November 2004 Archives

Informasi "Internet Sehat"

| No TrackBacks

Lewat mailing list Genetika, Donny B.U. mengumumkan pencetakan ulang brosur Internet Sehat sebagai bagian dari kerja sama ICT Watch dan UNESCO. Dari mesin pencari, saya peroleh catatan bahwa brosur tersebut sudah diperkenalkan antara lain pada tahun 2002 lalu. Sayangnya di halaman Web mereka hanya ditampilkan versi yang sudah diperkecil, sehingga sulit dibaca, sedangkan berkas aslinya disimpan dalam format proprietary, yakni Corel Draw, sehingga praktis tidak dapat saya buka.

Sekilas, terlihat halaman brosur begitu penuh dengan teks, seperti halnya sebuah dokumen resmi. Saya jadi ingat salah satu kritik terhadap buku untuk balita di Indonesia yang seperti berlomba dengan jumlah kalimat per halaman. Yang jelas brosur bukan sebuah buku teks, melainkan sebuah media yang merangsang pembacanya untuk tahu lebih lanjut dengan ungkapan ringkas tentang hal-hal penting. Informasi lebih lanjut dan penjelasannya biasanya tersedia di tempat lain, lewat halaman Web atau kontak telepon misalnya. Barangkali untuk situasi di Indonesia lebih praktis jika langsung diberikan semua.

"Curhat" untuk Domain ID

| 4 Comments | No TrackBacks

Waktunya untuk curhat.

Bisakah harga langganan domain ID yang dikelola IDNIC diturunkan?
Saya jadi “iri” setelah menghitung harga bantingan domain baru INFO yang dijual dengan harga murah — bahkan di beberapa situs ditawarkan gratis — untuk tahun pertama dan setelah itu pun masih lebih murah per tahun berikutnya.

Sekarang ini saya masih bersikukuh dengan domain ID karena pertimbangan yang bersifat romantik: representasi dari Indonesia di dunia maya. Bagaimanapun, saya masih ingin lebih banyak lagi nama domain berakhiran ID digunakan oleh situs yang isinya berbagi pengetahuan.

Sekalipun penyelenggaraan situs ini bukan urusan IDNIC, rasanya “gemas” juga membayar ongkos dua kali lipat lebih untuk sikap sentimentil saya di atas. Ada yang punya usul?

[26 Nov] Keinginan harga domain untuk keperluan personal yang lebih murah dikemukakan oleh Awan, sehari setelah artikel ini, lewat mailing list IDNIC. Budi Rahardjo menjelaskan kondisi yang dihadapi IDNIC berkaitan dengan negosiasi mereka dengan ICANN.

Edisi Bahasa Indonesia untuk Pemakai Akhir

| 3 Comments | No TrackBacks

Lewat percakapan di telepon, adik saya yang tinggal di salah satu kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sempat mengutarakan “rasa suka” bahwa sekarang ini sudah tersedia Windows berbahasa Indonesia. Menurut dia hal ini memudahkan memahami penjelasan yang disampaikan. Saya ingin tahu lebih lanjut komentar dia akan kemungkinan pengertian “lebih mudah” tersebut dari sisi memahami penjelasan di Help. Dengan tegas dijawab olehnya bahwa pemakaian istilah di menu pun dirasa lebih mudah. Contohnya, istilah tayangan lebih enak diterima dibanding display.

Agar sedikit lebih jelas: profil adik yang saya ajak bicara tersebut adalah lulusan perguruan tinggi, wirausahawan bahan pokok (sembako), mengikuti perkembangan zaman lewat media cetak dan televisi, namun tidak terlalu menyukai komputer. Dengan demikian tidak berlebihan apabila dia terlambat mengetahui bahwa Microsoft Windows edisi Bahasa Indonesia sudah diluncurkan hampir setengah tahun lalu, namun tidak merasa asing dengan istilah tayangan atau tetikus — yang tampaknya sudah dibaca terlebih dulu dari media cetak.

DomainKey di Server Mail Yahoo!

| 10 Comments | No TrackBacks

Terhadap email yang merusak ulir diskusi di mailing list favorit, saya sering melakukan penyuntingan isi tajuknya. Selain agar lebih nyaman ditampilkan dengan modus ulir di klien email Mutt yang saya gunakan, saya ingin jika membalas email “yang bermasalah” tersebut sudah dalam kondisi lebih baik.

