Jika bukan karena Dedhi, penulis komentar di artikel sebelum ini, mengingatkan bahwa arsip mailing list Asosiasi Warnet Indonesia sekarang ditutup untuk publik, saya tidak akan menyadari perubahan tersebut. Mailing list asosiasi Warnet tadi masih punya arsip di Mail Archive, namun sedikit-banyak merisaukan saya, penulis blog yang mengandalkan — salah satunya — mailing list sebagai media pengumpulan bahan tulisan. Terutama dikaitkan dengan beberapa rujukan yang saya pilih dari arsip mereka pada saat membahas kasus penertiban Warnet bulan Mei lalu.
Saya dapat saja berlangganan beberapa lagi mailing list untuk baca-baca isu yang sedang hangat (walaupun dari beberapa itu tingkat pengiriman kabar antar-mereka, atau cross posting, cukup tinggi juga), namun tentu sangat tidak nyaman apabila taut ke arsip mailing list yang saya tulis tidak dapat langsung dibaca begitu saja oleh pembaca blog ini.
Untuk arsip mailing list yang tertutup, langkah pemuatan sumber rujukan yang saya lakukan adalah menghubungi penulis email yang bersangkutan dan meminta izin mereka untuk dipublikasikan di sini. Kendati email sudah praktis untuk urusan seperti itu, tetap saja perlu waktu tunggu sampai dengan si penulis email merespon permintaan saya. Demikian juga walaupun ada sebagian penulis email yang beranggapan materi yang mereka kirim untuk mailing list berarti sudah dikonsumsi publik (lepas dari status arsip tertutup atau terbuka untuk publik), saya masih menahan diri untuk tidak menyamaratakan pendapat seperti itu kepada semua orang.
Jadi, sekali lagi, saya mengulang permintaan setahun yang lalu: mari sedapat mungkin sediakan arsip mailing list untuk publik. Terutama untuk mailing list yang berisi kepentingan bersama. Jika moderator keberatan dengan keputusan ini di situs penyedia jasa mailing list, seperti di Yahoo! Groups atau Google Groups, pertimbangkan alternatif di Mail Archive.
Saya sudah sejak lama sekali menggunakan layanan gratis yang bagus sekali dari mail-archive.com untuk mengarsip milis2 linux.or.id. Adminnya ramah2 dan baik2 semua. Saya ikut milis gossip yg membahas tentang mail-archive.com itu sendiri, dan adminnya tanggap sekali dan selalu berusaha untuk memperbaiki layanannya tersebut yang makin lama makin bagus. Selama ini belum pernah dikecewakan sekali pun. Threadingnya bagus dan mudah diikuti (asal tidak dirusak org aja), bisa disearch, ada i18n bahasa indonesia (dan lainnya), dll.
Banyak pengikut dan pengurus milis yg masih belum menyadari pentingnya (terutama untuk jangka panjang) arsip publik online untuk milis2 yg memang sifatnya publik. Betapa mubazirnya ilmu pengetahuan, diskusi dan informasi lain itu jika tidak diarsip dan tidak mudah diakses oleh org banyak. Sedikit banyak ini sejarah juga.
Mendukung, lagian kenapa juga milis pake ditutup archive-nya, terutama yang informational dan bukan group tertutup [seperti id-gmail, kasian kalo id-gmail dibuka archivenya haha, atau milis keluarga dll.]
Mungkin mas amal perlu menulis 10 sebab keuntungan membuka archive milis, saya sumbang beberapa dibawah ini:
Saya mau menyediakan waktu saya untuk membalas berbagai pertanyaan di berbagai milis adalah (antara lain) karena milis-milis tersebut arsipnya bisa diakses umum. Sehingga, hasil kontribusi tsb bisa maksimal - tidak hanya untuk sekali itu saja, tapi bisa seterusnya. Dan tidak hanya untuk anggota milis itu saja, namun juga siapa saja - bisa ditemukan via Google, dll.
Sekarang saya sudah unsubscribe dari milis tsb.