Relokasi pekerjaan TI, terutama dari Amerika Serikat, ke Asia masih menjadi catatan yang menarik. Lokasi tujuan utama tetap Cina dan India. Industri perangkat lunak Negeri Taj Mahal ini meningkat 23% pada tahun 2003, dengan jumlah pekerjaan baru sebanyak 152.000 — “mengimbangi” Amerika Serikat yang kehilangan 234.000 pekerjaan TI.
Cina punya catatan tersendiri dalam hal perangkat lunak bajakan: hanya 4% perangkat lunak yang dibeli secara legal, atau dengan kata lain tingkat pembajakan masih diduga sekitar 96%. Sedangkan Indonesia menempati posisi ketiga, setelah India, dan diikuti oleh Filipina, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. Demikian dilaporkan oleh IIPA.
Ketimpangan penghasilan tenaga profesional TI masih terlihat menyolok. Sementara penghasilan rata-rata tenaga TI di Amerika mencapai USD 67.670 per tahun, di RRC angka tersebut masih berkisar USD 2500.
[20:38] Selain mencatat penghasilan untuk profesional berlipat dibanding Cina, Amerika Serikat memperoleh prestasi tertinggi sebagai negara pengirim email spam berdasarkan laporan yang dikeluarkan Sophos.