Sekitar sepekan yang lalu baru saya sadari bahwa isi tajuk email yang dikirim oleh teman yang menggunakan alamat email Yahoo! dilengkapi field baru,

Berbagi Pengetahuan Lewat Media "Online"

| 2 Comments | No TrackBacks

Penulis media online Indonesia, ayo lebih banyak lagi menulis!

Saya ingat sekitar empat tahun lalu di Bandung, beberapa kali saya didatangi siswa setelah pertemuan di kelas, dan mereka menanyakan cara praktis menyusun situs Web informatif dengan ongkos yang terjangkau. Atau jika lebih mungkin: gratis. Saya sendiri belum menekuni dunia penulisan di Web saat itu, masih lebih sibuk dengan urusan mengajarkan pembuatan halaman Web, sehingga saya jelaskan yang saya tahu bahwa yang lebih penting adalah motivasi untuk menyajikan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Akan halnya fasilitas, besar kemungkinan dapat dicarikan jalannya.

Apalagi sekarang ini: beragam alat bantu yang memungkinkan lebih banyak orang untuk bergabung sudah tersedia. “Kekhawatiran” bahwa penulis media online harus memahami HTML semakin berkurang. Alat bantu blog sudah dilengkapi templat, mesin Wiki sudah datang dengan otomasi penyusunan halaman baru, papan buletin memiliki format penulisan sendiri yang lebih mudah, dan masih banyak lagi alat bantu berbagi pengetahuan (knowledge share) yang memudahkan penulis lebih konsentrasi pada materi.

Blog Bersama dan Planet

| 6 Comments | No TrackBacks

Setelah email perkenalan dari Thomas A. Setiawan di mailing list Teknologia dan usulan dia tentang blog bersama, Ronny Haryanto segera mewujudkannya di Planet Terasi. Ronny sendiri sejauh ini tidak memberi batasan apapun tentang materi yang ditampilkan di sana.

Jika sekadar mengumpulkan materi lewat pembaca sindikasi seperti RSS dan Atom, alat bantu Planet yang digunakan Ronny dan disusul oleh Thomas, sudah terlihat memadai. Templat yang disediakan pun memungkinkan tampilan all out seperti di Planet Terasi atau cukup senarai judul di Planet Rujak. Dilihat dari banyak situs yang menggunakan alat bantu Planet, umumnya merupakan koleksi para pengembang (atau lebih luas lagi, komunitas) sebuah topik — apapun yang mereka tuliskan di blog. Alhasil di Planet GNOME misalnya, dimuat entri dari Jamin Philip Gray tentang grup musik saudara perempuannya, Lauren’s Five-Piece Bucket.

Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1425H

| 2 Comments | No TrackBacks

Lebaran, Hari Raya Iedul Fitri, 1425H pun datang. Di kota saya, Groningen, lebaran dirayakan pada hari Sabtu, 13 November.

Sebagai kelanjutan dari tulisan saya tentang kartu ucapan digital, saya menerima beberapa respon yang menyangka situs ini menyediakan kartu tersebut. Harus saya jelaskan: bukan, tidak ada kartu ucapan apapun tersedia di sini. Jadi mohon maaf kepada pengunjung yang terutama datang lewat mesin pencari dan menyangka tersedia kartu ucapan digital di sini.

Dampak positif yang secara pribadi saya ukur dari kartu ucapan lebaran versi digital yang saya terima: kondisinya lebih baik dibanding dulu. Umumnya sudah dibuat ringkas, hampir semua tulisan sendiri dan hanya berisi teks, serta penulisan alamat email yang lebih tertib — tidak asal dijejalkan di tajuk email To:. Kendati saya berusaha mensosialisasikan tulisan tersebut ke beberapa mailing list yang saya moderasi, tentu kesadaran para pembaca tulisan tersebut yang lebih patut diacungi jempol.

Selamat merayakan Iedul Fitri.
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum.

Peluang Media Web

| 3 Comments | No TrackBacks

Hari Sabtu, 6 November lalu, saya berkesempatan mengikuti buka puasa Ramadhan bersama yang juga diisi dengan diskusi santai bersama Tomi Satryatomo, salah seorang wartawan dari stasiun televisi swasta di Indonesia. Dengan tema pembicaraan di seputar media massa, kami hadirin jadi tahu lebih banyak seluk-beluk persoalan televisi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak orang.

Yang menarik: pada salah satu sesi sempat dibandingkan empat buah media — cetak, radio, televisi, dan Web — dikaitkan dengan upaya mengajak masyarakat luas ke arah yang lebih baik. Tomi memaparkan bahwa untuk radio dan televisi, faktor dana dan sumber daya yang ahli di belakangnya masih menjadi kendala yang besar untuk bersikap “idealis.” Ongkos yang dikeluarkan sangat besar jika sudut pandang yang digunakan semata-mata, “buat produk dan biarkan nanti pemirsa yang berkenan menonton, atau tidak.”

