Sampai dengan Budi Putra mengambil tangkapan layar blog ini, saya membiarkan halaman depan seperti “tidak terurus”. Betul, libur panjang! Seperti mengulang dalih sebelumnya, jika ada masa reses yang panjang hampir dapat dipastikan berkaitan persoalan templat atau saya sedang beristirahat karena sakit. Keduanya adalah “musuh bebuyutan” saya dalam menulis blog — yang pertama karena keterbatasan saya yang sedemikian parah, yang kedua di luar kendali saya.
Mengurus templat betul-betul “membosankan”: perlu bimbang di antara sedikit keindahan-kepantasan dan fungsionalitas sistem pengelola blog yang saya gunakan; kedua, apakah saya harus berganti alat bantu? Kedua pertimbangan tadi menghadirkan untung-rugi yang terkadang rasional, sesekali sentimental. Tidak ada perubahan berarti dilihat dari tampilan situs ini. Saya “hanya” melakukan dua hal yang menurut saya fundamental:
sedapat mungkin templat yang disediakan oleh alat bantu tetap pada bentuk aslinya dan modifikasi tampilan hanya menyentuh bagian luar. Ini terutama penting agar semua fasilitas yang diakomodasi oleh templat baku tadi tetap terjaga. Ya, saya memutuskan untuk tetap menggunakan Movable Type dengan mengikuti peningkatan versi yang mereka sediakan. Selama masih cuma-cuma.
modifikasi tema Hemingway yang saya lakukan sebelumnya tidak memuaskan karena saya terlalu terpaku dengan bentuk aslinya untuk WordPress. Padahal saya “sekadar” perlu tata letaknya yang nyaman; warna bolehlah saya atur-atur sendiri dan tipografi (ah, bagian yang juga seharusnya tidak boleh main-main menurut para perancang desain Web) biarlah saya serahkan pada setting pemakai di perambah. Betul, saya “malas” atau sudah tidak mampu menangani persoalan ini.
Bagaimanapun, seperti yang beberapa kali saya sebut pada obrolan-tak-tentu-arah dengan teman-teman di Yahoo! Messenger, dalam hal aktivitas blog, saya tetap akan mengusung jargon, Teks adalah panglima!
Setelah ini, aktivitas menulis blog akan berlangsung lagi seperti sebelumnya sambil melakukan sejumlah perbaikan terhadap kelengkapan situs ini.
Ohh, jadi liburan toh kemarin :)
yap, yang penting adalah isi dari blog. Engine di belakangnya orang tidak akan tanya :)
1 | Sepertinya ada CR/LF diantara Arial dan sans-serif. Tanpa serif, tampilannya jadi agak “kacau” di Dapper :D
2 | Hemingway rasa-rasanya sudah jadi trademark #Direktif. Pernah ada kawan (orang awam, mere mortal) yang ingin bikin blog, secara specifik dia menyebut “ingin theme yang bersih dan unik seperti #direktif”.
3 | Saya sepakat dengan “Teks adalah panglima”, asal tidak seperti situs Jacob Nielsen. Terlalu banyak grafis dan efek AJAX juga menjengkelkan (Didats, kalau kamu baca ini, blogmu hanya bisa terbuka bagian atas saja). Kata kuncinya mungkin : seimbang dan tidak berlebihan.
4 | Tentang engine, kalau ini mau dituruti ya tidak ada habisnya. Saya nyaris migrasi ke Typo kapan hari (malah, sudah migrasi di localhost). Karena ingin migrasi karena alasan sentimentil (Typo berbasis RoR), akhirnya niat itu saya urungkan.
wah, musti menjadwalkan ganti template lagi dunk…
para webdesainer, siap-siap membantu pak iklas untuk memperbaiki tampilan webnya. hehe…
happy blogging!
Mas amal juga expert blogger lainnya, aku masih dalam taraf belajar. Kemarin dah private dan gratis lagi dari Mas Amal nyatanya aku masih gaptek. mohon saran dong…