Bertepatan dengan kunjungan saya terakhir ke kampung halaman, di
Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tanggal 4 Juli lalu,
sebuah spanduk merah menyala dipasang di seberang jalan depan rumah
orang tua: Lab. Internet Speedy. Adik saya berkomentar, Akhirnya
Internet datang juga…
Sebenarnya bukan koneksi Internet pertama di sana, namun komentar adik dikaitkan dengan sejarah MTs Wahid Hasyim yang menjadi lab. pertama Speedy di sekolah untuk Kecamatan Balung. Sekolah tersebut salah satu bagian dari sejarah Balung dan pada periode 1970 hingga 1985 ayah kami (alm.) aktif di sana. Kebetulan yang lain: kami masih ingat di sekitar tahun 1987 komputer pertama yang sempat kami miliki adalah Sinclair ZX Spectrum, dan kemungkinan besar komputer rumah pertama di Balung. Dengan demikian perlu lompatan sekitar dua puluh tahun dari kedatangan komputer pribadi pertama ke akses Internet.
Telkom Speedy di kecamatan bukan hal baru untuk daerah pinggir ibukota provinsi. Di Jalancagak, antara Bandung-Subang, baliho Speedy sudah lama ditancapkan di depan Kancatel setempat.
Sedangkan di Balung, Warnet pertama baru dibuka akhir 2007. Saya belum tahu persis penyedia layanan yang digunakan; kemungkinan besar saat awal Speedy mulai hadir. Menurut pemilik Warnet, motivasi dia memulai usahanya adalah keperluan tugas belajar sejumlah sekolah lanjutan di sana. Hal ini cocok dengan spekulasi teman-teman pengembang perangkat lunak di kantor kami bahwa pendidikan akan menjadi pemicu perluasan besar-besaran pemakaian TI di Indonesia. Dahlan Iskan, bos Jawa Pos, juga sempat menulis bahwa kesehatan dan pendidikan tetap akan menjadi primadona bisnis, dengan alasan orang tak mau sakit atau bodoh.
Sayang saya belum sempat bertanya lebih jauh tentang kerja sama Wahid Hasyim Balunglor dan pihak Telkom Speedy. Terobosan ini patut disinggahi pada kunjungan saya berikutnya di kampung halaman. Dalam konteks lain, saya dan adik yang sekarang mengelola Taman Kanak-Kanak di sana sedang menjajagi kemungkinan penyelenggaraan acara pengenalan Internet kepada guru-guru, bekerja sama dengan lab. Wahid Hasyim. Barangkali pihak Telkom setempat bersedia menjadi sponsor, saya akan coba juga mengirimkan email penawaran kepada mereka.
Wah, berarti keluarga anda adalah sejarah teknologi di balung ya…… Salut deh.
alhamdulillah balung sudah lewat dari “dark ages”. kencong sudah belum yah ? fitri nge-blog juga cak ?