October 2004 Archives

Spam di Akhir Oktober

| 2 Comments | 3 TrackBacks

Bagi anda yang sudah kenyang dan bosan dengan spam, tulisan ini hanya dokumentasi sebagian aktivitas mereka yang membabi buta di pekan terakhir Oktober ini. Tidak ada yang baru dalam aksi kali ini; sekadar catatan korban yang terkena. Konon disebutkan: jika terdapat satu (atau sedikit) korban, orang merasa perlu memperingati, namun jika jumlahnya sudah ratusan, orang menganggapnya bagian dari statistik. Dunia yang tidak adil: seperti juga tidak adil membiarkan para perusuh tersebut mengacaukan Internet.

Korban pertama yang saya ketahui dari Bloglines adalah SimpleBits milik Dan Cederholm. Dengan tanpa ampun spam menghajar salah satu situs rujukan para desainer dan evangelis CSS ini. Akibatnya, Dan terpaksa menutup komentar untuk sementara waktu dan kemudian melakukan renovasi secukupnya. Akibat yang sudah lumrah terjadi akibat spam dan tetap menjengkelkan!

Pemakai Notebook dan Spyware

| 5 Comments | No TrackBacks

Salah satu pekerjaan cukup sering yang saya lakukan secara amatir sekarang ini adalah memperbaiki kondisi notebook teman. Ini sama sekali tidak ada kaitan dengan misi #direktif untuk pemakai komputer di rumah, melainkan semata-mata saling membantu di negeri dengan tenaga kerja resmi di toko komputer berongkos mahal. Saya sendiri juga bukan ahli perbaikan persoalan di Microsoft Windows, umumnya XP; sehingga solusi yang saya gunakan untuk kasus yang parah adalah The Legendary Re-Installation. Praktis cara yang saya lakukan adalah mengamankan data dalam jumlah besar ke komputer desktop lewat LAN di rumah untuk dikembalikan lagi ke notebook tersebut setelah instalasi ulang.

Dari sekian banyak persoalan yang mereka hadapi, spyware dan worm yang terinstal tanpa disadari oleh pemilik notebook merupakan mayoritas. Simptomnya jelas: pemrosesan yang dilakukan komputer melambat, Microsoft Internet Explorer bekerja tidak semestinya, dan pada beberapa kasus yang sangat parah komputer diblok dari akses ke Internet.

Di bawah ini beberapa hal yang saya dapatkan dari persoalan yang dialami pemakai notebook.

"Knowledge Base" Lokal

| 2 Comments | No TrackBacks

Jika moblog, antara lain akses ke blog lewat handphone dan PDA (terutama untuk posting), bertujuan memudahkan pemilik blog menambahkan entri dari sebarang tempat, menyuguhkan tulisan yang lebih real time, dan langsung dinikmati pembaca dari seluruh belahan bumi, memasang blog untuk audiens yang lebih terbatas atau untuk keperluan pra-publikasi, merupakan alternatif menarik bagi individu dan organisasi.

Timothy Appnel “menantang” anggota Professional Network Six Apart untuk mengeluarkan uneg-uneg penggunaan blog di lingkungan yang lebih terbatas — atau, meminjam istilah dia, Menjalankan Movable Type secara lokal. Sebagai pengembang, Timothy melakukan uji coba instalasi beberapa versi MT di Powerbook miliknya. Hal yang sama dilakukan oleh Matthew Mullenweg, yang menenteng server Web Apache dan alat bantu pemrograman untuk pengembangan WordPress, bersama Apple dan OS X miliknya. Sedikit berbeda alat bantu, Dody Suria Wijaya mengaku menggunakan MoinMoin, salah satu Wiki yang ditulis di atas Python, untuk coret-coret tulisan pribadi di notebook-nya.

Pindah Tempat "Hosting"

| 3 Comments | No TrackBacks

Libur menulis yang cukup lama: 10 hari!

Boleh dikata inilah periode tanpa menulis entri baru di blog terlama yang saya alami. Penyebabnya kegagalan yang fatal: komputer yang dijadikan server Web rusak papan induknya (motherboard). Setelah sebelumnya terkena gangguan koneksi Internet selama empat hari, karena ada perbaikan kabel di luar, kerusakan komputer ini menggenapi persoalan hosting model “rumah tangga” yang kami gunakan.

Tidak tersedia komputer cadangan: praktis saya dan organisasi yang juga ikut menggunakan server Web mendadak kehilangan peran di dunia maya. Email dan Web merupakan alat bantu yang praktis dan murah di lingkungan tempat kami tinggal, di Groningen, Belanda. Koneksi Internet tersedia di hampir semua tempat dengan rasio kualitas terhadap biaya yang memadai. Alhasil, salah satu rencana kegiatan menyambut bulan Ramadhan yang kami susun menjadi sedikit tersendat.

