February 2005 Archives

Seperti salah satu prinsip Open Source bahwa dengan bertambah mata yang melihat, akan memberi hasil yang lebih baik, saya baca email yang dikirim Benny Chandra untuk mailing list id-gmail. Isinya berupa taut ke sebuah artikel di Sinar Harapan, Memperhitungkan Weblog sebagai Media Baru. Jika dilihat di bagian bawah, artikel tersebut ditulis oleh Merry Magdalena. Email dari Benny dikirim tanggal 25 Februari 2005 dan sayangnya di artikel Sinar Harapan tidak terdapat tanggal pemuatan artikel. Tanggal yang dimunculkan di kiri-atas artikel adalah tanggal hari ini.

Setelah saya baca, bagian akhir tulisan rasanya tidak asing — saya seperti pernah membacanya. Setelah saya pikir dan rasakan, ternyata memang mirip dengan tulisan saya, Rencana Pemetaan Blogger Indonesia yang dipasang di situs ini pada tanggal 11 Januari 2005. Bagian yang saya sebut mirip ada di penjelasan yang dalam tulisan tersebut “seolah-olah” dijelaskan oleh Idban Secandri,

Perangkat Lunak Bajakan: Mortir di Sebarang Tempat

| No TrackBacks

Saya menyimpan sejumlah catatan berisi diskusi yang di dalamnya disusupkan persoalan pemakaian perangkat lunak ilegal atau sering disebut “perangkat lunak bajakan”. Pada saat kasus pengambilan berita dari Detik.com yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Yogyakarta, salah satu pleidoi yang dikemukakan Sridewa, Masalah Hak Cipta Detikcom ?? (vs Oggix), dengan subjudul Di Atas Langit Masih Ada Langit, adalah aspek legalitas perangkat lunak yang digunakan reporter Detik.com. Berikutnya, tatkala plagiat desain blog diekspos, pembelaan diri yang muncul adalah, Coba anda pikir jika anda masih menggunakan OS bajakan, perangkat lunak bajakan, artinya anda tidak ada bedanya dengan orang yang anda cela.

Kedua kasus di atas terjadi di awal dan tengah tahun 2004; dan masih berlanjut di awal tahun ini di sebuah topik mailing list id-gmail yang pada awalnya membicarakan cara menghilangkan banner di Blogger, entah penyebabnya, yang bersangkutan kemudian membelokkan ke persoalan lisensi perangkat lunak. Beberapa hari berikutnya, di situs Priyadi Iman Nurcahyo, komentar tentang pembuat perangkat lunak game pertama di Indonesia juga berisi dugaan lisensi alat bantu yang digunakan.

Entri Kedua Ratus

| 5 Comments | No TrackBacks

Artikel ini merupakan entri kedua ratus di #direktif. Walaupun tidak ada perubahan di situs ini dan saya anggap tidak perlu dirayakan secara khusus, entri ini ditulis sebagai tanda pertama perjalanan #direktif.

Dihitung dari artikel pertama di situs ini, yakni pada tanggal 23 Agustus 2003, berarti hari ini telah lewat 550 hari. Dengan demikian apabila dirata-rata, entri baru terpasang setiap 2,75 hari, atau rata-rata tiga hari sekali saya menulis sebuah artikel untuk #direktif. Tanpa saya periksa secara persis lewat statistik, selama ini jam utama saya untuk menulis adalah pagi hari, 09.00-11.00, atau sore hari (demikian orang Belanda menyebut) pukul 21.00-24.00, keduanya berzona waktu CET (UTC+1, atau +2 selama DST). Keuntungan dengan selisih 5 atau 6 jam terhadap WIB: untuk tulisan yang dipasang pagi hari, pembaca di Indonesia dapat menikmati seusai jam kantor, sedangkan untuk tulisan yang dipasang sore hari, karyawan yang mengakses Internet di kantor dapat membaca sebelum jam kerja utama mulai.

Menu utama Movable Type

Berdasarkan perkiraan juga, umumnya sebuah artikel memerlukan total waktu 1-2 jam untuk diselesaikan. Cara kerja saya begini: pertama, mulai dengan sesuatu yang menjadi topik yang akan ditulis. Pada proses ini saya tidak pilih-pilih, semua topik yang menarik saya ingat, atau jika terdapat seleksi dan tambahan catatan, saya kumpulkan di sebuah blog privat di komputer saya. Termasuk keterangan-keterangan yang kemungkinan dapat memperkaya tulisan tersebut. Buku saku juga membantu: setiap saya berkunjung ke perpustakaan dan mendapati topik menarik dari majalah komputer Belanda, segera saya catat.

