Sekitar waktu subuh, kemarin, Senin 22 Maret, di Ghaza (UTC+2), terjadi pembunuhan Syeikh Ahmad Yassin, pendiri dan tokoh spiritual Hamas. Peristiwa besar ini langsung memenuhi media massa di seluruh dunia, dan tentu saja media yang menyediakan situs Web segera meletakkan di halaman muka. Kebetulan pada hari tersebut di Indonesia sedang libur Hari Raya Nyepi. Secara resmi aktivitas di kantor diliburkan, namun berakibat keterlambatan berita lewat media Web.
Republika Online misalnya, praktis tidak sempat menampilkan berita tentang peristiwa besar di Timur Tengah ini kemarin. Hari ini, 23 Maret, baru terlihat dari indeks berita di halaman utama Republika bahwa memang tidak terjadi aktivitas penambahan berita apapun pada tanggal 22. Demikian pula Eramuslim yang biasanya cepat menampilkan informasi berita dari Timur Tengah, sampai sore hari WIB, belum menyuguhkan berita ini. Hari ini situs Web mereka malah hanya menampilkan halaman kosong.
Seharusnya libur kantor tidak ikut menghentikan aktivitas versi online. Sekalipun belum berupa edisi lengkap seperti yang disiapkan untuk versi cetak (yang baru akan siap malamnya, untuk keperluan koran terbitan keesokan harinya), perlu disiapkan tim yang menjadi penjaga gawang berita singkat yang kemungkinan perlu dimunculkan pada hari libur tersebut.
Saya setuju. Sebab saya sendiri jarang menonton televisi maupun mendengarkan radio. :p Kalau televisi saja tetap tidak libur, mengapa berita online libur? iya kan?