Buka Arsip Mailing List untuk Publik

| 1 Comment | No TrackBacks

Salah satu tempat saya berburu berita untuk tulisan di #direktif adalah mailing list. Solusi beberapa persoalan teknis yang sebagian saya tulis di or die(); juga sering saya dapatkan lewat hasil pencarian Google berupa tanya-jawab persoalan serupa di mailing list. Untuk sebagian besar berita di seputar TI di Indonesia, mailing list masih merupakan tempat favorit — karena instan dan royokan.

Yang sering menyulitkan saya, dan membuat heran juga, kenapa beberapa mailing list populer di negeri kita tidak mengizinkan publik membaca arsip mereka? Hal ini terutama mailing list yang menggunakan layanan Yahoo! Groups. Sudah jamak diketahui bahwa Yahoo! Groups merupakan tempat paling populer untuk mailing list setelah mereka mengakuisisi Egroups pada tahun 2000. Lebih dari sekadar populer, Yahoo! Groups menyediakan antarmuka berbasis Web baik untuk pelanggan biasa ataupun administrator. Kontrol terhadap akses fasilitas sebuah mailing list dan administrasi keanggotaan juga dimudahkan dengan antarmuka Web tersebut.

Kembali pada keheranan saya di atas, Genetika dan Telematika misalnya, tidak membuka arsip untuk publik, sehingga perlu menjadi anggota terlebih dahulu kalaupun hanya ingin sekadar menelusuri arsip. Moderasi keanggotaan memang perlu, apalagi di zaman penuh spam saat ini dan seperti yang pernah disebut Steven Haryanto bahwa Yahoo! Groups adalah, Next generation newsgroup. (Newsgroup Usenet, maksud dia)

Banyak kerugian apabila mailing list publik menutup akses arsip diskusi. Pertama, mesin pencari tidak dapat mengunjungi diskusi tersebut, sehingga kemungkinan pencari informasi mendapatkan materi dari mailing list tadi gagal. Kedua, cukup banyak pemakai Internet yang ingin mengikuti ulir diskusi di sebuah mailing list namun tidak ingin ikut menjadi anggota. Atau ringkasnya: sekadar baca informasi. Termasuk saya yang tidak terlalu menyukai berkomentar di tempat yang hiruk-pikuk seperti mailing list dengan anggota ribuan. Apalagi sekarang, dengan adanya Weblog, saya dapat lebih fokus mengumpulkan bahan dan mengulas sebuah topik di sini dibanding mengirim email panjang lebar di mailing list.

Ketiga, yang menyulitkan juga: URI pesan arsip mailing list tersebut tidak dapat ditulis sebagai taut eksternal pada pembahasan di tempat lain. Misalnya saya hendak mengomentari sebuah diskusi yang sedang aktif, dan saya salinkan URI dari Yahoo! Groups karena saya menjadi anggota dan login terlebih dahulu lewat mekanisme autentifikasi di Yahoo!, bagaimana dengan pembaca lain yang ingin membaca rujukan tersebut? Kalau pun saya giring agar menjadi anggota mailing list tersebut (sesuatu yang tidak saya sukai dan tidak akan saya lakukan), tetap saja persoalan muncul: tidak semua pelanggan sebuah mailing list menggunakan jalur screening Yahoo! untuk menjadi anggota. Sebagian orang tetap menggunakan teknik klasik: berlangganan mailing list lewat email, tidak usah menyentuh antarmuka Web. Saya mendukung cara itu: namanya juga mailing list, kan?

Anehnya juga, kebijakan menutup arsip untuk publik ini menjadi nonsens mengingat cukup banyak email dari diskusi di sana akhirnya diteruskan (forward) ke forum-forum lain yang membiarkan arsip mereka dibaca khalayak ramai. Coba saja periksa pengiriman silang (cross-posting) di The Mail Archive untuk arsip mailing list Indonesia, cukup tinggi juga. Sebagai misal, untuk membaca email dari Onno W. Purbo, arsip itb dapat ditelusuri, karena beliau aktif melayangkan email ke sana. Lebih lucu lagi, setelah Groups.or.id dimulai dan Genetika di Yahoo! Groups memindahkan diskusi ke sana, arsip di Groups.or.id dibiarkan terbuka untuk publik. Kebetulan Mailman, perangkat lunak yang digunakan di Groups.or.id, memang tidak menyediakan kontrol terhadap arsip serinci di Yahoo! Groups.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/137

1 Comment

hmm bener juga, selama ini ga kepikiran. saya kebeneran moderator di salah satu milis dengan jumlah anggota lebih dari 1000 orang.

sebab utama kenapa archivenya ga dibuka adalah karena pertimbangan “jumlah anggota milis” minimal kalo ditutup, ada insentif orang untuk jadi member, kalo dibuka kita ga pernah tau ada berapa banyak sebenarnya pembaca milis tersebut.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on April 14, 2004 10:35 PM.

Pemilu 2004 dan Silang Pendapat di Sekitar Tim TI KPU was the previous entry in this blog.

RSS Menyebabkan Pengunjung Malas Datang? is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261