Dengan rencana pengelolaan domain oleh registrar seperti yang telah disebut oleh Budi Rahardjo, saya berharap akan munculnya layanan yang benar-benar hanya menyediakan pengurusan nama domain dan kemudahan-kemudahan pemakaiannya dalam paket yang ramping. Jadi berbeda dengan yang selama ini saya temui terutama di Indonesia: pengurusan domain disatukan dengan paket hosting.
Dengan demikian, seseorang yang hanya ingin memesan domain tidak terkena ongkos tambahan, karena memang yang bersangkutan tidak memasang layanan apapun dengan nama domain tersebut. Selanjutnya apabila orang tersebut ingin menggunakan nama domain tersebut untuk keperluan lain, misalnya hanya untuk alamat email, dan ingin menggunakan jasa lain yang lebih disukai, katakanlah Yahoo! Mail, maka kebebasan memilih penyedia jasa lain untuk urusan lain juga lebih mudah. Atau kasus seperti saya: hanya ingin dibantu pengurusan nama domain (karena saya berada di luar negeri sehingga susah mengurus sendiri) dan untuk hosting saya pakai komputer sendiri.
Sebagai perbandingan, setelah domain NL (Belanda) dibebaskan untuk pemakai individu di akhir Januari 2003, penyedia jasa yang hanya menguruskan registrasi domain mulai marak. Dengan menambah ongkos jasa murah dibanding harga domain yang ditetapkan oleh SIDN, pengelola utama TLD NL, penyedia jasa menyediakan antarmuka berbasis Web untuk modifikasi DNS, MX, pembuatan subdomain, dan beberapa jenis forwarding. Sebagai contoh, DootAll, tempat saya mengurus domain NL, tidak memungut ongkos setup dan servis mereka sejauh ini memuaskan.
[19:58] Budi Rahardjo sendiri “menjanjikan” regulasi yang lebih luwes dalam hal domain ini. Akur, Pak Budi: waktunya mewujudkan domain ID lebih laku dijual dan menjadi identitas pemakainya!