Google Talk lewat Gaim

| 3 Comments | No TrackBacks

Apa yang menarik dari Google Talk?

Karena klien untuk Linux dan Mac belum tersedia dan seperti halnya untuk Yahoo! Messenger dan MSN Messenger, saya kumpulkan keduanya di Gaim. Pilihan ini yang sudah dijelaskan di halaman Web Google Talk. Pemasangan konfigurasi mudah dilakukan demikian juga, menambahkan beberapa teman yang saya tahu alamat email di Google berjalan lancar. Bagi saya, inilah untuk pertama kali menggunakan protokol Jabber untuk saling berkirim pesan lewat Internet. Berapa jumlah teman yang dapat dipasang di lingkungan Jabber? Apakah “terbatas” seperti halnya di Yahoo! Messenger?

Salah seorang teman yang menggunakan Microsoft Windows dan memasang aplikasi yang disediakan Google Talk menyebut biasa saja, “hanya berwarna biru”. Tampaknya belum tersedia avatar seperti halnya Imvironment di Yahoo! Messenger. Yang terasa kurang nyaman bagi saya: emotikon yang tersedia untuk Jabber di Gaim kualitasnya kalah bagus dibanding Yahoo! Messenger atau MSN Messenger.

Baru kemarin sore saya terima laporan teman lain yang menyebutkan kualitas suara di Google Talk lebih jernih dibanding Yahoo! Messenger. Dia tinggal di Belanda dan tidak disebutkan lokasi lawan bicara lewat Google Talk tersebut.

Identitas saya untuk Google Talk mengikut alamat email di Gmail yang aktif saya pakai: ikhlasulamal@gmail.com. Sila tambahkan jika diperlukan, namun perlu diingat bahwa saya tidak melayani percakapan lewat suara (voice chatting). Selain tidak tertarik dan belum ada peralatan, sependek yang saya tahu Gaim belum mengakomodasi media non-teks untuk percakapan.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/345

3 Comments

yang agak mengundang kernyit di kening : satu lagi messenger tanpa daftar teman untuk di kontak.

MSN aja saya udah jarang pakai.. walau katanya di Belanda sini pada pakai MSN.. ternyata kolega2 Belanda saya masih doyan sama teknologi purba yang bernama GSM

(OOT) Yang benar itu “sependek yang saya tahu” atau “sepanjang yang saya tahu” ya ? bukankah dalam bahasa Inggris kita mengenal “as far as I know” ?

Memang, ungkapan yang lebih dulu (dan kemungkinan lebih lazim) adalah “sepanjang yang saya tahu”. Penggantian dari panjang menjadi pendek saya baca pertama kali dari salah satu tulisan Haidar Bagir dan menurut saya semacam kerendahhatian bahwa yang saya ketahui itu masih pendek (belum panjang/banyak).

Tentang “sepanjang yang saya ketahui” diambil dari ungkapan dalam Bahasa Inggris, saya belum tahu persis.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on August 26, 2005 6:54 AM.

Tim Detikinet di Friendster was the previous entry in this blog.

"Efek Slashdot" ala Indonesia is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261