Tulisan Priyadi tentang Anne Menimbulkan Kegusaran

| 67 Comments | 7 TrackBacks

Saya pernah mendengar isu: konon kalau cracker Indonesia melakukan amuk, maka tanpa pandang bulu semua instansi yang dianggap sasaran kemarahannya (bukan penyebab kemarahan) dihajar sampai hilang eksistensinya dari Internet. Entah situs Web gagal beroperasi atau isi hard disk dihapus total. Demikian juga gosip lain saya baca bahwa scammer kita juga sangat ganas: menggunakan akun dan mempekerjakan orang lain, mereka menjadi eksekutor di belakang layar. Sekali lagi, semua itu hanya isu, karena saya bukan peneliti permasalahan keamanan.

Namun yang jelas-jelas terbukti dan faktanya sangat gamblang adalah kegarangan bisnis cepat kaya gaya Internet. Entah mereka menggunakan cara spam, dengan mengirim email ke banyak orang secara tidak etis, atau mengundang pada sebuah acara, yang jelas baru disikut sedikit oleh Priyadi Iman Nurcahyo, mendadak sontak pasukan ingin kaya mendadak ini membanjiri artikel tersebut dengan komentar meradang.

Saya tidak tahu-menahu tentang Anne Ahira sebelum Priyadi menulis artikel tersebut, barangkali karena saya sedang tidak tinggal di Indonesia. Lebih-lebih lagi: semua email dari seseorang yang mengaku beridentitas seperti cepatkaya@example.com segera saya pindahkan ke trash folder, demikian juga jendela perambah yang memunculkan halaman Web berisi jargon viral email, chain email, atau rich Internet business besar kemungkinan segera saya tutup.

Kalaupun kalian berbondong-bondong mendatangi Priyadi dengan “keberanian” menunjukkan alamat email dan menuduh Priyadi tidak bersedia memunculkan identitasnya, sayang sekali setelah itu pesan yang kalian kirim masih “norak”: tempel URL di sana-sini, huruf kapital bertubi-tubi, dan pidato berbusa-busa seperti pada acara pertemuan MLM. Jika kalian tidak kenal Priyadi tentu dapat saya fahami, karena kalian menggunakan Internet hanya untuk keperluan pemasaran, dan itu pun dengan cara-cara yang mengganggu pemakai Internet lainnya. Itu bukan karena Priyadi tidak dikenal di dunia Internet, tapi sama saja seperti saya juga tidak kenal dengan Anne. Ehm, Priyadi, barangkali Anda perlu pasang sebuah halaman perkenalan plus foto diri atau avatar.

Apabila kalian anggap bisnis gaya kalian memang bagus dan menguntungkan banyak orang (bukan hanya kalian), kenapa sampai sekarang belum saya temui pemasar yang dapat membangun citra baik usaha kalian? Saya tidak berminat mengomentari pemasar yang berjalan dari pintu ke pintu, sekarang coba perhatikan Internet kita: begitu banyak situs Web bisnis seperti ini yang isinya hanya sampah URI, pembelokan menggunakan teknik redireksi halaman Web (page redirect), pemakaian jendela pop up, pencatutan nama domain yang mirip-mirip, penghancuran kepraktisan email, penyalahgunaan peringkat di mesin pencari, dan sekarang kalian bersungut-sungut dengan kalimat kasar dan teriak-teriak dengan huruf kapital jika bisnis kalian disinggung.

Jika kalian ingin mencontoh Anne yang konon low profile, kenapa kalian sendiri gampang naik darah? Kalau Anne memang brilian dan bekerja keras untuk usahanya menjadi terkenal bahkan sampai di luar negeri, kenapa kalian yang mengikuti bisnis dia tidak bekerja keras dan berinisiatif menyusun situs Web yang bagus, informatif, dan bermanfaat bagi orang lain?

Kalau komentar di artikel ini masih kalian isi juga dengan kalimat yang berisi makian dan marah-marah, berarti keadaannya lebih buruk lagi dari dugaan saya di awal artikel.

