Lewat informasi dari Thomas A Setiawan dan tulisan di Kalsey, saya peroleh rujukan menarik dari Church of Customer tentang perlunya pebisnis kecil menulis blog. Terdapat enam alasan yang dikemukakan:
- Blog mengipasi semangat pencerahan konsumen; dan juga membantu memanusiakan anda dan organisasi anda.
- Blog dapat berfungsi sebagai mesin pengumpan balik seketika berkaitan dengan perusahaan anda dan produk atau layanannya (karena tersedia fungsi komentar dan lacaki balik).
- Blog mendorong anda untuk berbagi pengetahuan (dalam tulisan aslinya diistilahkan dengan Napsterize, dari produk Napster yang populer di lingkungan P2P). Dengan demikian hal ini akan atraktif terhadap prospek bisnis — terima kasih untuk mesin pencari yang melakukan penyusunan indeks secara otomatis dari pengetahuan berjalan yang anda miliki. Memikat secara atraktif lebih mudah dibanding memburu.
- Blog merupakan fasilitas untuk menyebarkan anggapan tentang anda dalam hal kejujuran, otensitas, dan tulisan.
- Blog memungkinkan saudara memiliki lebih banyak percakapan dengan pelanggan dan prospek dibanding jika dilakukan secara perorangan.
- Blog membantu memosisikan anda sebagai seorang ahli yang berpengetahuan dalam industri anda.
Ringkasnya, dengan menulis lewat blog, pemilik usaha kecil memiliki kans lebih untuk berpromosi dengan cara yang lebih baik dibanding sekadar jargon iklan. Ongkos pembuatannya juga relatif lebih murah.
Bagaimana jika di negeri kita juga mulai dibudayakan?
Ini berangkat dari konsep “Marketing is Conversation” dan blog adalah salah satu media yg sangat mendorong konsep ini.
Manusia skrg tidak lagi langsung percaya dengan perkataan dan janji2 iklan di media massa, tapi lewat tulisan dan kritisi dari blog bisa dibentuk sebuah massa yg sangat loyal (mis. slashdot).
Tapi ini kasus di negara barat, kalau Indonesia sepertinya belum.
Nice post :-)
tapi kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?