Tantangan Sang Petualang

| 1 Comment | No TrackBacks

Setiap kali data dari lapangan ditanyakan, muncul kesulitan klasik di negara kita: siapa pencacahnya dan seberapa akurat. Pertanyaan pertama berhubungan dengan legitimasi, dan pertanyaan kedua dengan metode. Walaupun hal ini adalah pertanyaan umum di banyak sigi di seluruh dunia, di Indonesia perlu sedikit mengernyitkan dahi. Angka-angka statistik — yang memang sering dijadikan bahan olok-olok — dapat menjadi trauma dan akibatnya mereka yang fobi langsung bersikap defensif atau skeptis terhadap pernyataan “sekian persen”. Iklan terakhir dari Microsoft dengan bintang Budi Rahardjo juga sempat dikomentari bagian pernyataan persentasenya.

Benar, seratus penulis blog di Indonesia, angka dari mana? Trend sesaat” itu seberapa lama? Di mana batas “ramai-ramai menulis [lewat] blog” ini masih dianggap sebagai “sekadar” kecenderungan (trend)?

Opera Versi 8

| 4 Comments | No TrackBacks

Perambah lain yang selalu saya pasang di Debian GNU/Linux saya adalah Opera. Selain untuk memeriksa hasil CSS situs, sesekali saya gunakan juga untuk mendapatkan tampilan modus teks lewat User Mode yang disediakan Opera. Versi 8 Beta 1 mereka yang baru sudah saya pasang, melengkapi Firefox 1.0 yang sudah terpasang dari paket di Debian Sarge. Opera juga selalu menyediakan paket deb untuk Debian — salah satu kemudahan tersendiri.

Perbaikan baru yang agaknya ditunggu-tunggu pemakai Opera adalah JavaScript. Sebelumnya pemakai Opera tidak berhasil mengakses Gmail karena tuntutan JavaScript yang tinggi di Gmail tidak dapat dipenuhi. Kendati dengan versi 8 Beta 1, muncul peringatan dari Gmail bahwa perambah yang digunakan tidak didukung oleh mereka, saya coba tetap masuk, dan berhasil1. Selain itu untuk beberapa situs Web lain yang menggunakan teknik enkripsi lewat JavaScript juga dapat ditampilkan dengan baik oleh Opera, walaupun pada beberapa kondisi identitas User-agent di Opera perlu diubah menjadi Internet Explorer. Gunakan menu Identify as Internet Explorer. Memang patut disayangkan beberapa situs yang melakukan pemeriksaan perambah yang digunakan oleh pengunjung dan kemudian menolak apabila tidak sesuai keinginan mereka.

Promosi Cepat Kaya Ala Enda

| 2 Comments | No TrackBacks

Jika saya adalah pemakai Internet yang sedang mencari bisnis cepat kaya lewat Google dan menemukan promosi Enda Nasution di antara sekumpulan URL lain, yang saya tunggu sekarang adalah pengakuan atau semacam testimonial dari pelaku di lapangan. Sudah adakah yang terbukti — tidak perlu kaya raya dulu deh — dapat menghidupi ongkos pembiayaan operasional situs Web dengan mengandalkan pemasukan dari iklan yang dipasang lewat AdSense Google atau sejenisnya?

Pengalaman saya memasang AdSense: dari mendaftar sampai dengan iklan mereka muncul di situs saya, prosesnya memang mudah dan praktis. Hasilnya: berdasarkan laporan yang dikeluarkan Google, saya hanya mendapatkan “keuntungan” seperti yang ditulis Enda pada urutan ketujuh, bagian sial — kasihan deh lu. Sedangkan kalau saya perlu menyusun sebuah blog untuk topik yang mahal di AdSense, seharusnya saya langsung dibayar mahal oleh pemasang iklan tersebut karena sudah menjadi copywriter mereka.

