Anne Ahira di "Penulis Lepas" -- Komentar Terhadap Penyelidikan

| 17 Comments | No TrackBacks

Kisah Anne Ahira masih muncul kembali. Ini bukan itikad saya membuka kisah lama yang cukup riuh di tahun 2004 , melainkan “radar” Technorati untuk blog ini menampilkan tulisan Jonru, penggagas PenulisLepas.com, yang menyediakan subdomain anneahira.penulislepas.com. Ditulis dalam beberapa halaman sekuel berkelanjutan, intinya Penulis Lepas melihat pemasaran di Internet (Internet marketing) sebagai salah satu alternatif penghasilan untuk penulis di Web dan pengalaman Jonru bergabung dengan AsianBrain tanggal 1 Agustus lalu. Tulisan tentang Anne Ahira sendiri bertanggal sekitar pertengahan September.

Di seri keenam, Anne Ahira 6 — Mulai Melakukan Penyelidikan, dipasang salinan percakapan Jonru dengan Enda Nasution dan saya, sehingga teramati lewat daftar pantau saya di Technorati. Tentang Jonru dan Penulis Lepas, tentu saya serahkan dan hormati sebagai keputusan dia dalam berbisnis dan “bertahan hidup” sebagai penulis di Web. Saya hanya akan mengomentari pandangan Jonru tentang hasil pencarian di tulisan ini dan bisnis seperti AsianBrain di tulisan berikutnya.

Tidak perlu kaget terhadap hasil pencarian Google

Tentang penyelidikannya, Jonru mengomentari,

Betapa kagetnya saya, ketika sadar bahwa artikel-artikel tersebut ternyata sudah basi! Semua yang muncul di halaman depan Google adalah artikel-artikel tahun 2005 dan sebelumnya. Padahal - menurut hasil penyelidikan saya dan info dari teman AsianBrain - bisnis FFSI-nya Anne Ahira yang diributkan pada artikel-artikel tersebut, kini sudah bubar, dan Ahira kini fokus pada bisnis AsianBrain yang jauh lebih baik.

Mengapa kaget dengan hasil di Google yang terlihat “basi”? Google tetap akan mengumpulkan dokumen yang tersebar di Web tanpa terlalu memedulikan masa pembuatan dokumen tersebut. Atribut tanggal memang dipertimbangkan oleh mesin pencari yang baik, namun jika perkembangan dokumen yang berkait dengan kata kunci tersebut berhenti, tidak berkelanjutan, tentu halaman Web lama itulah yang masih dipertahankan.

Dalam kasus Anne, jika setelah ribut-ribut dua tahun lalu tidak ada perkembangan lagi berikutnya, tentu dokumen di masa lalu itulah yang digunakan oleh mesin pencari. Hal ini semata-mata urusan teknis, bukan hal-hal lain yang berkaitan dengan Anne atau bisnisnya — dan berlaku untuk kasus-kasus yang lain juga.

Hal ini penting disadari agar tidak muncul kesan bahwa Anne dipojokkan dengan kasus yang telah lama lewat dan mereka yang ingin memperoleh kejelasan tentang bisnis dia sekarang ini — yang konon sudah berubah — menjadi “terhalangi.” Seperti halnya yang telah dilakukan Jonru, sila saja menulis tentang bisnis baru AsianBrain dan kemungkinan besar hal tersebut akan menjadi pengimbang di hasil mesin pencari.

Saya pikir cukup adil bagi kedua belah pihak untuk “mempromosikan” pendapat masing-masing dan akan mewarnai hasil pencarian di Web.

[8 Okt] Kelanjutan tulisan ini dapat dibaca di AsianBrain di “Penulis Lepas” — Klub “Lazy Millionaire”?.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/573

17 Comments

ha ha, gugel emang gitu

Cak,

Gara-gara baca posting ini, aku buka posting lama tahun 2004 tentang AA ini. Wah… seru dan heboh ya…

Waduh2, bisa2 ribut lagi nih kaya dulu..Pusiiiinggg…berantem terus, ngerasa hero penyelamat n ngerasa bener semua sih..

