Bulan September 2005 akan berakhir besok, meninggalkan catatan satu tahun kasus Anne Ahira di media baru yang kemudian di akhir tahun yang sama meledak, yakni blog.
Di bulan September 2004, secara tidak diduga tulisan Priyadi Iman Nurcahyo tentang email spam yang diterima dari Anne Ahira menuai respon balik berupa komentar dalam jumlah banyak dan berisi ungkapan menyala-nyala. Entri tersebut melejitkan Priyadi sebagai penulis blog “paling cepat populer” di Indonesia (dia mulai menulis lagi pada bulan itu juga)1, menjadikan situs blog miliknya pengumpul komentar dengan jumlah rata-rata terbanyak di lingkungan blog (apalagi jika komentar spam dibiarkan muncul), dan peristiwa ini secara tidak langsung memunculkan idiom baru, “blog versus sesuatu”. Sesuatu ini adalah “pemberitaan tentang Anne Ahira” pada mulanya.
Karena teguran saya atas tindakan brutal penulis komentar di tempat Priyadi dijadikan salah satu taut rujukan di beberapa blog, sampai hari ini kata kunci “anne ahira” dan pengacu (referrer) yang datang dari beberapa blog, masih menempati peringkat sepuluh besar. Pada beberapa bulan awal peristiwa tersebut, priyadi.net adalah situs blog terbanyak yang mengarahkan pengunjung ke #direktif dan dibandingkan dengan situs Web umum, hanya kalah oleh google.co.id. Berbeda dengan Efek Slashdot dan Efek Detik.com (sekarang ada tambahan lagi: Efek Id-gmail) yang mengakibatkan lonjakan tajam pada periode sangat singkat, Rujukan Priyadi2 landai dan berlangsung pada periode yang lebih lama.
Akibat urusan dengan tulisan tentang Anne, saya sempat dipertemukan kembali dengan dua orang teman lama yang sedang sibuk berdiskusi tentang bisnis MLM di mailing list. Mereka menemukan situs ini lewat Google. Demikian juga saat nama saya terbawa-bawa di sebuah transkrip percakapan dengan Anne seusai sebuah seminar di SBM ITB, salah seorang teman di Tokyo kontan mengucapkan uluk salam kepada saya lewat Yahoo! Messenger.
1 Sebelum Priyadi’s Place muncul, saya sempat menjenguk blog Priyadi lewat taut yang tersedia di blog Boy Avianto. Saat itu tata letaknya masih dibiarkan menggunakan templat bawaan Movable Type dan berisi artikel umumnya tentang TI. Priyadi’s Place saat ini jauh lebih bergairah. Selamat berulang tahun, Pri!
2 Saya usulkan istilah Rujukan Priyadi dengan pertimbangan membawa “dampak” bagi situs yang dirujuk. Kata rujukan digunakan karena sifatnya berbeda dengan efek yang dipakai untuk Efek Slashdot atau Efek Detik.com.
wuihh… thanks atas postingnya :)
wah, om.. didats gag ngikutin.. tapi sempet baca sih..
=))
the power of blog!!!!!
kalau saya mungkin memang tidak seterkenal mas Priyadi , tapi kalau urusan reffere saya juga punya , kebanyakan dari situs blog luar negeri seperti http://binarybonsai.com , http://somefoolwitha.com dan http://joshuaink.com yg menempati urutan paling banyak.
Dari dalam , jarang sekali :) mungkin perlu juga menulis tulisan populer he he he
Selamat berulang tahun. Semoga selalu merdeka! Mengingat kita selalu terjajah oleh pemerintah kita sendiri. Maaf kalau tidak nyambung. :)
Menentang komentar kotor tentang Anne Ahira
Saya sangat prihatin dengan pemberitaan atau komentar-komentar yang dilakukan orang-orang anti Anne Ahira dan Bisnis yang dia lakukan.
Bagaimanapun juga, Anne Ahira tidak melakukan praktek ilegal dengan bisnis internet marketing yang telah dia rintis sejak tahun 2001.
Mereka (orang-orang yang menyudutkan Anne Ahira dengan kritik-kritik kotor di internet) adalah orang-orang egois yang merasa iri dengan kesuksesan Anne Ahira dan mungkin tidak sesukses seperti Anne Ahira.
Coba saja kalau mereka ada diposisi Anne Ahira maka yang terjadi adalah mereka akan dengan sangat keras menampik tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Seharusnya kita bangga ada orang seperti Anne Ahira di Indonesia.
Saran saya untuk orang-orang yang menentang Anne Ahira, Sadarlah…Anne Ahira bukan koruptor, Anne Ahira bukan teroris, Anne Ahira bukan penjahat internet, dia hanya orang dari kampung yang mencoba berbisnis di internet dan itu bukanlah hal yang Ilegal.
Puji Haryono
Bogor
Pak Puji, tulisan yang memihak atau menentang skema bisnis permainan duit sudah banyak beredar di Internet, sila ditelusuri kedua sisi tersebut, karena masing-masing sudah mengeluarkan argumen yang cukup kuat dan entri ini tidak dimaksudkan untuk mengulang atau merangkum kedua sisi tersebut.
kayaknya issue yang udah diclosed malah diopen lagi ama pak puji. well, buat apa ber-comment lagi untuk topic yang “hot” dibahas setahun lalu? walaupun ada pro-kontra, toh sampai saat ini bisnis itu tetap exist, kayaknya belum ada follow up dari pihak berwenang sehubungan dengan pajak, ijin dan hal lain yang berhubungan dengan bisnis tersebut. So….at recent situation it seems no point to discuss such issue….lebih baik beri opini about rencana pemerintah mengimpor beras yang berdampak pada petani dan produksi local.