mekanisme pendaftaran anggota baru juga ditutup.
Terimakasih buat masukannya, mungkin sistem “saweran” seperti yang dilakukan oleh groups.or.id sangat rasional untuk dilakukan.
Namun seperti yang telah anda tulis di artikel ini, kami dari doneeh.com memiliki keterbatasan didalam melakukan lobby terhadap pihak-pihak yang mau memberikan bantuan tersebut :)
mari nyumbang gak masalah besar atau kecil
Siap !!
Bagaimana jika di rumah mas amal saja servernya :))… asik lho mas… pasti lampunya kedip-kedip terus (bisa untuk hiasan di ruang tamu) …. traffic 20 GB/day . …