Seorang teman yang terakhir saya undang bergabung di Gmail
mengirim komentar singkat, Dengan ukuran sebesar ini, dipakai
untuk apa enaknya? Kalau memang baru penuh setelah 30 tahun, berarti
bisa diwariskan untuk anak dan cucu.
Saya juga tidak tahu pemakaian secara khusus ruang
melimpah yang disediakan Gmail: selain jarang berkorespondensi
dengan lampiran (attachment), saya ikut mailing
list id-gmail
— yang punya target kejar setoran ruang di Gmail — juga
untuk bersenang-senang saja — pesan-pesan di mailing
list tersebut saya baca lewat versi Web.
Kalau begitu, siapa sesungguhnya yang memerlukan ukuran baru Gigabyte tersebut? Bagaimana apabila perlombaan ukuran ini diarahkan ke fungsi lain yang lebih tepat guna, ruang untuk hosting misalnya? Kendati penyedia jasa blog seperti Blogger dan LiveJournal tidak pernah menyebut angka resmi batas kapasitas yang diberikan kepada pemakainya, ukuran halaman blog memang kecil. Penulis yang rajin pun “hanya” menghabiskan 10 s.d. 20 MB dan baru akan bertambah signifikan setelah dilengkapi asesori seperti foto. Dari sisi itu, PJI tempat saya berlangganan akses Internet saja secara cuma-cuma memberi 50 MB.
Isu kompetisi ukuran Gigabyte ini yang mulai masuk ke lingkungan hosting. Saya jenguk kembali Netfirms, tempat saya pernah menggunakan jasa gratisan dengan subdomain mereka, di sana sudah ditawarkan 1 GB ruang penyimpanan dan 50 GB transfer data. Harga juga masih berkisar pada angka USD 10/bulan. Goblogmedia yang diurus oleh komandan Enda Nasution, dan berisi beberapa subdomain yang semuanya ramai pengunjung, masih sangat cukup dengan ruang 300 MB dan transfer data sekitar 1,5 GB/bulan — jauh di bawah jatah 5,5 GB/bulan yang diberikan.
Dari tulisan di Netcraft dipaparkan bahwa ukuran GB ini sudah mulai marak sebagai bagian dari kompetisi penyelenggara jasa hosting. Salah satu pemicunya adalah persaingan menurunkan harga untuk jasa hosting bersama (shared hosting), sehingga sampai ada yang berani menawarkan USD 5/bulan termasuk nama domain gratis. Mereka yang tidak ingin menurunkan harga akhirnya menjadikan pilihan ukuran ruang penyimpanan hosting sebagai tawaran yang atraktif. Penyebab lain yang diungkap pada tulisan tersebut adalah perlombaan ukuran Webmail, yang dalam hal ini diawali oleh Google.
Hasil akhirnya menjadi pilihan menarik: harga bantingan sampai separuh harga pasar atau menaikkan kapasitas penyimpanan. Jika harga yang umum tersedia di pasar, yakni sekitar USD 10/bulan, masih bisa diterima, menyediakan tempat bersama seperti yang dilakukan Goblogmedia dapat dijadikan alternatif. Selain berhemat pengeluaran, kapasitas yang disediakan oleh tempat hosting pun dapat lebih maksimal digunakan. Contoh lainnya seperti yang dilakukan oleh Thomas A. Setiawan: mulai dari blog yang rajin berganti desain tata letak, forum, Wiki, sampai dengan layanan gratisan.
Apakah iklim kompetisi layanan konsumen ini sudah sampai di negara kita? Saya lihat banyak penyedia jasa hosting pendatang baru lebih menyesuaikan dengan kondisi dalam negeri, sehingga lebih banyak paket berukuran mini-dan-hemat dalam hitungan puluhan MB. Karena mereka umumnya reseller jasa serupa di mancanegara, maka boleh dikatakan usaha ini adalah bentuk yang lebih komersial dari yang dilakukan secara swadaya menyusun situs ramai-ramai seperti Goblogmedia.
Pilihan ada di konsumen. Hendak mengorganisasi sendiri acara hosting ramai-ramai atau cukup cari reseller yang menyediakan ukuran lebih kecil (dan sesuai dengan keperluan). Toh, ukuran dan besar transfer data per bulan adalah salah satu aspek dalam mendapatkan tempat hosting.