7 TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/223

tambah kacau!, begitu kata amal from Secandri.com / Stories, Stuffs, Activities or even Junk on September 15, 2004 11:15 AM

Sementara Roy panas dengan kasus email forward, gerombolan Anne panas dng tulisan 2 Priyadi; anne ahira bukanlah pahlawan lagi-lagi anne ahira Mungkin perlu dijelaskan apa itu spam kepada publik, Mas Roy (Hi Roy!), tolong jelaskan andakan pa... Read More

Respon terhadap komentar Said Budiary dan sekaligus usulan solusi bersama terhadap persoalan tulisan Priyadi tentang Anne Ahira. Read More

It is more about attitude from Warnadunia.NET: eXtended on September 16, 2004 7:20 AM

Some Indonesians bloggers has interesting topics I think. First about a guy named Roy Suryo. And the next thing about... Read More

Get Rich Quick! from home.avianto.com » life's like this on September 17, 2004 12:14 AM

Those three words really work like magic. Who doesn’t want to get rich and quick? Almost everybody want to be... Read More

Ketika pertama sekali [menulis tentang Anne Ahira](http://priyadi.net/archives/2004/09/15/lagi-lagi-anne-ahira/) saya tidak menyangka efeknya akan seperti ini. Saya mendapatkan spam yang tidak biasa, dan saya menulis pada jurnal saya. Saya sama sekali ... Read More

Ketika beberapa waktu yang lalu, beberapa bloggers menulis tentang Anne Ahira. Lihat saja beberapa tanggapan di situs Priyadi, Ikhlasul Amal... Read More

Polemik Anne Ahira from Jagat Maya Jay adalah Yulian on October 12, 2004 1:43 PM

Polemik atau perdebatan dalam bentuk tulisan di internet tentang Anne Ahira ternyata semakin ramai. Anne Ahira disebut-sebut sebagai internet marketer yang berhasil, tapi saya tak pernah menemukan apa yang dijual atau didistribusikan, benda ataukah jas... Read More

67 Comments

Hallo Pak…. Saya memahami Anda sepenuhnya. Menurut saya, memang ada baiknya jka dari awal kita jalani aja keinginan kita masing-masing di dunia internet ini.

Mungkin bpk dan priyadi tidak tertarik dgn MLM yg digeluti Ahira dan itu bisa dimengerti.

Yang paling penting, jika yg dirasakan Team Ahira benar untuk dijalani tentunya akan tetap dijalani meskipun ada yang tidak setuju.

Dan ada baiknya juga, jika Pak Priyadi tidak fokus ke satu orang “Anne Ahira”. Saya yakin hal ini bisa dibicarakan baik-baik tanpa perlu membuat artikel di internet terlebih dahulu.

Saya memang awam di dunia internet, tapi saya banyak melihat contoh bisnis di internet yg seringkali tidak jelas, tapi akan sangat fair jika saya tidak setuju, saya kumpulkan faktanya dulu baru saya berkomunikasi dgn orgnya langsung. Jika msh tidak setuju, saya diam saja tanpa perlu mendeskreditkan org tersebut.

Saya tidak menyalahkan Pak Priyadi atau Ahira, tapi ada baiknya jika masalah ini diselesaikan baik-baik saja…..

sebenarnya, kalo dibaca lagi, adalah Priyadi yang ‘diserang’ duluan, dengan cara dikirimi spam dari fansnya Ahira. Sebagai orang yang tidak suka dikirimi spam semacam itu, wajarlah kalau Pri menuangkan kekesalannya via blog pribadinya…

masih bagus Pri tidak mengirim ke surat pembaca suat kabar atau majalah, misalnya…

kalo emailnya gratisan dan download dari kantor gak masalah, kalo dialup? kalo pop3? berapa uang terbuang untuk email sampah2 itu? mending sekalian maen ke tempat sampah id-gmail/nusagame kalau memang ingin main2 dengan email sampah

soal low profile, ya dimana2 penyampah itu low profile :) liat aja orang buang kotoran dari mobil cuek2 aja, yang ngebersiin jalan yang ngamuk2

buanglah sampah internet anda ditempat yang benar

Idban, admin email di kantor juga mencak-mencak kalau menjadi sering kedatangan sampah, apalagi jika volumenya seukuran truk. :)

lagian, Pak Priyadi nulisnya kan di blog pribadinya kan? tempat yang bisa dibilang ‘rumah’, di dunia maya. Jadi, kalo emang ngga suka ya ngga usah dibaca, atau ngga usah dateng sekalian.

Dari pandangan awam saya punya pandangan kalau profesi marketing adalah dunia yg berat, banyak yg sukses dan meraih posisi dan keuntungan yg besar tapi sebenarnya yg gagal/biasa2 aja jauh lebih banyak.

