Salah seorang pengunjung situs ini, Arif Widianto, mengirim email dan mendiskusikan program komputer untuk lembaga yang menangani anak dan remaja dengan tema utama kesehatan reproduksi dan pencegahan/pendampingan pengguna Narkoba. Arif mengaitkan hal tersebut dengan salah satu entri di situs ini, Program Mitra Belajar Microsoft dan Komputer Gratis. Berikut salinan email penjelasan dia (disunting tanpa mengubah arti secara keseluruhan):
Pada atahun 2002-2003 kami melakukan investigasi pengguna dan jaringan Narkoba di Kota Bengkulu. Hasilnya ada 122 orang yang bisa kami temui dan wawancarai.
Selanjutnya kami terus melakukan pendampingan kepada kawan-kawan pengguna (bukan pengedar dan distributor), ini dilakukan dengan pertimbangan sudah ada 2 orang pengguna jarum suntik (IDU) yang meninggal karena HIV/AIDS.
Nah dalam pendampingan/pertemanan ini kami juga mulai mendapatkan informasi yang cukup banyak. Kelemahannya kalau kita cuma ngobrol terus, nanti ditakutkan mereka bosan. Untuk itu waktu saya kemarin browsing ketemu program ini.
Kami juga punya sebuah program pendampingan remaja di dua desa. Intinya kami memberikan informasi tentang Kesehatan Reproduksi, Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS. Ini dilakukan karena pola pacaran di desa tersebut sangat bebas.
Saya pernah mendengar program Microsoft yang memberikan komputer untuk menjadi media belajar buat masyarakat. Sepertinya ini pas buat belajar remaja di dua desa tersebut: sambil belajar kita bisa memasukkan informasi tentang kesehatan reproduksi.
Berdasarkan hasil pencarian lewat Google tidak ada entri berita kelanjutan kegiatan yang disebut bulan Oktober tahun 2003 itu. Pencarian serupa di situs Kementrian Komunikasi dan Informasi juga tidak membuahkan hasil. Pun pencarian yang dibatasi hanya untuk situs Microsoft hasilnya nihil.
KKP-PPI sendiri masih diminta melanjutkan program komputer bekas kendati impor komputer bekas distop dikaitkan dengan program komputer murah rakitan lokal. Lepas dari kebijakan terhadap impor komputer bekas dan ganjalan program komputer murah rakitan dalam negeri, kaitan rencana ini dengan perangkat lunak yang disertakan di dalamnya (termasuk animasi interaktif kampanye anti-Narkoba) tidak disinggung.
Bagaimana dengan Microsoft Indonesia? Atau ada informasi lain untuk Arif Widianto? Tuliskan lewat komentar di bawah ini.
… kacau sekali sepertinya ya? btw saya diminta temen juga buwad ngurusi program komputer bekas milik sebuah pesantren di mgl; kalo ada kesulitan mungkin nanti minta petunjuk mas amal ;) :)