Pak Akmal… thanks banget ya, udah mengulas tulisan saya. Trafik ke situs saya langsung meningkat tajam. hehehehee….

Sekadar klarifikasi: Sebenarnya yang membuat saya kaget bukanlah berita basi di google tersebut Pak. Tapi saya menyayangkan, kenapa masih banyak orang yang percaya pada info2 yang sudah tidak relevan dengan situasi kekinian.

FFSI sudah bubar, anne ahira sudah jauh berubah. Tapi orang2 tetap saja mengungkit2 masa lalunya.

thanks semoga sukses selalu buat pak akmal :)

saya gak tahu sampai mana ‘sudah jauh berubah’-nya. yang jelas dari situs webnya masih terlihat dia memasarkan “cara cepat kaya dengan ongkang2 kaki”. masalahnya sekarang mereka lebih discreet, gak jelas apa yang mereka lakukan sebelum bergabung dengan mereka. dan karena itu sulit untuk orang luar untuk menilai sampai mana ‘sudah jauh berubah’-nya.

wah… alhamdulillah.. akhirnya mas priyadi berkomentar juga

Jika mas pri berkenan, coba kunjungi situs www.peluanginternetmarketing.com yang saya buat. Di situ saya ada banyak penjelasan tentang bisnis asianbrain dan anne ahira saat ini. Atau bisa juga baca link anne ahira yang di penulislepas.com

semoga sukses ya…

Jonru

WTF!?!? ternyata sekarang pada mainan parked.com. apa sih nilai tambah yang kita berikan dengan meregister vanity domain sebanyak2nya? cuma menuh2in internet dengan sampah aja.

saya pikir sudah ada kemajuan, ternyata sama aja :(

Mas Priyadi:

Ya, memang banyak yang main di parked.com. Saya sih belum :)

Parked.com adalah salah satu jenis bisnis di internet.

Sedangkan Asian Brain itu intinya cuma sebuah SEKOLAH internet marketing. Jadi, tak ada paksaan untuk ikutan di parked.com.

Saya sampai saat ini belum gabung di parked.com. Saya menyinggungnya di sini, hanya sekadar contoh saja. Kalau ternyata parked.com itu tidak baik dari segi edukasi, mungkin saya juga tak akan ikutan. Apalagi masih banyak jenis bisnis online yang juga baik dan prospektif.

thanks

Jonru

Mbok Mas Priyadi itu membuka diri dikit terhadap perkembangan situasi, jangan terperangkap dengan ego kepakaran dan idealisme yang tidak pada tempatnya. Orang pinter koq pake F-F segala. Mas Pri belum tahu koq apa itu Asian Brain, udah maki-maki parked.com segala sih. Bagi Anda domain parking mungkin sampah, tapi bagi jutaan orang itu adalah bisnis yang lucrative dan itu legal mas. Siapa Anda koq merasa jadi “petugas sampah” internet yang wajib membersihkannya dari “sampah parkiran” hehehehe mas mas mbok yao liat tuh berapa banyak yang sudah hidup dari “bisnis sampah” itu jauh lebih makmur dari Anda itu. Jangan meremehkan bisnis orang lain mas. Lagian Mas kan nggak tahu parked.com di Asian Brain itu sebagai apa? Bisnisnya Ahira? No waylah. Beda pendapat dan tidak suka dengan bisnis orang lain boleh-boleh aja mas, tapi mbok yao jilat bibir dulu sebelum maki-maki. Saya belum melihat sumbangan Anda terhadap perubahan mental sikap dan pikiran masyarakat bangsa ini selain menebar sikap sok beda dan sok pahlawan…tapi Ahira sudah memberikan sumbangannya utk kemajuan bangsa ini meskipun sedikit dan untuk itu dia Anda hujat di setiap kesempatan.

