Diberitakan oleh InformationWeek pada edisi tanggal 10 November, bahwa Red Hat akan menghentikan dukungannya terhadap sistem operasi Red Hat Linux yang gratis tahun depan. Sebagai gantinya, pekan lalu Red Hat memperkenalkan Projek Fedora dan disebutkan akan bekerja sama dengan para pengembang untuk membangun sistem operasi Open Source. Di situs Projek Fedora tertulis bahwa tujuan projek ini adalah bekerja dengan komunitas Linux untuk membangun sebuah sistem operasi yang komplit, bersifat umum (general purpose), eksklusif dari perangkat lunak bebas (free software). Sedangkan di halaman utama situs Red Hat disodorkan pilihan Red Hat Enterprise Linux untuk keperluan pemakaian Linux di lingkungan korporasi dan Projek Fedora sebagai pilihan bagi pengembang dan mereka yang antusias dengan Linux.
Dukungan dalam hal pemeliharaan dan informasi erata untuk Red Hat Linux akan berakhir pada 30 April 2004. Salinan email dari Red Hat dapat dibaca di Newsforge, 3 November.
Dapat diduga, reaksi yang muncul bervariasi. Pendapat yang memandang keputusan Red Hat ini sebagai sebuah langkah mundur maupun yang berpedapat hanya pergantian nama menjadi Fedora, mewarnai Red Hat Linux Support to End di Slashdot. Sebuah situs lain, yang disusun dengan agak terburu-buru oleh Kurt Seifried menulis Reasons for Switch from Red Hat Linux.
Bagaimana dengan Red Hat dan pemakainya di Indonesia? Distribusi ini merupakan yang terpopuler digunakan, terutama di lingkungan KPLI. Sayangnya sumber informasi distribusi yang tersedia di komunitas Linux Indonesia tidak tersedia dan pencacah yang pernah dibuat untuk Indonesia oleh Idban Scandri sedang tidak bisa diakses.