Persoalan Spam, Persoalan Kita Semua

| No TrackBacks

Persoalan Anne Ahira semakin meluas dengan dipaparkannya banyak bukti baru keterlibatan cara bisnis yang dia lakukan dengan tindakan tidak etis berupa spam. Jika sebelumnya persoalan ini bermula dari spam yang masuk di kotak email Priyadi Iman Nurcahyo, gerakan baru mereka sudah “turun ke darat” sampai menyebarkan selebaran.

Yang perlu perhatian sekarang adalah sikap kita, sebagai pemakai layanan di Internet dalam menghadapi kondisi ini. Bisnis seperti yang dilakukan Ahira, yang mengiming-imingi pemakai komputer dengan hasil menggiurkan, memang bukan berhenti pada seorang Anne, melainkan dapat menjelma dalam banyak identitas lainnya. Dengan kemiripan: produk yang dijual tidak jelas — karena yang diharapkan adalah perputaran uang dari alas piramida menuju puncak. Kemudahan pemakaian Internet dan cakupannya yang global — ini diakui oleh Anne sendiri dalam wawancaranya — menuntut pemakai Internet agar lebih berhati-hati, dalam pengertian terhadap rambu-rambu yang kemungkinan besar akan ditabrak.

Open-Xchange: Server Pekerjaan Kolaborasi Berlisensi GPL

| No TrackBacks

Organisasi dengan dana belanja pas-pasan ingin menikmati server untuk pekerjaan kolaborasi yang memungkinkan penyimpanan daftar janjian, buku alamat, email, daftar taut Web, dokumen, dan banyak hal lainnya lagi — atau ringkasnya, ingin server dengan fungsionalitas setara Microsoft Exchange? Open-Xchange menawarkan hal ini. Di halaman pembuka situs mereka disebutkan bahwa server ini berbasis daemon dan layanan yang sudah tidak asing bagi pemakai Linux: server Web seperti Apache, mesin servlet seperti Tomcat, basisdata semisal PostgreSQL, direktori server, dan server mail. Hampir semua distribusi Linux menyediakan layanan dan daemon di atas untuk keperluan server. Dengan lisensi GPL, produk ini jelas dapat diperhitungkan dalam hal biaya pengadaan.

Saya coba fasilitas demo yang tersedia dengan berbagai jenis akun, dan saya pilih yang paling rendah kewenangannya, yakni secretary pada contoh tersebut, tampaklah tampilan dan pengoperasian seperti halnya di depan Microsoft Outlook atau untuk versi Web global, keluarga Yahoo! Dengan tambahan modul Projects, Forum, dan Knowledge. Dari sisi tampilan dan pengaturan tata letak, saya rasa lebih nyaman dipasang konektor dan diolah lewat Evolution.

Gmail dengan Tambahan Fasilitas Baru

| 2 Comments | No TrackBacks

Fasilitas baru dan sejumlah perbaikan lagi di Gmail. Yang pertama terlihat adalah tempat teks untuk mengundang teman, Invite 6 friends to Gmail, yang semula di blok kiri di bawah menu, kemudian dinaikkan di atas senarai email, sekarang diturunkan ke tempat lama lagi. Tulisan New Features! mencolok di menu utama atas, satu blok dengan Settings dan Help. Tadi siang saya klik New Features! tersebut dan masih berisi keterangan singkat agar menunggu fasilitas baru mereka.

Di bagian menu kiri, tanpa perlu ditunggu, sudah terlihat ContactsNew!, dan benarlah: daftar alamat yang dulu hanya berupa jendela pop-up, sekarang sudah diintegrasikan dengan tampilan utama Gmail, lengkap dengan tambahan form untuk alamat, nomor telepon, dan atribut buku alamat lainnya. Form tersebut disusun berkelompok, misalnya untuk rumah, kantor, dan alternatif lainnya, dan dapat ditambahi sesuai keperluan. Apakah Contacts yang disediakan Gmail akan mampu menyaingi Yahoo! Address Book yang lebih dulu dan lebih lengkap fasilitasnya?

Warnet: Rencana Balai Monitoring dan Bisnis yang Kolaps

| 2 Comments | No TrackBacks

Balai Monitoring (Balmon) hendak beraksi lagi. Menurut email yang dikirim Onno W. Purbo, penertiban hendak dilakukan di Jawa Timur. Siapa lagi yang hendak jadi sasaran? Warnet tidak berizin atau PJI kecil yang menggunakan cara koneksi RT/RW? Kendati pada perkembangan berita selanjutnya disebut rencana ini ditunda, namun sepak terjang Balmon akhir-akhir ini mengundang perhatian.

