Ulir Diskusi Pemrograman

| 4 Comments | No TrackBacks

Entah karena termotivasi oleh prestasi sejumlah pemrogram asal Indonesia yang sudah menebar pesona di manca negara, di dua mailing list, Technomedia dan Teknologia, sedang dibicarakan pemrograman dan perjalanan si pemrogram. Jika di Teknologia diselingi oleh diskusi “warung kopi” dengan racikan Lembah Silikon dan kemilau Cina dan India, di Technomedia Budi Rahardjo dan I Made Wiryana melangsungkan reli panjang pragmatisme Bojong Koneng versus idealisme Bielefeld.

Dalam pengamatan saya, Teknologia lebih banyak diisi profil-profil baru di lingkungan TI Indonesia dibanding Technomedia yang lebih menekankan fungsinya sebagai mailing list untuk berdiskusi dengan nara sumber TI. Paparan dari email yang dikirim Felix Halim di Teknologia tentang pengalaman mengikuti kompetisi pemrograman menarik untuk dilihat sebagai rekaman perjuangan para peserta dari Indonesia, sehingga kita semua dapat melihat tidak hanya sebagai kotak hitam simsalabim langsung jadi, melainkan harus ditambahi penghargaan yang memadai untuk “proses menjadi pengembang perangkat lunak”.

Memenangi ajang bergengsi seperti Google Code Jam atau TopCoder adalah salah satu puncak dari keuletan dan kesungguhan. Tentu bagi mereka yang tidak atau belum berada pada puncak tersebut, tersedia banyak cara meraih prestasi lewat jalan lain. Dengan sedikit retorik: profesi apapun yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh jumlahnya masih terlalu sedikit untuk negara besar seperti Indonesia. Oleh karena itu, kendati di Teknologia sering diceritakan “iming-iming” kehidupan TI ala Lembah Silikon, “mewarnai” Indonesia yang unik ini terasa lebih menantang. Setidaknya hingga hari ini.

Sedangkan dari menapaki ulir diskusi Pak Budi dan Bli Made di Technomedia, reli panjang tersebut berkisar pada pandangan Budi Rahardjo yang condong pada sisi praktis kerekayasaan dan pengalaman berbisnis di sektor TI, dan idealisme Made Wiryana dari sisi ilmu dasar dan penilaian tentang pemakaian perangkat lunak bebas. Barangkali karena saya bukan pelaku bisnis dan sebagian lagi karena terlalu banyak disentil tentang pandangan glamor Lembah Silikon, saya cenderung mengambil sikap semi-romantik idealisme untuk kondisi di sekitar, yaitu di Bandung, Indonesia.

Setidaknya saya ingin menjawab “tantangan” Pak Budi, Di milis ini yang menggunakan full Linux, siapa?

Apapun, semoga diskusi tentang pemrograman ini di Teknologia menjadi penyemangat bagi anggotanya untuk berbagi cerita, sedangkan di Technomedia menjadi ulir yang berbobot dari para nara sumber.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/434

4 Comments

jadi inget masa lalu… waktu ngebawa orang ke olimpiade informatika…

Dengan adanya iklan layanan masyarakat tentang internet masuk desa, yaitu lewat sekolah-sekolah yang terletak didaerah…terutama daerah terpencil….akan terbuka lebar bagi generasi muda untuk menciptakan lapangan kerja baru, terutama dalam bidang komputer dan internet…saya menyarankan kepada anda generasi muda, cobalah anda gali dan pelajari ilmu komputer… ada salah satu situs yang saya rasa sangat bagus untuk itu, coba anda hubungi : http://www.mahirkomputer.com

bagaimana bisa dengan mudah mempelajari pemrograman

Nana: dengan langsung mulai menulis program. :)

Tentang mudah atau sulit, lebih baik yang didulukan ketekunan.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on May 17, 2006 8:09 AM.

Spam dengan Pengirim Terurut Alfabetis was the previous entry in this blog.

Penulis Wiki is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261