Buat saya marketer handal adalah yg mampu memasarkan produk dalam negeri untuk pasar domestik atau bahkan global. Dan tentu saja yg berhati jujur dan menggunakan hati nurani mereka.

yah satu lagi masalah spam & scam nih; 2 bulan ini spam & scam melulu, Bosan! Iya, mas Amal melihat bouncing saja menyebalkan, apalagi spam. Owalah pancene “bakul cangkem!” orang komentar di blog nya kok ya ndak boleh…

Hehe, Komentarnya lucu-lucu. Wong Mas Pri ngomongin spam yang njengkelin dia, kok. Lagian di website dia sendiri.

Kalo caranya udah jahat (nyepam), apa kebaikan tujuannya bisa dijadikan pembenaran?

Kalo Anne Ahiranya sendiri baik, ngapain juga dia rela namanya dicatut penjahat?

Hidup Anne! eh.. Hidup Priyadi :P

Bagi saya, sekali spam- tetap spam.

Spam, spam, spam. Mau pake nama ‘internet-marketing’ kek. ya namanya tetap spam.

AFAIK, belum ada perangkat hukum di indonesia yang mengatur tentang hal ini :(

Mari kita berjuang.

Ahh.. mereka sih cuma tahu pakai email buat kirim spam, mereka nggak pernah ngalami jadi administrator jaringan, coba deh sesekali mereka tunjukin log mail server, di sini saja… sehari bisa mendapatkan 4 ribu spam, apa nggak kasian bw kebuang percuma ? Wajar saja kalau si Priyadi sewot… aku saja sewot… pernah beberapa kali mendapatkan spam pakai bahasa indonesia, yang menawarkan kekayaan, pas direply.. diajak ngomong nggak pernah dibalas coba..

hmmm.. hihihi saya baru baca punya om priyadi sama om amal ini, and iseng2 coba liat2 eliteteam punya si anne, dan buat saya itu cuman very big HOAX … hahahah spam n scam is a very big problem, yah kita tunggu saja UU international :p, duh yang namanya MLM yah yang paling kaya si anne nya :p

hehe yaaahh blog kan boleh diisi apa aja ama pemiliknya.. yaa betul itu tadi, kalo mau yaa baca, kalo gak yaa gak usah.. beres masalah.. Priyadi kan juga “curhat” ttg kekesalannya akan SPAM.. kalo Anne Ahira gak ngerasa yaa gak usah ditanggapi.. (tapi apa mungkin Anne Ahira gak ngerasa?).. wakakakaka Salam

bpk anda dan priyadi mungkin orang teknik jadi tidak perlu bicara soal ahira dan bisnisnya, yang kalian tau cuma soal spam atau scam atau lain sejenisnya yang ada masalahnya dengan teknik bukan urusan uang, makanya kalau anne ahira bisa kaya, saya yakin kalian tidak, begitulah orang teknik biasanya membanggakan kepintaran mereka, tapi saya kasih tahu: orang yang paling pintar itu orang yang duitnya banyak.

satu hal lagi, Annie Ahira lebih pintar dari kalian, dia dapat memanfaatkan pengetahuan teknisnya untuk kesejahteraan hidupnya, sedangkan kalian tidak, kalian hanya memanfaatkan pengetahuan kalian untuk mengusik orang lain dan merusak pemikiran diri sendiri.

Selamat datang, Denny, akhirnya kalian menulis juga di sini. :-)

Selamat datang doang? Gak dikasih first-drink? :p

BTW, udah pada baca tulisan Jay yang di sini http://yulian.firdaus.or.id/index.php/2004/08/10/bodoh-vs-pintar/ ? :)

ada orang “pintar”, dan ada orang pandai. pintar lebih ke arah cunning, orang pandai lebih ke arah punya ilmu pengetahuan. dan tidak semua orang yang pandai itu baik, dalam artian mau membagi ilmu pengetahuannya.

anne ahira jelas orang yang pintar. dia pintar memanipulasi orang lain yang lebih bodoh daripada dia, dan bagi orang yang tidak bisa dia manipulasi, akan memanfaatkan orang lain untuk menunjukkan bahwa uang lebih tinggi derajatnya daripada ilmu pengetahuan.

untuk para pemuja uang, mereka mungkin mengira uang itu seperti dollar amerika, yang punya tulisan “in god we trust”. mereka mungkin tidak tahu ada pemeo money is the root of all evil.

