Hari terakhir bulan Januari kemarin dilewati dengan sedikit kegaduhan atas keputusan Flickr menerapkan pembatasan. Dalam edarannya yang menggunakan ungkapan Make Flickr Better™, Flickr akan membatasi jumlah kontak per akun sebesar 3.000 dan jumlah tag di setiap gambar 75 buah. Keputusan kedua: dualisme akun Flickr lama dan gabungan dengan identitas Yahoo! (setelah mereka diakuisisi Yahoo!) akan dihentikan pada tanggal 15 Maret nanti.
Alasan yang mendasari keputusan pertama adalah performansi sistem; sedangkan keputusan kedua kelihatannya lebih sebagai buah “integrasi” dengan Yahoo!.
Seperti halnya this sucks dan that sux lain, kegaduhan muncul dari figur-figur yang selama ini sudah sedemikian kental dengan Flickr. Atau semacam selebritas di Flickr. Dari deretan kontak yang saya miliki, mencuat Thomas Hawk. Saya tidak kenal dia langsung dan pemasangan identitasnya sebagai “kontak” murni dalam posisi saya sebagai penggemar foto-foto Thomas yang bergaya blog. Selain sejumlah foto indah yang dihasilkan, lewat bidikan kamera Thomas bercerita banyak tentang Robert Scobble, Kevin Rose (pendiri Digg), dan sejumlah suasana Web 2.0 yang ingar-bingar di San Fransisco dengan tengaran Golden Gate yang tersohor.
Keputusan membatasi jumlah kontak menjadi “hanya” 3.000 orang menurut Thomas berarti akan mengharuskan dia “menghapus” sekitar 2.000 item dari senarainya. Sesuatu yang tidak mengenakkan dalam konteks jejaring sosial — satu hal yang sudah menjadi citra Flickr. Setelah itu juga berarti “sebuah kemandegan” karena tidak ada lagi penambahan relasi baru.
Saya ingat Enda Nasution yang populer di Friendster pernah mengemukakan persoalan serupa: maaf, saya tidak dapat menambah lagi jumlah teman karena sudah penuh. Hanya barangkali karena keputusan Flickr juga mengena terhadap para pemilik akun berbayar, sedangkan Enda cenderung longgar dengan akun gratisan semacam enda_001 dan seterusnya, protes tidak selantang di Flickr.
Perihal “terdaftar sebagai teman” dan komentar memang tetap menjadi hal yang ramai di lingkungan jejaring sosial. Aturan seperti “komentar yang bermutu” dan “komentar yang bersahabat” tetap menjadi dua sisi perdebatan yang kerap kali berakhir dengan kompromi pada suara terbanyak. Di Flickr misalnya: kendati saya mempertahankan sikap berkomentar pada entri yang saya anggap menarik — bukan semata-mata karena alasan kelompok, saya akui bahwa saya lebih tertarik Flickr karena “persahabatan”, bukan tentang diskusi teknis fotografi. Artinya, pilihan saya tersebut berdasar situasi pasar jejaring sosial yang memang gaduh.
Kesulitan setelah integrasi dengan akun di Yahoo! juga pernah kami alami di salah satu milis alumni. Foto-foto yang sebelumnya boleh diakses oleh publik akhirnya dibatasi dengan melewati mekanisme autentikasi akun Yahoo!. Repotnya: anggota milis yang memang tidak mengintegrasikan prosedur berlangganan milis lewat akun Yahoo! seperti dipaksa untuk mendaftarkan dirinya ke Yahoo!.
Tiga ribu kontak dan tujuhpuluh lima tag tidak berpengaruh terhadap aktivitas saya di Flickr. Saya sempat mempertimbangkan pemakaian Zooomr (Thomas Hawk menjadi CEO di sana), namun seperti lazimnya bersosialisasi, tidak mudah untuk berganti suasana.
Seberapa besar angka-angka yang “layak” dipasang untuk situs berbasis jejaring sosial? Ada kemungkinan memang perlu satuan yang sangat besar kendati kita belum tahu sejauh mana “efektivitas” angka yang sangat besar tersebut. Kemungkinan kedua disiasati dengan menyediakan kelompok terpisah seperti “klub penggemar” misalnya.
Memang tidak selalu mudah — namun tetap mungkin — mengurus idola dan para penggemarnya.
Zoomr <— Om linknya salah. huruf o nya kurang atu.
Terima kasih, Aris. Sudah saya koreksi. Ternyata “oo” saja tidak cukup ya, perlu ditambahi satu lagi. :)
iya nih,, baru aja selesai nge merge login lama dengan login baru
tp lumayan sih om, akses ke flickr rada cepet dikit sekarang2 mah
Juga disebut untuk menghindari spam juga kan mas pembatasan itu.
Sekarang social networking memang sudah mulai dilirik sama marketer, ada yg eksperimen di beberapa social networking seolah2x seorang individu dan ngeadd banyak orang padahal promosi situsnya, hasilnya lumayan oke juga meningkatkan traffic.
Friendster misalnya, kalo kita punya 1,000 friends, setiap kali kita mengupdate blog minimal terkirim 1,000 email ke teman kita mengumumkan update tersebut. Kalo kita jualan tentu audiens semacam ini berguna.
apa itu sebabnya kenapa akses flickr agak lamban? karena overcrowded?
Saya sempat ngeluh soal tidak enaknya Flickr setelah diakusisi oleh Yahoo. Sempet juga mulai merasakan bahwa Flickr berubah menjadi social networking dari sekedar photo storage. Seaech engine-nya bahkan mulai intergral dengan Yahoo Search untuk mendapat revenue seperti Google Picasa. Wah 3000 kontak? rasanya saya masih jauh…
memang iya mas, flickr semenjak terintegrasi dengan yahoo semakin sulit dibuka, entah kenapa upload filenyapun sering drop. 3000 contact? weleh-weleh…? 1 kontakpun belum ada mas…
Hmmm …. akan ada APP FLICKR FLICKR baru keliatannya ;)
Cuma saya sendiri masih Enjoy aja dengan yang ada :D
saya juga menyenangi flickr karena aspek persahabatannya, trus ngomentarin foto2 orang, sebaliknya senang dikomentari (biar tambah semangat foto2nya hehehe).. coba ga ada flickr, ga kenal bapak toh? hehehe..
Flickr apaan sih?
Good site. Thanks.