Jika ada acara yang berisi kata kunci “Open Source”, apalagi di Bandung, bersiap-siaplah bertemu Ferry Haris. Sampai-sampai jadwal saya datang di depan Hotel Naripan kemarin sangat tepat pada saat Ferry yang sedang turun dari tangga resepsionis.
Seperti pada saat peluncuran Ubuntu Feisty Fawn April lalu, saya akhirnya mengobrol ke sana ke mari perihal perkembangan gerakan pemasyarakatan perangkat lunak bebas di Indonesia. Sampai akhirnya tercetus juga perkembangan pemakaian Internet di negeri kita perihal yang lebih dulu: infrastruktur koneksi yang dapat dijangkau masyarakat dan materi lokal yang ada di dalamnya. Ada pertanyaan di lapangan, terutama di daerah: setelah Internet tersedia, terus apa yang dapat kami lakukan?
Telur dan ayam lagi — infrastruktur atau materi lokal yang didulukan.
Usul saya: baik bakul telur atau bandar ayam keduanya harus berlomba menyediakan, bukan bersaing menunggu.
Memang hal ini terlihat seperti tidak memilih dan hanya mau enaknya. Yang menjadi penekanan saya adalah: kita bisa mengarahkan perhitungan untung dan rugi dengan melihat pada perspektif yang lain. Bukan semata-mata jika saya hari ini pasang kabel maka laba datang besok; demikian juga, jika saya memaksakan diri menyediakan materi lokal hari ini, semua sudah tersedia di lapangan. Perlu kita lihat bahwa pihak lain memerlukan layanan yang saya berikan dan inilah yang dapat saya bantu untuk maju bersama.
Kita bahas lebih praktis lagi.
Pertanyaan “apa yang dapat dilakukan setelah ada Internet” tidak harus pada waktu singkat diisi dengan materi lokal. Memang ideal jika kita bayangkan pemakai Internet bertambah dan lalu lintas pemakaian antarkita di dalam negeri melonjak. Akan tetapi pada periode awal, para pemakai Internet baru dapat dikenalkan pada situs-situs web yang berfaedah, yang menambah nilai pemakaian mereka. Sebuah pengenalan Internet yang dikemas dalam bentuk konsep-konsep kehidupan di ranah maya sekarang ini. Dengan demikian kita tidak melihat sebagai fragmen “ini Google”, “itu Yahoo!” dan sejenisnya melainkan berupa penjelasan tentang mesin pencari, cara pemakaiannya, dan manfaat yang dapat dipetik di sana.
Saya setuju bahwa pengenalan Internet memang diperlukan sebagai salah satu bagian dari pemasyarakatan Internet. Cara yang ditempuh bervariasi dan jika dilihat pada perkembangan saat ini saya optimis pemakaian Internet sudah jauh lebih mudah dipelajari.
Atau, jangan-jangan pertanyaan di atas hanya dalih pengganti, “Buat apa mengeluarkan ongkos bulanan tambahan untuk koneksi Internet?” Tentu saja, ini sudah berupa tinjauan yang berbeda dan ditanggapi dengan cara yang lain pula.
Tentang materi lokal akan saya tulis berikutnya.
duh kok nama saya disebut2 yah? malu nih…..
Pak, salam kenal. Internet itu kan sarana komunikasi dan transaksi. Bagi dunia media dan dunia bisnis, Internet sudah menjadi bagian hidup sehari-hari (must have). Banyak sekali bsinis2 kecil (basis rumah-tangga) yang jual-beli di eBay (pakai Internet). Mungkin pertanyaannya perlu dirubah: transaksi apa yang bisa saya lakukan didepan Internet. [TH]
Saya sempat bingung juga tatkala ditanya akses internet yang mudah dan murah atau materi lokal.
Ternyata yg harus dilakukan memang dua-duanya secara bersamaan. Kini sedang memikirkan apa saja sih materi lokal yang bermanfaat itu? Lalu apa saja materi global yang tepat untuk memperkenalkan internet pada kalangan yang tanpa internet saja bisa beraktivitas?
Diantosan ah catatan tentang materi lokal-na.
gampang… yg dapat dilakukan adalah: mengiklankan jasa; saya bisa nukang batu.. saya bisa bikin grabah….
SAYA JUAL TIPS INTERNET GRATIS DENGAN GARANSI SAMPAI KIAMAT YANG BERMINAT: hiddenline@telkom.net or sms/call: 08882934962
Yang pasti dengan adanya internet, minimal kita jadi “sedikit lebih pintar” karena bisa tanya om Google dan kawan2 yang lain tanpa takut tertawakan karena pertanyaannya bodoh sekalipun. :)