Presidium Awari, Michael S. Sunggiardi, seperti diberitakan oleh Detik.com, sedang melakukan lobi ke Microsoft Indonesia tentang kemungkinan diskon harga produk Microsoft untuk kalangan usahawan Warung Internet. Pertimbangan yang digunakan adalah aspek legalitas pemakaian perangkat lunak buatan Microsoft yang dianggap lebih akrab dengan pengunjung Warnet dibanding misalnya mengganti dengan produk gratis dari Open Source. Dengan harga yang tersedia sekarang, dianggap oleh pelaku bisnis Warnet akan menyulitkan mereka yang memang umumnya masih masuk kategori usaha kecil.
Pihak Microsoft perwakilan Indonesia tersebut belum dapat memberikan janji tentang harga diskon ini dengan anggapan akan merusak tatanan harga yang sudah ada. Cyntia Iskandar dari PT Microsoft Indonesia menjelaskan bahwa mereka masih mempelajari terlebih dahulu kebutuhan riil Warnet dan berusaha mencarikan skema yang memungkinkan.
Apabila Microsoft Indonesia hendak melakukan penetrasi pasar di Indonesia dengan salah satunya jalur Warnet ini, tidak bisakah mereka melakukan terobosan harga miring seperti halnya di Thailand yang dapat menekan harga Windows hingga USD 40? Persoalan harga produk juga disinggung pada wawancara dengan GM strategi platform Microsoft, Martin Taylor, dengan ilustrasi bahwa bagi sebagian orang yang diperlukan adalah sebagian komponen tertentu dari sebuah perangkat lunak, bukan keseluruhan dalam porsi besar.