Baru tanggal 22 September yang lalu, Judith Moniq Samantha, Ketua Presidium Asosiasi Warnet Indonesia (Awari) menyebut hampir 60% Warnet di Indonesia kolaps (salinan di Google). Sebelumnya, pada tanggal 6 September, Budi Witjaksana, Ketua Koperasi Warnet (Kowari) Surabaya, menyebut anggota mereka tinggal sepertiga dari jumlah 175 pada saat booming Warnet tahun 1999. Kedua pengurus organisasi tersebut tentu melihat dari sudut pandang pengelolaan bisnis Warnet, terutama dalam hal mengatasi kelesuan sekarang ini. Citra Warnet sebagai sarang penyamun digital dan kolektor materi pornografi hendak diubah ke arah yang kondusif antara lain dengan merangkul kegiatan di sekolah dan pelanggan yang memang menggunakan Warnet untuk aktivitas positif dan efisien.

Mengenalkan Python kepada Anak-anak

| 1 Comment | No TrackBacks

Kedua anak saya mulai belajar berhitung. Mereka baru masuk groep 4 di basisschool di Belanda, atau setara dengan kelas 2 SD. Berbeda dengan saya yang pada usia seperti mereka baru mengenal kalkulator pertama kali, mereka sudah menjumpai kalkulator di banyak peralatan di sekitar. Pesawat telepon di rumah dilengkapi kalkulator, Windows XP yang digunakan oleh mereka juga berisi kalkulator, telepon genggam, adalah sekian contoh alat-alat dengan kalkulator siap pakai.

Pada saat saya duduk di kelas satu SMP, kepala sekolah kami pernah menyempatkan memberi pandangan tentang “kerugian pemakaian kalkulator”. Beliau menyebutkan bahwa dengan kemudahan mengoperasikan tombol-tombol kalkulator, kami, para siswa, menjadi tidak ahli lagi dalam ilmu aritmatika. Saya sendiri tidak tahu persis kebenaran pendapat tersebut, namun yang jelas sedikit risau juga apabila melihat anak-anak terlalu sering menggunakan kalkulator untuk belajar dasar-dasar berhitung. Keperluan mereka mengoperasikan kalkulator yang hanya ingin mendapat jawaban tanpa melewati usaha menyusun langkah mencapai solusi tersebut, menurut saya kurang baik dibanding pemakaian sempoa atau menghitung menggunakan simbol-simbol di atas kertas.

Alih-alih melarang dengan tegas, saya lebih cenderung menyodorkan alternatif cara mengerjakan hitungan tersebut ketimbang secara mutlak melarang pemakaian kalkulator. Saya pernah mengenalkan utilitas bc di Linux kepada anak-anak, namun karena memang berbasis kalkulator tentu “kurang menantang” mereka jika sekadar mengetikkan 9 + 6 dan setelah diakhiri dengan ketikan Enter jawaban muncul di layar.

Promosi Usahawan Kecil Lewat Blog

| 4 Comments | No TrackBacks

Jika salah seorang staf Friendster dipecat dengan alasan menulis Blog — keputusan perusahaan yang disesalkan oleh banyak kalangan, dua catatan tentang penggunaan blog untuk perusahaan kecil berisi berita menggembirakan. Tulisan pertama dari Anil Dash di Six Apart Personal Network pada tanggal 7 September lalu, tentang salah seorang pelanggan TypePad — unit usaha Six Apart — Fraser Beach, yang telah memanfaatkan publikasi efektif lewat blog untuk berkomunikasi dengan audiens di Web. Anil menyebut usaha ini bukan sebagai “promosi”, melainkan “berkomunikasi” — sebuah ungkapan yang lebih enak diterima di tengah kedatangan promosi di sekeliling kita secara bertubi-tubi. Target tulisan pun, alih-alih disebut “calon pelanggan”, diganti sebagai “audiens di Web”, sehingga yang dilakukan terlebih dulu adalah “merangkul semua orang”, bukan hanya mereka yang tertarik hendak berjual-beli rumah. Di Toronto At Home, Beach menjelaskan situsnya, Akan membantu orang mendapatkan informasi tentang tren pasar real estat di daerah Toronto. Lebih santun sebagai pengantar promosi sebuah bisnis.

Memasang promosi produk dengan gaya dan tampilan bak artikel sebenarnya bukan hal baru. Koran dan majalah kita juga sering disisipi artikel advetorial tentang sebuah perusahaan atau instansi dan disusun oleh perusahaan jasa periklanan secara serius, termasuk di dalamnya diisi artikel yang dibuat oleh penulis kawakan. Dengan adanya medium baru seperti blog dan alat bantunya yang relatif mudah dibangun dan berharga terjangkau, kesempatan tampil seperti ini sekarang terbuka juga untuk usahawan kecil.

About this Archive

This page is an archive of entries from October 2004 listed from newest to oldest.

September 2004 is the previous archive.

November 2004 is the next archive.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261