@Ray

“…Beda pendapat dan tidak suka dengan bisnis orang lain boleh-boleh aja mas, tapi mbok yao jilat bibir dulu sebelum maki-maki…”

Anda sendiri yang bilang soal ini, tapi di beberapa baris berikutnya anda sudah memberi kalimat yg cukup pedas kepada mas Priyadi “…selain menebar sikap sok beda dan sok pahlawan…” hanya karena anda “…belum melihat sumbangan…”

Btw, gaya tulisan mas Priyadi yg secara natural mengundang efek buzz yang besar cocok lo kalau mau meningkatkan hit :) Mungkin mas Ray mau belajar dari beliau?

Mas Ray Biarlah semua orang berpendapat dan menulis dengan cara dan kemampuannya sendiri. Kemampuan memilih bahasa untuk mungkin bermaksud merubah sesorang adalah juga hak orang melakukannya di internet.

Mungkin saja itu bukan sampah bagi yang menulisnya tapi mungkin saja bagi orang lain itu juga adalah “sampah” internet.

Terserah pada user internet itu sendiri masalahnya “polisi” resmi untuk hal ini memang belum ada.

Yang Jelas Saya sendiri sangat berterima kasih telah membaca tulusan Mas Priyadi tersebut dan telah mengantarkan saya mengenal Anne Ahira dan menjadi Muridnya serta memperolah Ilmu yang cukup banyak dari Anne Ahira sehingga setidaknya saya tahu bahwa melakukan Spam bukanlah cara yang baik untuk berbisnis Online dsb dsbnya.

Mengenai perkenalan saya dengan Anne ahira melalui tulisan Mas Priyadi saya tulis khusus di Postingan Blog Saya Anne Ahira Sang Guru Online http://agusmaksum.info/2008/01/anne-ahira-guru-online/ Menyesal saya baru belakangan membaca tulisan Mas Priyadi, coba kalau dulu-dulu mungkin Saya tidak perlu ikUt global Internet Summit dengan Biaya Mahal untuk mendapatkan Pengetahuan Dasar Internet Marketing. Terima Kasih untuk Semuanya. Agus Maksum

menurut pendapat saya sih internet itu kan seperti dunia kedua, orang bebas membuat apapun di internet. cuma karena pencipta internet itu dari kalangan IT maka beberapa orang dari kalangan IT merasa seperti tuhan di internet dan menentukan mana yang baik dan mana yang jelek. Kalau memang orang-orang IT tidak ingin masyarakat luas menggunakan domain internet untuk kegiatan domain parking, ya bikin saja bisnis domain hosting yang melarang penggunaan untuk domain parking, tapi kalo orang lain ingin melakukan bisnis tsb ya ga usah ikut-ikutan.

walaupun terlambat nggak apa apa kan MAS? tapi bener kata komentator diatas. emang semua itu karena kemajuan zaman mas bener nggak.

Terserah pada user internet itu sendiri masalahnya “polisi” resmi untuk hal ini memang belum ada.

Pak Akmal… thanks banget ya, udah mengulas tulisan saya. Trafik ke situs saya langsung meningkat tajam. hehehehee….

Sekadar klarifikasi: Sebenarnya yang membuat saya kaget bukanlah berita basi di google tersebut Pak. Tapi saya menyayangkan, kenapa masih banyak orang yang percaya pada info2 yang sudah tidak relevan dengan situasi kekinian.

FFSI sudah bubar, anne ahira sudah jauh berubah. Tapi orang2 tetap saja mengungkit2 masa lalunya.

FFSI sudah bubar, anne ahira sudah jauh berubah. Tapi orang2 tetap saja mengungkit2 masa lalunya.

Mungkin saja itu bukan sampah bagi yang menulisnya tapi mungkin saja bagi orang lain itu juga adalah “sampah” internet.

Saya pikir Google telah maju jauh dari keadaan di mana ia menawarkan “basi” hasil.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on October 6, 2007 1:37 PM.

Spam dari Cina was the previous entry in this blog.

AsianBrain di "Penulis Lepas" -- Klub "Lazy Millionaire"? is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261