A9: Mesin Pencari dengan Tampilan Blok dan JavaScript

| No TrackBacks

Walaupun sudah dibuka oleh Amazon.com semenjak Oktober 2003, saya baru bulan ini mencoba A9. Kebetulan bersamaan dengan peluncuran batang alat (toolbar) A9 untuk Firefox.

Berbeda dengan mesin pencari lain yang menyajikan hasil pencarian untuk halaman Web, gambar, atau alternatif lainnya, secara terpisah, A9 mengumpulkan kelompok hasil pencarian tersebut dalam satu halaman dan dipisahkan dalam bentuk blok. Alhasil, dengan tombol yang tersedia di bagian kanan, pemakai dapat menampilkan atau menyembunyikan hasil yang diperoleh dari halaman Web, judul buku, gambar, film, dan rujukan. Sebagai tambahan, masih terdapat blok yang pemakaiannya bersifat personal, yakni catatan halaman yang telah dikunjungi (history), senarai taut (bookmarks), dan buku harian.

Periode Daur Ulang "Top Level Domain" ID

| 2 Comments | No TrackBacks

Diawali lewat pengumuman di mailing list dan tulisan Budi Rahardjo sendiri sebagai ketua IDNIC, diskusi tentang periode daur ulang TLD ID dimulai dua bulan lalu, dan diikuti secara terbatas oleh anggota mailing list IDNIC. Reaksi lewat komentar blog Budi Rahardjo hanya berisi lima buah. Itu pun di mailing list juga tidak terlalu banyak debat tentang periode daur ulang ini. Setelah beberapa usulan tentang cara pemberitahuan kepada klien, praktis beberapa kali “pemungutan suara” lewat mailing list digunakan sebagai pertimbangan.

Sampai dengan beberapa hari sebelum hasil perubahan tenggang waktu daur ulang diumumkan, beberapa persoalan yang didiskusikan di mailing list malah lebih banyak perihal nama domain. Materi yang hangat adalah perubahan nama domain dikaitkan dengan kondisi aktual di Indonesia, semisal perubahan identitas geografis atau perubahan nama organisasi akibat kebijakan pemerintah. Dilihat dari masalah yang diungkapkan oleh peserta tampaknya persoalan identitas akan lebih ramai menjadi perdebatan berikutnya. Budi sendiri menyebut bahwa masalah nama geografis merupakan pekerjaan rumah berikutnya. Apakah terbatas pada nama geografis atau sekaligus persoalan yang terkait dengan gonta-ganti nama seperti SMA dan SMU? Kita tunggu sesi berikutnya.

Klien Email Tanpa Konsep "Folder"

| No TrackBacks

Selama perbaikan komputer pada pertengahan bulan Oktober lalu, saya pindah sementara menggunakan notebook yang sehari-hari dipakai oleh anak-anak, dan yang terpikir pertama kali adalah klien email. Bagaimanapun, pesan yang datang untuk saya pribadi dan urusan di sejumlah mailing list tidak boleh terbengkalai.

Karena saya tidak ingin menambah instalasi perangkat lunak baru lagi (notebook tersebut sudah dipenuhi game), segera terpikir untuk menggunakan klien email yang tersedia bersama perambah Opera. Saya sengaja memasang Firefox dan Opera di komputer tersebut, tentunya di samping IE yang memang sudah tersedia semenjak instalasi sistem operasi, antara lain untuk memeriksa halaman Web yang saya urus.

Begitu dipakai, bagian yang impresif dari Opera Mail, klien email dari Opera, adalah upaya dia untuk mengenali email yang datang dan mengumpulkan dalam beberapa kelompok tilik (view). Sebagai misal, email yang datang dari sebuah mailing list dikumpulkan dalam tilik nama mailing list tersebut, tilik nama pengirimnya, dan jika belum dibaca, masuk tilik Unread. Termasuk usaha Opera Mail untuk mengenali “nama” mailing list yang diambil dari tag di tajuk email, List-Id, sehingga saya menyadari bahwa deskripsi yang ditulis untuk mailing list Linux-Aktivis perlu dibetulkan ejaannya.

About this Archive

This page is an archive of entries from November 2004 listed from newest to oldest.

October 2004 is the previous archive.

December 2004 is the next archive.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261