Hari-hari yang sibuk bagi penggagas server mailing list dalam negeri, Groups.or.id. Setelah dipromosikan pekan lalu, terjadi migrasi beberapa mailing-list Indonesia dari server mailing list yang selama ini dikenal luas, yakni Yahoogroups, ke tempat baru tersebut. Berdasarkan informasi di daftar mailing list Groups.or.id, hari ini telah terdaftar 644 buah. Jumlah yang cukup besar untuk ukuran promosi di awal yang boleh dikatakan hanya melalui jalur sukarelawan.
Migrasi dalam waktu berdekatan ini tentu saja menghasilkan konsekuensi cukup berat: server mailing list yang diberi nama Saweran-01, tempat Mailman dijalankan, menghadapi bombardir email dalam jumlah fantastis yang memang sebelumnya ditangani Yahoogroups. Apalagi jika diingat bahwa beberapa mailing list mempunyai anggota ribuan dengan frekuensi email yang mencapai puluhan per hari. Genetika misalnya, beranggota sekitar dua ribu dan dalam tiga bulan terakhir ini memiliki frekuensi sekitar 20 email/hari. Lebih berat lagi karena migrasi umumnya dilakukan dengan memindahkan langsung semua pelanggan dan email dikirim secara individual kepada mereka. Beberapa anggota yang sebelumnya menggunakan cara tersendiri dalam menerima email — dibaca lewat Web atau dikirim per hari (digest) — keberatan dengan cara baru hasil migrasi ini dan berusaha menggantinya lewat antarmuka berbasis Web. Celakanya hal ini menjadi beban bagi server Web, sehingga diakui sendiri oleh Onno W. Purbo, salah satu penggagas Groups.or.id, hal ini berdampak langsung ke performansi server yang memang diperoleh secara swadaya tersebut.
Apabila ditilik dari kondisi operasional di Yahoogroups, hasil pembelian Yahoo! terhadap Egroups beberapa tahun berselang, pelanggan mailing list memang dimanjakan dengan kepraktisan administrasi lewat antarmuka Web. Moderator dan anggota mailing list memperoleh kemudahan, sehingga boleh dikatakan semua perintah mailing list dapat dilakukan secara interaktif. Pelanggan bahkan bisa menjadi anggota mailing list tanpa resiko kotak emailnya dibanjiri email. Mailman sendiri sebagai perangkat lunak juga menyodorkan kemudahan dibanding Majordomo, Listserv, atau Ezmlm dari sisi pengelolaan lewat Web. Tradisi berorientasi Web ini yang terbawa oleh pengguna Yahoogroups dan, suka atau tidak, karena Groups.or.id menggunakan Mailman, maka anggapan itu pula yang muncul di benak partisipan mailing list yang diajak pindah ke sana.
Asumsi yang menjadi landasan pembangunan Groups.or.id juga menjadi pembicaraan antara lain karena mayoritas pemakai email gratisan di Indonesia menggunakan jasa yang dipasang di server di manca negara. Solusi berikutnya yang mulai disodorkan adalah menyediakan layanan email gratis di dalam negeri, dengan demikian bisa semakin diperbanyak lalu lintas Internet antarsimpul di dalam negeri. Bukan sesuatu yang mudah begitu saja memang mengingat kompleksitas dan dependensi antarkomponen. Entah karena alasan prioritas dalam negeri tersebut, saya memperoleh pesan dikeluarkan dari status pelanggan. Saya coba perbaiki lewat antarmuka Web dengan meminta sandi lewat (password) untuk login. Setelah mendapat pesan bahwa sandi lewat tersebut akan dikirim lewat email, saya tunggu hingga beberapa jam ini belum datang juga.
Apapun kondisinya, tantangan utama Groups.or.id sekarang adalah mengusahakan layanan ini terus berjalan. Selain daftar harapan yang dipaparkan oleh tim pengembang, misalnya melengkapi fasilitas seperti yang terlihat di Yahoogroups, perlu juga diperkuat tim operasional yang lebih berkonsentrasi melakukan penyetelan kondisi sistem secara keseluruhan agar optimal menghadapi kondisi lapangan. Ini perlu serius karena server tersebut sudah menjadi hajat hidup orang banyak. Pembuatan cadangan (backup) dan mekanisme pemulihan (recovery) apabila terjadi gangguan menempati prioritas tinggi. Dengan demikian, mengoperasikan Mailman — yang memang sudah dilakukan oleh beberapa pihak pada skala organisasi — sekarang ditambah tantangan persoalan skalabilitas setingkat nasional.
Bagi tim Groups.or.id yang sudah memulai, saya sampaikan acung jempol. Terus berjuang dan semoga sukses.