Acara mendadak yang saya ikuti sepekan ini adalah persiapan semiloka tentang ekosistem bisnis di Indonesia. Yang akan saya tulis di bawah ini adalah beberapa gambaran awal perihal “ekosistem bisnis.”
Istilah ini sudah diangkat pada pertemuan BHTV. Karena pengusulnya sedang antusias dengan Open Source, ekosistem tadi dicoba dikaitkan dengan model bisnis untuk Open Source di lapangan.
Pengantar konesp ekosistem bisnis dijelaskan dengan baik di Wikipedia, Business ecosystem,
Sebuah komunitas ekonomi yang didukung oleh sebuah fondasi organisasi-organisasi dan individual-individual yang berinteraksi — yaitu organisme dari dunia bisnis. Komunitas ekonomi tadi menghasilkan barang dan layanan yang bernilai kepada pelanggan, yang mereka sendiri adalah anggota-anggota dari ekosistem.
Kelihatannya kata kunci penting di sini adalah adanya ikatan penyediaan-kebutuhan (supply-demand) dan adanya rantai ekosistem.
Adi Indrayanto, dosen Elektro ITB, menjelaskan kepada saya bahwa perusahaan besar dapat mengajak perusahaan lebih kecil dalam satu rantai ekosistem tersebut untuk berkembang bersama, a.l. karena yang diperlukan perusahaan besar disediakan oleh “organisme” lain di sekitarnya.
Tinjuan lain yang pernah saya dengar: dengan menyusun sebuah ekosistem yang lebih luas — misalnya berinteraksi dengan publik — dapat ditumbuhkan semacam “subsidi silang” atau perolehan tidak langsung. Misalnya pengembang perangkat lunak bebas yang tidak mendapat keuntungan profit langsung dari pekerjaannya, tetap mendapat penghasilan lewat layanan yang tumbuh di dalam ekosistem yang dibangun.
Beberapa perusahaan besar di Indonesia memang sudah mengucurkan dana untuk pengembangan UKM di sekitarnya, namun belum sampai pada kondisi yang menghasilkan rantai penyediaan dan kebutuhan antarorganisme di dalamnya. Alhasil, kondisi tersebut boleh dikatakan baru perpanjangan dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Bagaimana masa depan ekosistem bisnis di Indonesia? Kabarnya Dwi Larso dan Leo Aldianto di School of Business and Management (SBM) ITB yang sedang menekuni kajian ini.
Ada masukan yang lain?
:D Kapan yah bussiness environtment di Indonesia bisa mendukung berkembangnya model bisnis OSS?
*kalo ga di sweeping, ga migrasi :p
Semiloka, seminar, workshop de el el arti sebetulnya apa sih?
(sumber: “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Edisi III)
Seminar biasanya berupa pertemuan yang dipimpin oleh ahli dan hadirin bertanya atau mengusulkan, sedangkan pada lokakarya pihak yang datang relatif sepadan dan forum membicarakan secara bersama hal teknis yang akan dikerjakan. Dari sisi materi yang dibawakan, pada seminar dipaparkan materi yang “sudah jadi”, sedangkan di lokakarya “masih mentah” dan justru akan diselesaikan pada pertemuan tersebut menjadi kertas kerja/laporan.
Semiloka adalah gabungan seminar dan lokakarya. ;-)
hajk jxtano tmaiueq dtuygq gwtzvk pvikxaqz jctysfvpo