Menjajakan Kue Kering lewat "Messenger"

| 4 Comments | 1 TrackBack

Bukan e-commerce dalam arti serius, namun bukan pula penjaja CD yang menggelar lapak di emperan: seorang teman memanfaatkan momen bulan Ramadhan dan mendekati lebaran Iedul Fitri ini dengan menjajakan dagangannya lewat alat bantu berbasis Internet. Jika pada masa lalu banyak “penjaja kue amatir” bermunculan di bulan puasa lewat jalur arisan, antarteman di organisasi, dan termasuk menjajakan dari pintu ke pintu, e-commerce penjualan kue kering yang dilakukan teman ini mengandalkan jaringan sosial dunia maya, pertemanan di Yahoo! Messenger dan Friendster.

Alhasil, badan tetap di kantor, namun pada jam-jam rehat, kesempatan di depan komputer dipakai untuk menjajakan produk lewat alat-alat bantu di atas. Transaksi berikutnya tetap dijalankan “lewat darat”. Dengan barang dagangan berupa kue kering dalam toples dan omset masih terbatas, tentu seperti berlebihan apabila disediakan cara pemesanan lewat Web. Pendekatan yang digunakan juga tidak muluk-muluk: menyediakan sebuah halaman Web berisi informasi produk atau membeli nama domain yang memikat pun belum. Yang lebih penting adalah: obrolan awal dengan calon pembeli sudah dimudahkan oleh alat bantu jaringan sosial dan tidak perlu meninggalkan tempat kerja utama. Benar, kita — masyarakat di Indonesia pada umumnya — masih memerlukan kantor untuk memperoleh akses Internet murah. Entah siapa yang akan menjawab pertanyaan Boy Avianto akan ongkos koneksi Internet yang mahal, sehingga — seharusnya — segera dimungkinkan juga penjaja kue amatir beroperasi dari rumah.

Bagaimana dengan hasil promosi lewat jaringan sosial di atas? Menurut pengakuan calon pengusaha kue kering ini, setelah dua pekan lalu-lalang, saat ini dia sudah kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Saya belum mengukur efektivitas pemakaian Yahoo! Messenger dan Friendster yang dia pakai sebagai salah satu modal awal penjajaan produk — entah memang membantu operasional sampai hari ini atau sekadar pintu masuk di bagian awal.

Yang lebih penting adalah: terdapat perubahan pola kita bersosialisasi, termasuk menawarkan produk yang serasa jauh dari arus utama dunia TI, sehingga fenomena ini dapat dianggap sebagai peluang yang jangan disepelekan. Berjualan kue kering lewat media online — kenapa tidak?

Kalau mau serius, yang perlu dipertimbangkan di awal adalah ongkos untuk menyelenggarakan hubungan lewat dunia maya. Hitung dengan cermat: ongkos koneksi dari rumah, Warnet, atau kantor. Memakai Internet di rumah dan Warnet tentu perlu modal duit besar, namun lebih fleksibel dibanding di kantor. Sebaliknya, ongkos yang dihitung untuk koneksi dari kantor perlu sangat berhati-hati: bagaimana kebijakan tempat kerja Anda untuk keperluan seperti ini dan sejauh mana Anda bisa berlaku fair terhadap pekerjaan kantor itu sendiri.

Selebihnya, alternatif ini hanya menggantikan sedikit bagian dari cara pemasaran serupa di masa sebelumnya. Alhasil, lebih penting lagi semangat dan kesungguhan, atau dengan istilah teman saya: “TM” alias “Tebal Muka”. Ditambahkan olehnya, Jika mereka yang berjualan lewat MLM tetap gigih sekalipun ditentang banyak orang, seharusnya cara ini juga membuahkan hasil.

1 TrackBack

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/364

International Herald Tribune reported that roughly 10 percent of the world’s population - more than 627 million people - has shopped online at least once. This figure is the result of a research created by ACNielsen. The countries with the hi... Read More

4 Comments

Yang main NETnya di KANTOR asal jangan GANGGU jam kantor aja.

Waktunya kerja malah Jualan lewat Messenger, ini yang ndak baik. :)

Tapi ide ini cemerlang juga.

loh, tadi waktu baca hasil feed-nya, didats pikir kue itu cookies. sempet bingung juga…. ;)

eh, kue beneran yak… :D pesen satu deh, gratis kan? hihihihi…

kalo kantor gak ada kebijakan duit lembur, kelenggangan akses internet boleh di anggap kompensasinya huehhuehueee….

lagian kecil koq resource kantor (bandwidth) yang di ‘pinjem’ untuk keperluan ini…

lain halnya kalo halnya download iso dvd film pake akses kantor … naaaah… :))

Jangan lupa mailing list, di milis yang sudah kita kenal maka itu adalah sebuah yang iklan antara teman, tapi kalo bukan yang kita kenal maka itu dianggap spam

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on October 19, 2005 7:06 PM.

"Berbagi Donasi" untuk Kepedulian Sosial was the previous entry in this blog.

Figur Publik is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261