para pemuja uang ini bagai keledai yang mengejar uang yang diiming-imingkan di depan hidungnya, dan melabrak rambu-rambu etika demi mengejar pancingan uang ini, ya salah satunya adalah melakukan spamming dan menghina orang lain yang dianggap menghalangi proses mereka mendapatkan uang.

pemuja uang ini tidak akan ada habisnya di dunia. tapi orang pandai pun juga tetap terus ada, dan suka tidak suka, saya percaya kedua hal yang berlawanan ini akan terus ada, karena itulah yang dinamakan prinsip keseimbangan.

saya bukan pemuja uang, saya rasa anne ahira juga bukan, tapi harus anda ingat, anda hidup di dunia yang fana ini, istilah kasarnya tanpa uang anda tidak bisa buang air besar di wc umum pada saat anda sedang di jalan. orang bilang uang tidak bisa dibawa mati, itu istilah orang yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri, toh setelah dia mati anak dan istrinya atau cucunya yang nikmati uang itu. berpikir rasional, uang lebih tinggi dari pada ilmu pengetahuan? saya jawab ya, pengetahuan dicari untuk kesejahteraan manusia, dan uang yang membeli kesejahteraan itu, hasil dari pengetahuan dapat dibeli dengan uang, itulah sebabnya boss2 tamatan SD lebih tinggi derajatnya dari pada karyawan yang berdedikasi tinggi lulusan universitas termuka, benar gak ?

kepandaian atau ilmu pengetahuan sifatnya relatif, anda punya kepandaian tertentu, di bidang internet misalnya, orang lain pun punya kepandaian tertentu, yang TIDAK dimiliki anda, semua hal itu nilainya bukan di ukur dari siapa yang lebih pandai, tapi tergantung dari pada siapa yang menilai dan di mana mengukurnya. Tapi ada nilai yang lebih pasti yaitu UANG !!! itu tak bisa dibantah. anda pasti butuh uang juga bukan. kalau jawabannya tidak, anda bisa transfer semua uang anda ke rekening saya.

ngomong-ngomong page ini javascriptnya ada yang error nih..

ngomong-ngomong page ini javascriptnya ada yang error nih..

kekekekekek … pasti browsernya yang outdated :p

Kalau satu-satunya indikator keberhasilan adalah uang, maka Al Capone adalah orang yang sangat berhasil. Untuk mendapatkan kekayaan ada batas-batasnya, yaitu legalitas dan etis. Bisnis Al Capone sudah jelas-jelas tidak legal dan tidak etis. Sedangkan rekan-rekan MLMers berada di sekitar perbatasan legal dan tidak legal, tapi sudah jelas tidak etis. Silakan lihat http://www.vandruff.com/mlm.html untuk informasi lebih lanjut. Saya kira tidak ada yang tidak butuh uang, hanya saja kita tidak perlu sampai rela melakukan apapun demi uang.

Saya sendiri berpendapat bahwa yang dilakukan Anne Ahira lebih rendah daripada MLM. Amway punya produk sehari-hari, Herbalife punya produk obat pelangsing, Foreveryoung punya produk kesehatan. Saya belum pernah lihat produknya Anne Ahira selain produk yang isinya hanya pedoman untuk menjual kembali produk tersebut. Produk apa? Produk yang isinya hanya pedoman untuk menjual kembali produk tersebut. Dst. Produknya adalah produk rekursif.

Anne Ahira bukannya mau mengajari cara sukses lewat internet, tapi dia butuh kalian supaya dia bisa sukses lewat internet.

Mengenai spam itu memang adalah hal teknis, tetapi itulah kejahatan yang dilakukan rekan-rekan MLMers di Internet. Saya dan rekan-rekan yang setiap harinya berkecimpung di bidang infrastruktur Internet sudah bosan mendengar komplain user-user kami mengenai spam. Untuk informasi mengenai spam silakan lihat http://en.wikipedia.org/wiki/Spamming

hehe udah dibenerin ya javascriptnya udah gak error.. ya tentu saja mencari uang harus melihat segi legalitas. Saya bukan pengikut ahira ataupun mlm lainnya, saya sendiri orang teknik yang pernah bekerja di TI,tapi menurut saya yang dilakukan ahira TIDAK melanggar undang2 manapun, apa anda menemukan undang2 yang pasti tentang hal itu di KUHP berapa? beberapa hari ini karena tertarik membahas topik ini saya mengecek dari situs2 ahira dan memang menemukan Retire Quickly (perusahaan MLM tempat ahira mendaftar) hanya menjual membership saja, yang dinamakan PEDOMAN adalah buatan ahira untuk member di bawah group dia. Kalau anda katakan ahira dan para pengikutnya melakukan spam ha ha ha anda salah Spamming is the act of sending unsolicited electronic messages in BULK. definisinya saja sudah mengatakan email dalam jumlah yang besar, tapi ahira dan pengikutnya tidak melakukan hal itu. namun itu tergantung dari definisi anda mengenai spam tentu saja.

