Publikasi TI Perusahaan di Media Massa: Tidak Mudah Juga

| No TrackBacks

Apa yang terjadi seandainya perusahaan saudara diekspos untuk publik — lewat media yang punya nama lagi — dikaitkan dengan Linux? Rusmanto mengeluh dua kali dibuat kecewa oleh dua perusahaan yang tiba-tiba secara sepihak membatalkan publikasi di majalah InfoLinux. Padahal prosedur liputan sudah diikuti dengan baik dan cara pengemasannya pun diakui oleh Rusmanto sebagai, Isinya biasa saja, alias tidak vulgar seperti halnya di dalam diskusi atau pembicaraan bebas di kelas.

Beberapa dugaan muncul dari keluhan yang dipaparkan di atas: mulai dari persoalan kebijakan perusahaan, karena umumnya sikap keberatan tersebut datangnya dari tingkat pengambil keputusan yang lebih atas; kerja sama dengan pihak ketiga yang kemungkinan keberatan terhadap ekspose perusahaan tersebut menggunakan produk Open Source; persoalan pemakaian perangkat lunak ilegal; sampai dengan dugaan perusahaan tersebut masih kurang percaya diri untuk tampil di majalah yang mengkhususkan pada pemberitaan Linux.

Tentu saja semua kemungkinan di atas masih bersifat dugaan, kendati ada juga salah satu perwakilan perusahaan lain yang mengemukakan kondisi yang mereka hadapi dengan pemberitaan tersebut. Yang patut dicatat: kenapa alergi dengan pemberitaan? Apapun kondisi yang dihadapi sekarang seharusnya tidak menjadi kendala terhadap upaya publikasi yang dilakukan oleh media. Media bukan sebuah badan yang memiliki fungsi tambahan sebagai perpanjangan tangan pihak lain. Dengan demikian persoalan perangkat lunak ilegal misalnya, dapat menjadi hak klien untuk dilindungi. Demikian pula perihal rahasia dapur, tidak dapatkah dicarikan cara penyajian yang kompromistis? Toh hal ini sudah disadari oleh pewawancara.

Apakah kesulitan memperoleh berita seperti kasus ini bersangkut paut dengan visi InfoLinux, atau menjadi persoalan umum media massa TI di Indonesia? Padahal dengan membuka diri merupakan salah satu aset organisasi terutama dalam hal meraih good will. Banyak perusahaan besar di negara yang lebih melek TI malah menyediakan tempat yang lebih ramah kepada staf di dalamnya untuk menulis dalam bentuk blog — yang otomatis menjadi publikasi tidak resmi juga akhirnya.

Atau, inikah kesulitan perusahaan yang sudah membesar dengan sekian kepentingan? Saya tidak tahu persis dari keluhan Rusmanto seberapa besar perusahaan yang keberatan tersebut. Jika memang demikian halnya, ada baiknya InfoLinux mengalihkan pada organisasi menengah ke bawah yang lebih fleksibel.

Linux untuk SoHo! Terdengar menarik kan?

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/189

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on July 16, 2004 4:57 PM.

Sembilan Doktrin dari Channel 9 MSDN was the previous entry in this blog.

Produk Open Source Lain is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261