Setelah memperoleh tekanan yang cukup kuat pada kompetisi berskala nasional, seperti rencana pemerintah Malaysia menggunakan produk Open Source dan rencana Jepang, Korea Selatan, dan Cina untuk menyusun sistem operasi sendiri, Microsoft tampaknya menggunakan jalur pendidikan untuk melakukan penetrasi pasar di Indonesia. Dimulai dengan merangkul sejumlah perguruan tinggi lewat Campus Agreement, diberitakan oleh Republika Online pada tanggal 14 Oktober yang lalu bahwa Indonesia menjadi negara pertama “mitra belajar Microsoft”.
Bekerja sama dengan KKP-PPI di luar negeri yang diketuai oleh Dr. Firdaus Ali, program ini memiliki target mendistribusikan 70.000 PC Pentium II 266 dengan perangkat lunak berlisensi dari Microsoft, yakni Windows 98 SE, Microsoft Office 2000, program pelatihan untuk para guru, dan animasi interaktif kampanye anti-narkoba. Pencanangan program ini dilakukan di Kalimantan Timur dengan penyerahan 3000 PC kepada Pemda setempat yang akan diteruskan ke sekolah-sekolah.
KKP-PPI sendiri telah menandatangani persetujuan dengan Microsoft semenjak 19 September 2003 dengan target 250 sekolah. Seperti ditulis oleh Wicaksono Hidayat dari Detik, KKP-PPI berencana mengumpulkan komputer bekas yang sudah dianggap tidak dipakai dari beberapa negara maju. Tujuannya adalah memperbaiki rasio komputer dan siswa di Indonesia.
Sedangkan dari sisi perangkat lunak yang dipasang, Windows 98 SE dan Microsoft Office 2000 keduanya juga merupakan produk yang sudah distop pembuatannya oleh Microsoft. Setelah tanggal 16 Januari 2004 nanti produk ini dianggap usang (obsolete) oleh Microsoft dan dukungan asistensi distop. Informasi bantuan online akan tersedia sampai 30 Juni 2006. Keterangan tentang hal tersebut dapat dilihat di Microsoft Indonesia Product Lifecycle Dates - Windows Product Family.
Apakah dengan demikian rencana besar ini lebih bernilai dari sisi perangkat keras yang digunakan? Katakanlah, pemakainya mengganti dengan perangkat lunak Open Source yang tidak perlu ongkos lisensi, sehingga bisa mengejar versi yang lebih baru? Apabila tujuannya adalah pemakaian desktop — yang umumnya berat di GUI — maka spesifikasi perangkat keras yang tersedia juga akan menjadi masalah. Kemungkinan lain yang lebih layak adalah inisiatif sebagian dari komputer tersebut untuk dijadikan server yang berbasis konsol teks, sehingga dapat lebih dibuat lebih berdaya guna dengan menyusun koneksi dengan komputer lainnya.
Memang benar perangkat lunak yang disumbangkan oleh Microsoft termasuk barang tua dan usang, namun tampaknya itulah yang lebih praktis dan operasional untuk jenis komputer di atas.
Saya adalah orang yang ingin mempelajari Microsoft dari dasar. Saat ini saya hanya dapat menggunakan komputer hanya dasar saja dan itupun saya peroleh dari taman yang mengajari saya. Tentu saja saya tidak puas dgn keadan saya saat ini.Saya sangat berharap agar program ini dapat membantu saya, Sebelumnya saya ucapkan Terima kasi
thank’s’ saya amat sangat butuh informasi tentang komputer (it), soalnya saya hanya bisa dasarnya saja. terima kasih banyak