Pak Amal dan Mas Priyadi,

Setelah sekian lama mengamati berbagai tulisan dan komentar teman-teman Anda mengenai Anne Ahira, saya menangkap kesan begitu dominannya sikap dan perasaan kebencian. Jika Mas Priyadi dan teman-teman memang bermaksud baik untuk (katakanlah) supaya orang-orang tidak bergabung dengan Ahira, mengapa harus dengan tulisan dan komentar seperti yang bermunculan di Weblog Mas Priyadi dan teman-teman?

Waktu Ahira membuka diri untuk diskusi dengan memberikan alamat e-mail dan nomor telepon kepada Mas Priyadi untuk menemukan SIAPA pengirim e-mail kepada Mas Priyadi yang dianggap Spam, kami menduga akan ada komunikasi dua arah yang konstruktif. Tapi nyatanya hingga hari ini hal itu tidak pernah terjadi. Bagaimana Ahira bisa bertindak jika dia tidak tahu siapa yang telah ‘menganggu’ Mas Priyadi?

Kami sangat menghargai perbedaan pendapat, tapi kami pikir perbedaan pendapat (setajam apapun) tidak akan menghasilkan manfaat bagi siapapun jika kebencian menjadi titik pangkalnya.

Jika Pak Amal pernah mengomentari ‘kekasaran’ beberapa teman kami yang marah, coba Mas Priyadi periksa komentar dan attitude teman-teman Mas Priyadi di Weblognya (seperti sdr Gembul). Menurut Anda apakah pantas website Anda diisi oleh komentar-komentar seperti itu (terlepas siapapun yang menulisnya)? Atau ada salah seorang yang ternyata sangat pintar sehingga bisa mencuri, menyusup dan kemudian merekayasa info yang sepatutnya hanya untuk konsumsi anggota kami saja? Apakah ini tidak malah men-downgrade kepakaran dan reputasi Mas Priyadi dan teman-teman disini?

Saya pribadi melihat banyak hal sangat bermanfaat dari tulisan-tulisan di kelompok ini, seperti yang saya lihat di-website-nya Pak Amal. Apalagi dari daftar teman yang Mas Priyadi tampilkan ada orang yang cukup saya kenal secara pribadi. Saya sangat menghormati dan mengagumi kompetensinya. Tapi untungnya, beliau tidak bersedia ikut berbondong-bondong menebarkan komentar penuh kebencian.

Mas Priyadi tentu masih ingat tulisan salah seorang teman anda (Thomas Arie Setiawan) mengenai attitude. Saya sangat setuju dengan pendapatnya. Sekarang nampaknya makin jelas siapa yang cocok dengan attitude seperti itu. Ilustrasi bisa berbeda, tetapi intinya sama saja.

Adji Wigjoteruna

Bung Denny, terima kasih atas pemberitahuan tentang JavaScript, sudah diperbaiki.

Mas Wig, terima kasih atas masukannya. Sebenarnya saya tidak terlalu banyak mengurusi “sepak terjang” Ahira, karena selain memang tidak kenal (seperti saya tulis), saya sendiri belum menerima langsung email yang disebut spam tsb.; entah PJI tempat saya langganan Internet, karena mereka melakukan penyaringan spam di sana. Yang saya tulis di artikel ini juga reaksi terhadap komentar yang berondong-bondong di tempat Priyadi — yang terus terang “mengejutkan” saya. Komentar saya lainnya tentang Anne memang “mempertanyakan” dan saya sebut “tambah kacau” :) karena — maaf saja — seperti undangan MLM, dan ditulis dua kali, sampai menyebut nomor telepon di Amerika segala. Saya sebut mempertanyakan: benarkah komentar tsb. dari Anne?

Salah satu pendapat yang dikirim ke alamat email saya, dipaparkan sebagai entri tersendiri dan tidak dalam konteks “membenci” siapapun. Setelah itu saya tidak mengikuti lagi tulisan tentang Ahira di situs lainnya, karena toh tulisan saya di sini tidak hendak mengkhususkan “memburu” persoalan tsb.

