Senin, 5 Juli, pekan lalu, saya berkesempatan memenuhi undangan presentasi Indosat yang disampaikan lewat milis BHTV. Hadirin adalah para pengembang aplikasi di Bandung dan secara khusus dihadiri perwakilan Himpunan Mahasiswa Elektro dan Himpunan Mahasiswa Informatika ITB.
Recently in Lapak dan Etalase Category
Koprol resmi bergabung dengan Yahoo! hari Selasa, 25 Mei, lalu. Dengan kejutan dimulai yang ringan seperti pangkas rambut Satya Witoelar hingga Aulia Halimatussadiah menyebut hari tsb. akan istimewa di pagi hari, akhirnya berita resmi beredar cepat, saya amati lewat Twitter. Setelah itu Koprol ramai didatangi (kembali) para pesohor di ranah maya Indonesia, mengalami cegukan dan terhuyung-huyung dalam peningkatan skalabilitas (migrasi?), dan tulisan “from Yahoo!” ditambahkan di bawah logo Koprol.
Ulasan pembelian Koprol oleh Yahoo! ini meluas hingga TechCrunch dan Mashable. Di Plurk misalnya, beberapa teman baru tahu pembelian Koprol oleh Yahoo! dari situs asing tersebut, yang lain malah bertanya bilakah media lokal memasang berita penting di hari itu. Pembaca memang kian mudah tidak sabar.
Layanan pengumpul berita dengan pendekatan semantik telah diluncurkan dengan wajah baru oleh pembuatnya, Ismail Fahmi, yaitu Gresnews. Kabar beredar lewat Facebook dan Twitter dan dikomentari salah satunya: apakah perubahan nama domain dari Bubunews ke Gresnews menghindari risiko persinggungan nama domain di tangan pengacara? Ismail hanya tersenyum seperti mengiyakan. Saya tidak mengikuti perkembangan Bubunews sebelumnya, sehingga tidak dapat membandingkan edisi Gres dengan pendahulunya.
Pengumpul berita (atau secara umum, tulisan) dengan pendekatan semantik berarti secara otomatis mengaitkan banyak sumber berdasarkan hal-hal yang dianggap bagian dari semantik teks. Pengertian semantik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1 ilmu tt makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata; 2 bagian struktur bahasa yg berhubungan dng makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara;
Peluncuran produk baru Google selalu menimbulkan reaksi, apalagi dengan adanya jejaring sosial dan blog-mikro: cetusan komentar terlihat lebih spontan. Bagaimana komentar tentang Google Buzz yang kemarin mulai digunakan meluas?
Berikut komentar yang saya baca dari beberapa kontak:
Saya kenal dan mulai menggunakan jasa pemendek URL lima tahun lalu, TinyURL. Saat itu TinyURL diperlukan untuk membantu penulisan URL dalam email. Selain memang tidak nyaman melihat URL yang super-panjang (apalagi saat itu tautan permanen yang rapi belum populer seperti sekarang), beberapa klien email memenggal URL di dalam pesan email dengan semena-mena, tidak jarang menjadi cacat dan gagal digunakan.
Hari-hari ini jasa pemendekan URL laris-manis, antara lain disebabkan oleh popularitas blog-mikro yang memang berlomba meringkas pesan sepanjang ukuran SMS. Secara logis, URL yang pertama harus dibuat super-pendek, karena dia diperlukan oleh komputer, bukan manusia. Pengguna dan klien alat bantu Twitter terlihat paling getol menampilkan variasi layanan pemendek URL. Untuk produk dalam negeri, dengan sedikit kegaduhan, akhirnya Siteous yang ditulis dan dikelola Adham Somantrie, diluncurkan.
Era Facebook telah datang di negeri kita. Akhir 2008 dan awal 2009 menyambut kedatangan Facebook untuk sejuta umat. Setelah periode terbatas di sekitar pecandu Web, usai eksperimen tim pemenangan para politisi dengan memasukkan jago-jago mereka bertualang mencari kawan (ingat: tiada kawan atau lawan yang abadi dalam politik!), eksodus besar dari Friendster disertai sedikit hasutan untuk bergabung di tempat baru, hari-hari ini Facebook disebut sama kerapnya dengan Blackberry dan kemarin sudah dikartunkan di Benny dan Mince, Kompas Minggu.
