February 2004 Archives

AS, India, dan Cina

| No TrackBacks

Relokasi pekerjaan TI, terutama dari Amerika Serikat, ke Asia masih menjadi catatan yang menarik. Lokasi tujuan utama tetap Cina dan India. Industri perangkat lunak Negeri Taj Mahal ini meningkat 23% pada tahun 2003, dengan jumlah pekerjaan baru sebanyak 152.000 — “mengimbangi” Amerika Serikat yang kehilangan 234.000 pekerjaan TI.

Cina punya catatan tersendiri dalam hal perangkat lunak bajakan: hanya 4% perangkat lunak yang dibeli secara legal, atau dengan kata lain tingkat pembajakan masih diduga sekitar 96%. Sedangkan Indonesia menempati posisi ketiga, setelah India, dan diikuti oleh Filipina, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. Demikian dilaporkan oleh IIPA.

Ketimpangan penghasilan tenaga profesional TI masih terlihat menyolok. Sementara penghasilan rata-rata tenaga TI di Amerika mencapai USD 67.670 per tahun, di RRC angka tersebut masih berkisar USD 2500.

[20:38] Selain mencatat penghasilan untuk profesional berlipat dibanding Cina, Amerika Serikat memperoleh prestasi tertinggi sebagai negara pengirim email spam berdasarkan laporan yang dikeluarkan Sophos.

Senarai Padanan Istilah

| 3 Comments | 1 TrackBack

Mana yang lebih benar: “download file” atau “mengunduh berkas”? “Ketikkan password untuk login, atau “ketikkan sandi lewat untuk log masuk”?

Dugaan saya: gambaran pertama yang muncul di benak kita, pemakai Bahasa Indonesia, bukan pada persoalan lebih benar atau salah, melainkan terasa sudah pas atau belum di lidah. Saya sudah mencoba menggunakan padanan istilah tersebut dalam Bahasa Indonesia untuk istilah komputer yang semua berasal dari Bahasa Inggris, dan hampir semua komentar yang saya terima adalah persoalan “kenyamanan” dan “kebiasaan”. Itupun belum saya gunakan semua istilah dan dalam banyak kasus masih saya lengkapi dengan penjelasan istilah aslinya di dalam kurung.

Tanda Tangan Digital

| No TrackBacks

Dengan merebaknya email palsu yang mencatut identitas seseorang, baik yang dihasilkan oleh program seperti halnya worm, atau memang dilakukan oleh pihak tertentu, penggunaan teknik autentifikasi pesan menjadi lebih diperlukan. Seperti halnya surat yang pengirimannya tinggal dimasukkan ke dalam kotak pos yang banyak dijumpai di pinggir jalan, server email juga menerima pesan yang akan dikirimkan serupa itu. Autentifikasi umumnya hanya dilakukan terhadap alamat IP komputer pengirim, dan sepanjang alamat tadi dianggap valid, maka siapapun dapat menulis email dari komputer tersebut.

Kita dapat menerima surat yang datang lewat tukang pos dan di dalamnya mengatasnamakan siapapun. Karena memang tukang pos tidak berkepentingan dengan validitas isi surat tersebut. Tugas utama dia adalah mengantarkan surat ke alamat tujuan, tanpa memedulikan siapapun pengirimnya. Adalah tanggung jawab pengirim surat untuk menandai surat tersebut sehingga dapat dipercaya (trusted) bahwa memang pesan yang ditulis berasal darinya. Sedangkan di sisi penerima pesan, harus terdapat sebuah cara sehingga dia dapat mengetahui identitas pengirim pesan dan cukup yakin bahwa pesan tersebut memang ditulis oleh yang bersangkutan.

Worm Lewat Email

| No TrackBacks

Hari-hari ini worm yang tersebar bersama email masih gentayangan di banyak tempat. Banyak layanan yang berhubungan dengan email melambat, termasuk pemberitahuan kemungkinan pengiriman email yang tertunda dari penyedia jasa mailing-list terkemuka seperti Yahoo! Groups. Di lingkungan korporasi, seperti universitas, yang memiliki pemakai email dalam jumlah besar, juga terjadi saling kirim email dengan identitas atau informasi palsu, dalam jumlah besar. Bahkan di antara sejumlah pemakai terjadi kesalahpahaman karena alamat email seseorang “dicatut” oleh worm tersebut dan penerima belum menyadari bahwa email yang masuk ke kotak suratnya adalah palsu.

Sampai tanggal 30 Januari 2004 yang lalu, salah satu worm yang beraksi pada bulan tersebut, MyDoom, menelan ongkos USD 250 juta. Harga yang mahal untuk interkoneksi global yang kita nikmati saat ini.

Tenaga Dukungan Teknis Dalam Negeri

| No TrackBacks

Pertanyaan menarik tentang Open Source secara tidak langsung dikemukakan lewat mailing-list Genetika, berkaitan dengan penghidupan tenaga TI itu sendiri. Apabila perangkat lunak dibagikan gratis, bukankah industri TI Indonesia akan surut? Asumsi sederhana yang digunakan adalah dengan perputaran uang yang diduga akan berkurang karena komponen pengadaan perangkat lunak dapat dilakukan cuma-cuma, maka omset produsen TI ikut mengendur.

Lepas dari filosofi free software itu sendiri, bahwa free di sini bukan gratis, melainkan bebas, saya ingin melihat pada kondisi Indonesia secara lebih khusus, yang kebetulan pada mailing list lain, Piksi-L, dibicarakan salah satu persoalan pemakaian Linux di lingkungan korporasi adalah dukungan teknis yang masih minim. Terutama minim dalam hal dana, sehingga apabila hendak dipilihkan tenaga teknis yang lebih tinggi kualifikasinya (apakah kualifikasi dukungan teknis untuk Linux lebih tinggi dari keluarga Windows? Ini pertanyaan besar juga, sebenarnya), maka alokasi dana untuk personil dukungan teknis tidak mencukupi.

About this Archive

This page is an archive of entries from February 2004 listed from newest to oldest.

January 2004 is the previous archive.

March 2004 is the next archive.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261