Yang tidak perlu diragukan dari promosi Enda: jika anda berhasil menambang duit dari pemasangan AdSense, tidak ada keuntungan siluman yang dikirim ke Enda (aturan no. 12 dilanggar saja). Sedangkan jika anda gagal dan capek dengan semua jerih payah menulis “topik mahal”, jangan putus asa: ganti dengan topik yang anda sukai, lupakan AdSense, dan… Selamat Datang di Dunia Blog!

[16:56] Andika Triwidada menceritakan rahasia temannya yang mendapat omset ribuan dolar per bulan. Saya juga teman Andika, apakah hal tersebut dapat dijadikan modal?

Ayo Berdiskusi

| 3 Comments | No TrackBacks

Apabila menulis pendapat lewat komentar yang disediakan setelah materi dianggap kurang leluasa, mari kita berdiskusi lintas blog. Untuk keperluan ini, saya menambahkan fasilitas di Artikel terkait berupa taut ke beberapa mesin pencari.

Technorati merupakan mesin pencari yang paling cepat menemukan kaitan antar weblog. Hal ini antara lain didukung oleh banyaknya alat bantu blog yang mengirim notifikasi, berupa ping, ke server Technorati sebagai kelengkapan dari pemuatan sebuah artikel. Informasi yang dikirim bersama notifikasi ini antara lain permalink artikel (berupa URL), sehingga Technorati dapat menyusun koleksi artikel yang merujuk ke sebuah URL. Alhasil, bersama dengan Bloglines dan Feedster, saya kelompokkan sebagai mesin pencari yang bekerja dengan cara di atas.

Sedangkan Yahoo! menyediakan pencarian baru yang memperhatikan konteks, yakni Y!Q. Penulis kode Y!Q adalah Jeremy Zawodny, staf Yahoo! dan salah satu penulis blog sohor yang menulis banyak tentang kultur blog. Selain panduan resmi cara pemasangan Y!Q yang disediakan Yahoo!, Jeremy menuliskan tutorial, catatan dia, dan bersedia menampung usulan untuk tim Y!Q mereka. Tag yang dicontohkan oleh Jeremy untuk Movable Type, lakukan modifikasi sesuai alat bantu yang anda gunakan.

Saling Pengertian

| 10 Comments | 3 TrackBacks

Komunitas [penulis] blog Indonesia pada hari ini, 14 Februari, yang bertepatan dengan hari Valentin, mengucapkan hadiah kasih sayang untuk Roy Suryo. Saya belum tahu situs yang memuat daftar lengkap peserta acara tersebut, namun dapat dimulai dari blog Priyadi Iman Nurcahyo, termasuk telusuri di bagian komentar. Tampaknya kegiatan ini menjadi respon terhadap pendapat Roy tentang blog yang pernah disampaikan lewat media massa.

Terakhir saya mengirim email tentang silang pendapat Roy Suryo dan — secara tidak langsung — anggota mailing list Teknologia, saya layangkan email merespon Roy di mailing list Technomedia. Saya menyebutkan bahwa jika dia dapat berlapang dada kepada para wartawan media massa, tentunya sikap yang sama diperlukan terhadap mereka yang selama ini tidak setuju atau mengoreksi pendapatnya. Kelompok yang secara serampangan disebut “anti-Roy”. Kenapa tidak? Toh masalah sebenarnya pada perbedaan pendapat, bukan konflik pribadi. Pendapat ilmiah di jurnal pengetahuan pun dapat saja kemudian diketahui salah dan kemudian dikoreksi. Yang lebih penting dalam sikap keilmuan adalah kejujuran.

Saya juga membaca email dari salah seorang wartawan yang menyebut bahwa pendapat dari mereka yang tidak setuju dengan Roy Suryo, dan umumnya memang dimuat di blog pribadi, sulit dimuat oleh media massa tempat mereka bekerja. Mereka memiliki kebijakan perihal artikel yang dapat dimuat, dan sanggahan lewat blog tersebut tidak dapat melewati kebijakan tersebut.

Lisensi: Cukup Penyebutan atau Berbagi dengan Cara Serupa?

| No TrackBacks

Lisensi untuk hasil pekerjaan yang saya pasang di Web merupakan sesuatu yang penting. Saya berharap pengunjung yang memerlukan materi tersebut dapat dengan mudah memanfaatkannya. Lisensi Creative Commons, seperti pernah diulas di sini, adalah penyedia yang paling praktis saya gunakan. Pertimbangan pemilihan jenisnya akan saya paparkan di bawah ini.

