Menjelang tengah malam akhir bulan Agustus ini, Yanto, moderator mailing list ccTLD-ID (dulu bernama IDNIC) mewakili tim ccTLD-ID mengucapkan “salam perpisahan” lewat mailing list.
Hari demi hari telah kita lalui, dan sekarang merupakan detik-detik terakhir Saya dapat melayani Anda semua, Mohon ma’af yang sebesar-besarnya baik kata atau perbuatan yang kurang berkenan selama memberikan pelayanan kepada rekan-rekan semua.
Setelah kisah panjang mulai dari harapan pengelola IDNIC (waktu itu) untuk menyelenggarakan konsep registrar yang akan menjadi antarmuka dengan pengguna domain id, diskusi aturan main pemakaian nama domain, sampai dengan kejutan perselisihan yang sangat tiba-tiba antara pengelola nama domain, IDNIC, dan asosiasi penyelenggara jasa Internet, APJII. Konflik tidak terhindarkan dan berakhir dengan penyerahan pengelolaan nama domain id ke Kementrian Komunikasi dan Informasi.
Sejumlah pertanyaan tentu masih menggantung, semisal “tantangan” Budi Rahardjo akan adanya regenerasi yang “lebih nyata” di lingkungan Internet di Indonesia, gagasan adanya perkumpulan pemakai domain id, sampai dengan beberapa usulan yang bersifat lebih praktis.
Saya sendiri yang menggunakan tiga nama domain dengan TLD id sedikit-banyak ikut berharap akan kelanjutan domain-domain tersebut. Dua domain masih aktif saya pakai dan satu lagi yang sedang dalam proses ganti setting DNS belum ada kabar hasilnya. Apalagi di tengah suasana pindah pengelolaan seperti sekarang.
Sebagai respon terhadap salam perpisahan ini, saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada Budi Rahardjo dan semua anggota tim di ccTLD-ID yang telah melayani bagian dari masyarakat lewat usaha dan jerih payah mereka.