Kartu Ucapan Digital dan Netiket

| 8 Comments | 1 TrackBack

Tidak lama lagi bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan lebaran Iedul Fitri datang. Jika kantor pos di kota-kota besar menambah tenaga operasional untuk menangani pengiriman kartu ucapan selamat lebaran, lalu lintas pengiriman pesan elektronik khususnya di Indonesia akan meningkat. Seperti halnya menulis surat untuk orang lain mulai berganti menggunakan email, pengiriman kartu ucapan kepada handai taulan dan kenalan pun bergeser cukup menggunakan kartu ucapan digital yang diantarkan ke penerima juga lewat email. Beberapa hal di bawah ini perlu dipertimbangkan agar niat baik yang hendak disampaikan lewat kartu ucapan digital tersebut nyaman diterima.

Prinsip pertama yang paling penting disadari adalah: dengan memakai kartu ucapan digital, pengirim memosisikan diri sendiri sebagai “peminta” terhadap orang lain. Berbeda dengan pengirim kartu ucapan lewat pos yang mengeluarkan ongkos untuk mengirimkan kartu, pengirim kartu ucapan digital malah seperti “menodong” penerimanya untuk mengambil kiriman dan membukanya.

Karena kondisi di atas sebenarnya bersumber dari mekanisme pengiriman email lewat Internet, maka hampir semua pemakai email sudah menyadari dan sekarang yang lebih diperlukan adalah sikap peduli pengirim agar tidak menyusahkan pihak lain.

Gunakan cara sehemat mungkin agar ukuran email secara keseluruhan minimal. Mengirim ucapan dalam bentuk berkas grafik yang dilampirkan (attached) sangat tidak dianjurkan — apalagi jika tujuannya adalah kumpulan alamat email seperti mailing list. Seperti halnya jasa penyedia kartu ucapan digital, cara yang lebih baik digunakan adalah menyimpan berkas grafik tersebut di server Web dan cukup URL yang dicantumkan di dalam email.

Pertanyaan yang lebih mendasar sebenarnya adalah perihal kartu ucapan dalam format grafik. Apakah memang diperlukan atau menyulitkan pengambilnya? Menampilkan gambar dari berkas berukuran ratusan kB dengan koneksi dial up menelan ongkos besar dan dapat menyebabkan kesal penerimanya setelah tahu isi pesan tersebut sebenarnya dapat dituliskan sederhana dalam bentuk teks. Kartu lebaran yang saya buat tahun lalu cukup dipasang di halaman blog dan saya yakin tidak akan mengganggu orang lain dalam hal ukurannya.

Hal berikutnya yang perlu disadari oleh pengirim kartu ucapan lewat email adalah penanganan alamat email. Sudah lazim saya terima ucapan selamat hari raya dengan alamat email tujuan berderet-deret sampai puluhan, semuanya dikumpulkan di bagian To. Selain hal ini tidak sedap dipandang mata, mengekspos alamat email potensial dimangsa pengumpul alamat email dari program spam atau virus dan worm. Pertimbangan lainnya: penerima pesan tersebut tidak “punya urusan” satu dengan lainnya, jadi apa perlunya dikumpulkan sehingga menjadi terbaca oleh yang lain? Coba bayangkan apabila surat lewat petugas pos yang anda terima berisi daftar alamat lain yang dikirimi surat seperti itu juga, janggal kan?

Cara mengatasi persoalan pengalamatan email di atas adalah menggunakan Bcc (blind carbon copy). Semua alamat email tujuan dituliskan di tempat tersebut, sehingga email dikirim dengan mekanisme pengalamatan seperti halnya yang digunakan di dalam mailing list: penerima tidak mendapatkan daftar semua alamat email penerima.

Selamat bersiap-siap mengirim kartu ucapan hari raya dalam format digital, dengan mengindahkan etiket berinternet. Saya amati di log pengunjung situs Coret Moret, sudah mulai berdatangan pengunjung dengan kata kunci “kartu lebaran”.

[16:00] Setuju dengan tambahan penjelasan yang ditulis Priyadi Iman Nurcahyo, URL kartu ucapan dikirim cukup menggunakan email dengan format teks biasa (plain text).

1 TrackBack

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/230

Pada blognya, [Amal](http://direktif.web.id) membuat sebuah wacana mengenai [kartu ucapan digital dan netiket](http://direktif.web.id/arc/2004/09/kartu-ucapan-digital-dan-netiket). Beberapa point penting dalam mengirim kartu ucapan melalui Internet dap... Read More

8 Comments

Saya pribadi, kadang kangen juga untuk melihat, mengirimkan dan menerima kartu ucapan dalam bentuk yang “konvensional” (kalau saya boleh menyebut demikian). Kalau memakai istilah “kartu” kayaknya asik gitu kalo benar-benar menerima dalam bentuk yang sebenarnya… hehehe.. apalagi kalau ada tulisan tangan dan personal.

Lagian, sekarang PT. Pos juga sudah memberikan alternatif mengenai pengiriman kartu ucapan hari raya dengan lebih menyenangkan dan mudah.

Ada Ratron (Surat Elektronik kalo gak salah) yang pernah saya pakai dan sampai ditujuan dengan lebih cepat.

Artikelnya bagus Mas, dan begitu benar adanya… :)

Aku seneng dapet e-card tandanya orang masih inget. Tapi kadang terlalu banyak dan umum karena lewat milis dan borongan… jadinya malah nggak dibaca tapi sibuk menghapus… Mending yang personal memang… Mungkin menjelang lebaran dan tahun baru semua milis aktif harus disetting “no mail” ya?

Enak juga yg hanya kirim URL dari webservice yg nyediaiin kartu pos elektronik. Yg menarik ada animasi segala dan juga tidak memberatkan penerima karena dilihat melalui browser setelah link di klik si penerima.

ini web utk ngedapatin kartu ucapan utk smua jenis ajang kartu

selamat hari raya

Pengen liat contoh kartu ucapannya

saya belum ada komentar, tapi saya akan coba kelihatannya sich ok juga.

jangan tinggalkan aku sendiri, karena kau merasa disini udah sendiri tiada teman jauh dari keluarga,please…

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on September 29, 2004 12:41 AM.

Wdcreezz, Doneeh.com, dan Demografi was the previous entry in this blog.

Gangguan Koneksi Internet is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261