Penyebutan sumber jelas syarat mutlak. Saya kira di dunia tulis-menulis manapun hal ini merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar. Lisensi Creative Commons menyertakan penyebutan (attribution) sebagai bagian pertama yang penting. Saya juga berusaha sedapat mungkin menuliskan sumber rujukan sampai pada halaman yang siap dibaca. Sebagai contoh, apabila rujukan tersebut terdapat di arsip mailing list, saya usahakan URL pesan yang dirujuk. Tidak selalu mudah memang — oleh karena itu sesekali saya berseloroh bahwa permalink masih berupa barang mewah.

Tentang pemakaian materi yang saya tulis, terutama yang dilandasi semangat berbagi ilmu, saya mengabaikan persoalan hendak dijadikan produk komersial atau bukan. Baik dari prinsip saya pribadi dan situasi di Indonesia, saya tidak mau berpanjang lebar menanyakan keuntungan rencana pemakai materi saya berikutnya. Silakan pakai.

Belajar Bersama di Kantor Sendiri

| No TrackBacks

Catatan Budi Rahardjo lagi tentang kegiatan perusahaan yang dia kelola, Indocisc: Hari Belajar Bersama. Dengan jumlah staf sekitar 10 orang, dan disebut olehnya sebagai “perusahaan kecil”, kegiatan belajar bersama ini menggunakan teknologi tinggi. Dengan dua kantor mereka di Jakarta dan Bandung, koneksi Internet kontinu yang mereka miliki dapat digunakan sebagai alternatif yang murah untuk bertukar pikiran di antara dua tempat. Pendapat tentang Skype yang kurang nyaman dipakai untuk acara tersebut kemungkinan bersesuaian dengan eksperimen Andika Triwidada, salah seorang staf Indocisc: uji coba 64 kbps kurang mulus?

Sesuai dengan bidang yang digeluti Indocisc, materi yang dibahas di seputar TI dan levelnya lanjut, semisal LATEX, routing di jaringan komputer, dan CVS.

Belajar bersama dapat menjadi kegiatan yang menarik bagi perusahaan kecil dengan cara yang dikemas “unik.” Karena jumlah peserta yang sedikit, hubungan antarpersonal yang sangat dekat, acara lebih mudah diatur agar menyenangkan, sedikit santai, dan tidak perlu keluar ongkos besar. Penyelenggaraan kegiatan juga dapat dilakukan di kantor.

SpeedCrunch: Sensasi Program Kecil "Goes International"

| 12 Comments | No TrackBacks

Ariya Hidayat menggunakan signature email lain lagi — berarti ada produk yang perlu dilirik.

Saya amati di email dia terakhir di Teknologia, bagian akhir tertulis, http://www.google.com/search?q=usable+fast+calculator&btnI.

Coba klik! SpeedCrunch — “mainan” kalkulator ilmiah yang sudah pernah diungkap tekniknya di blog Ariya. Misalnya tentang trik membuat jumlah digit lebih banyak. Tidak berlebihan, SpeedCrunch mendukung sampai dengan 50 digit desimal — enam kali lipat kapasitas kalkulator tukang sayur yang isinya hanya satu buah IC. Seperti deskripsi yang ditulis di kanan-atas situs Web, SpeedCruch adalah, Kalkulator yang cepat dan berguna untuk pemakai lanjut.

Demikianlah SpeedCrunch, sebagai sebuah produk sudah siap digunakan. Sekarang bagaimana dengan pemasaran produk? Ini Free Software dan beberapa hari ini kalangan media di Indonesia, lewat mailing list, sedang menjelaskan fenomena orang-orang yang “konon menjadi pemasar TI untuk khalayak luas.”

Saya cari di situs IGOS, SpeedCrunch belum disebut. Yang menarik perhatian saya malah situs SpeedCruch sendiri: hari Ahad sore dua hari lalu saya amati terjemahan halaman tersebut hanya dalam Bahasa Perancis, dan kemarin sore sudah dilengkapi dengan tambahan Bahasa Portugis, dan Bahasa Rusia. Sedemikian cepat goes international.

About this Archive

This page is an archive of entries from February 2005 listed from newest to oldest.

January 2005 is the previous archive.

March 2005 is the next archive.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261