Google Groups 2 Benar-benar Masih Beta

Karena penasaran dengan email berulang yang saya terima, saya periksa langsung ke arsip dan memang seperti itulah keadaannya. Ulir (thread) yang disusun dalam bentuk struktur pohon (tree view) berisi nama penulisnya berkali-kali, menumpuk sebagai induk dan anak ke bawah. Saya punya keyakinan bahwa pengirimnya tidak bermaksud melakukan tindakan konyol dengan mengirim pesan berkali-kali.

Entah terlambat atau memang perlu waktu untuk menyebarkan email — padahal anggota mailing list tersebut hanya 5 orang — keesokan harinya baru pesan yang saya kirim muncul. Menurut anggota yang lain, dia sudah menerima email saya beberapa jam sebelumnya.Memang sudah lazim email yang dikirim ke anggota didahulukan dibanding arsip ditampilkan di Web, namun kenapa rentang waktunya sedemikian lama? Padahal anggota sangat sedikit dan distribusi email sangat rendah.

Tentang rentang waktu yang lama sampai sebuah entri terpasang, saya teringat Google Groups yang menangani Usenet. Di halaman pengiriman artikel di sana terdapat keterangan agar penulis bersabar artikel yang dikirim mereka perlu waktu hingga muncul di arsip Google. Selain itu artikel tersebut perlu disebar ke seluruh server NNTP yang menangani Usenet di seluruh dunia. Namun demikian, Google Groups 2 bukan Usenet, kan?

Hal penting lainnya: seperti ditulis oleh Boy Avianto sebagai kebiasaan buruk, mengirim tulisan langsung dari halaman Web yang disediakan Google Groups 2 (bukan lewat klien email) mendorong anggota mailing list untuk menulis respon email di bagian atas. Sesuatu yang dikenal dengan istilah reply on top dan banyak tidak disukai. Antarmuka untuk mengirim tulisan secara langsung di Google Groups 2 memiliki banyak kemiripan dengan yang digunakan oleh Gmail dan menurut saya lebih nyaman bentuk klasik yang tersedia di Google Groups yang menangani Usenet.

Terakhir, saya benar-benar tidak tahu cara berlangganan sebuah mailing list yang jelas-jelas sudah tersedia di sana. Barangkali Benny Chandra menganggap saya payah bahkan mendaftar saja gagal. Namun yang saya jumpai: tidak ada satu informasi pun cara bergabung di halaman pembuka Indonesian Gmail. Berulang-ulang hanya muncul pesan kesalahan bahwa saya perlu terdaftar sebagai anggota untuk mengakses mailing list tersebut. Justru saya datang ke halaman tersebut untuk mendaftar! Sampai akhirnya Idban Secandri membantu menyediakan URI yang entah dari mana diperoleh dan saya berhasil bergabung. Artinya: jika saya benar-benar calon anggota yang sekadar datang ke sana dan tidak teriak minta tolong lewat media seperti situs ini, dari mana keterangan URI berlangganan tersebut diperoleh? Halaman bantuan di Google Groups 2 hanya menyebutkan terdapat keterangan Join dan klik di sana. Saya tidak menjumpai bagian yang dapat diklik…

Demikianlah Google Groups 2 masih Beta — seperti disebutkan di judul layanan mereka. Saya lihat di direktori, mailing list yang terdaftar kebanyakan belum serius menjadi forum yang ramai. Indonesian Gmail yang termasuk kategori bervolume tinggi juga saya lihat mengalami kasus artikel ditampilkan berkali-kali dalam jumlah yang luar biasa. Alhasil tampilan dalam bentuk struktur pohon menjadi tidak nyaman digunakan.

Ah, benarlah, saya tidak perlu terburu-buru memindahkan mailing list yang telah berjalan baik di tempat lain.