Jumlah pemakai Facebook masih dianggap lebih sedikit dibanding Friendster, namun ukuran yang lebih layak saat ini adalah tingkat pertumbuhan dan aktivitas. Selain itu, beberapa pemakai Facebook yang lebih akhir bergabung malah menjadi “pendakwah” aktif dengan pertanyaan pembuka di telepon atau Yahoo! Messenger, “Sudah punya Facebook?” Barisan ini ditambah sejumlah tag foto-foto jadul (jaman dulu) yang secara provokatif mendatangkan pengguna baru lewat tag dan undangan.
Beriringan dengan rentetan insiden pencurian Batu Kuya yang menghebohkan di Jawa Barat — batu sebesar itu dengan enteng dicuri dari lokasinya, sore ini saya baca entri menarik di blog Flickr, Arbeids, Spelen, and the Tweede Wereldoorlog. Selain bahasa Belanda yang sedikit menggoda mata, penyebutan Nationaal Archief sebagai arsip publik terbesar di Belanda dalam artikel tersebut mengingatkan saya pada koleksi Library of Congress yang sukses “diboyong” untuk berpameran sepanjang waktu di Flickr.
Salah satu pengusaha waralaba pernah menyebut bahwa “paket Idul Fitri” adalah masa penting yang perlu ia kejar saat pembukaan sebuah gerai waralaba. Yang dimaksud “paket Idul Fitri” bermula dari dua pekan menjelang Ramadan — bulan Sya’ban, bulan Ramadan itu sendiri, dan kemeriahan dua pekan pertama bulan Syawal. Ringkasnya, dalam pandangannya, Sya’ban, Ramadan, dan Syawal adalah tiga bulan almanak komariyah yang digunakan umat Islam dan mendorong aktivitas pembelian.
Secara tak disengaja oleh pendirinya, Plurk — layanan blog-mikro bergaya lini-waktu (timeline) — datang pada periode tersebut dan pas juga disambut khalayak di Indonesia. Setelah periode Juni-Juli didatangi pengguna awal dan Plurk sendiri masih terbatuk-batuk masa perawatan hampir-rutin setiap pekan, Agustus-September yang merupakan awal “paket Idul Fitri” menjadi momen tersendiri.
Kebetulan saya sedang memperbaiki album pemotretan dua hari lalu di ITB pagi ini, kotak dialog kecil ditampilkan Flickr berisi pemberitahuan bahwa halaman Web pemakai terdaftar akan berubah dalam beberapa pekan mendatang. Yang menarik: disediakan kesempatan untuk mencoba terlebih dulu, dengan penjelasan di blog Flickr dan laman FAQ.
Tanpa pikir panjang — dan tanpa membaca isi penjelasan di atas — langsung saya aktifkan untuk mendapat tangkapan layar tampilan baru tersebut.
Pernah dijanjikan oleh penjaga lapak IndosatM2 di Bandung Electronic Center bahwa harga layanan mereka relatif murah karena kuota yang ditawarkan akan ditambah nantinya. Saat saya mulai berlangganan pun kuota yang saya miliki sudah 1,2 GB, lebih tinggi dibanding jatah dari Telkom Speedy. Bulan Maret ini realisasi janji di atas: dari surat informasi layanan Indosat M2 diberitakan penambahan kuota baru untuk semua paket. Jenis paket YOU! yang saya gunakan dinaikkan dari 1,2 GB menjadi 1,5 GB.
Bersama dengan kemudahan cicilan modem 3G merk Huawei, IndosatM2 harus bersaing dalam hal cakupan area pemakaian dibanding Telkomsel Flash, namun untuk harga, Indosat tetap bersaing. IM3 juga diminati sebagai solusi koneksi Internet dengan modal tambahan telepon seluler lewat bluetooth ke komputer. Di kantor, kami pernah menghitungkan klien ongkos bulanan untuk keperluan AVL lewat GPRS dan mendapati biaya bulanan lewat layanan IM3 sepersepuluh dibanding produk Telkomsel. Untuk cakupan area, seharusnya IndosatM2 saya uji lagi dengan menggunakannya di kampung.