Potongan Harga untuk Lembaga Akademis

| No TrackBacks

Dua nama besar distribusi Linux komersial, Red Hat dan SuSE, menawarkan potongan harga untuk pemakaian di lingkungan akademis. SuSE menambahkan juga rencana ini kepada pemakai non-profit. Seperti ditulis di CNet, Red Hat menawarkan Red Hat Academic Desktop dengan harga USD 25 dan Red Hat Academic Server USD 50. Layanan ini akan ditawarkan pertama di Amerika Serikat dan direncanakan akhir tahun ini tersedia dengan cakupan internasional.

Dilihat dari rencana beberapa vendor, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, untuk masuk ke lingkungan sekolah, terlihat selain dana yang dialokasikan cukup besar, terdapat lagi keuntungan jangka panjang karena alumni lembaga pendidikan nantinya potensial menjadi pengambil keputusan, pelaku bisnis, atau staf teknis TI di tempat mereka bekerja. Kondisi yang mereka peroleh sebagai latar belakang pada saat sedang belajar, kemungkinan besar akan menjadi bahan pertimbangan pada saat pengambilan keputusan oleh mereka di masa mendatang.

Masih berkaitan dengan dominasi produk di sekolah, Apple sendiri pada bulan Juli lalu menyodorkan potongan harga yang atraktif untuk staf pengajar dan mahasiswa. Hal ini antara lain guna mengembalikan posisi yang sebelumnya memang melekat pada produk-produk mereka. Tentunya masih segar dalam ingatan kita rencana Microsoft di Indonesia lewat jalur Campus Agreement dan program Mitra Belajar, yang juga membidik pasar akademis.

Apa yang diberikan oleh produk seperti Red Hat dan SuSE untuk sekolah? Pada pembelian eceran dengan harga di atas, konsumen memperoleh layanan pemutakhiran (update) perangkat lunak lewat fasilitas terhubung (online); dukungan teknis lewat telepon tidak termasuk. Kemungkinan lainnya adalah pembelian lisensi satu situs penuh dengan harga sebesar USD 2500. Keuntungan lisensi ini adalah siswa di sekolah tersebut bebas menggunakan perangkat lunak desktop dan sekolah dapat mendirikan cabang satelit dari Red Hat Network guna menyediakan layanan pemutakhiran perangkat lunak untuk keperluan di dalam kampus.

Pertanyaan kelebihan dari diskon yang ditawarkan oleh distribusi seperti ini memang wajar dikemukakan, karena Linux adalah sistem operasi Open Source yang berarti tersedia cuma-cuma untuk diambil. Dilihat oleh pemakai individual yang sudah faham pemeliharaan sistem yang menggunakan Open Source, boleh jadi tawaran di atas kurang atraktif. Sedang bagi institusi seperti lembaga pendidikan yang memiliki komputer dalam jumlah besar untuk ditangani, pemeliharaan sistem dengan cara otomatis dapat menghemat sumber daya pengelola.

Akan halnya Indonesia, bagaimana kira-kira dengan tawaran semacam ini? Seperti umum diketahui, layanan purna-jual masih merupakan ongkos mahal untuk komputerisasi di Indonesia, di samping vendor yang serius menyediakan fasilitas tersebut masih terbatas bermain pada mitra bisnis besar yang juga menyodorkan angka-angka kontrak fantastis. Untuk perangkat lunak Open Source, yang sudah mulai dicoba adalah menyusun kelompok kerja, seperti halnya di ITB dilakukan oleh kelompok kerja Open Source.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/94

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on November 18, 2003 6:35 AM.

Selamat Melayani, Groups.or.id was the previous entry in this blog.

Penghargaan untuk Dua Situs Web Buatan Warga Indonesia is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261