Secara pribadi, saya justru kurang menanggapi ungkapan yang terlalu menggebu-gebu tentang persoalan ini, namun barangkali juga hal itu adalah reaksi berkelanjutan dari komentar yang berbondong-bondong memenuhi situs Priyadi.

Kalau anda katakan ahira dan para pengikutnya melakukan spam ha ha ha anda salah Spamming is the act of sending unsolicited electronic messages in BULK. definisinya saja sudah mengatakan email dalam jumlah yang besar, tapi ahira dan pengikutnya tidak melakukan hal itu. namun itu tergantung dari definisi anda mengenai spam tentu saja.

hmm, lucu juga mengikuti logika anda. misalnya aja nih anda benar, orangnya tidak mengirim secara bulk. lalu dia dapat mail priyadi dari mana? jelas-jelas dia bukan teman dari priyadi. nah, kalo orangnya gak kenal priyadi, apa anda bisa jamin memang orang itu tidak kirim secara bulk? bisakah anda menjawab pertanyaan saya ini?

Saya pribadi melihat banyak hal sangat bermanfaat dari tulisan-tulisan di kelompok ini, seperti yang saya lihat di-website-nya Pak Amal. Apalagi dari daftar teman yang Mas Priyadi tampilkan ada orang yang cukup saya kenal secara pribadi. Saya sangat menghormati dan mengagumi kompetensinya. Tapi untungnya, beliau tidak bersedia ikut berbondong-bondong menebarkan komentar penuh kebencian.

ini saya kutip tulisan orang yang saya anggap sangat berkompeten, dan ada dalam friend list-nya Priyadi:

From: Budi Rahardjo Date: Thu, 7 Oct 2004 18:27:15 +0700 Subject: Anne Ahira? (was: Re: [Telematika] Sedih, Internet Business kenapa Nggak jalan?)

On Thu, Oct 07, 2004 at 11:26:03AM +0700, Jaimy Azle wrote:

sorry jadi ikutan tanya, emang Anne Ahira itu bener-bener ada ato cuman sekedar tokoh yang dibuat-buat?

Ada beneran. Saya sudah pernah ketemu secara fisik di dunia nyata. Mengenai bisnisnya dia, ya saya kurang setuju. (Ini pernah kita bahas habis-habisan di milis ini beberapa waktu yang lalu.)

— budi

orang bilang uang tidak bisa dibawa mati, itu istilah orang yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri, toh setelah dia mati anak dan istrinya atau cucunya yang nikmati uang itu.

rasanya yang bilang orang mati cuma bisa bawa amalannya itu kitab suci deh, bukan orang. tapi ya kitab suci juga bukan apa-apa bagi yang memang gak beragama.

itulah sebabnya boss2 tamatan SD lebih tinggi derajatnya dari pada karyawan yang berdedikasi tinggi lulusan universitas termuka, benar gak ?

ada kesalahan bahasa sedikit di atas rupanya, mungkin nulisnya sedang emosi. akan lebih cocok jika ditulis hanya lulusan / tamatan SD, karena tulisan anda di atas itu tidak membatasi habis lulus SD lalu lulus SMP, lulus SMU dan lalu lulus S1, hehe.

secara kualitatif, memang ada yang tidak lulus S1 tapi bisa bikin perusahaan gede, contoh bill gates, yang terakhir saya tahu masih orang terkaya di bumi ini. gak usah bill gates deh, negara ini saat ini juga dipimpin oleh orang yang tidak lulus S1.

tapi bisakah anda menyajikan data secara kuantitatif yang menunjukkan korelasi antara yang tidak lulus S1 itu selalu jadi bos yang lulus S1? saya sendiri tidak tahu bagaimana hitungan sebenarnya, tapi saya punya perasaan bentuknya seperti piramida, yang nggak lulus S1 tapi mimpin S1 ada di puncak piramida, sementara yang lulus S1 dan memimpin baik sesama lulusan S1 maupun yang tidak pernah lulus S1 ada di irisan bagian bawah piramida.

bisa saja saya salah, tapi kalau memang saya salah tolong tunjukkan data angka-angka yang bisa kita baca bersama.

Saya tidak bermaksud menebar kebencian, saya kira setiap orang punya pendapat sendiri-sendiri, saya menulis di blog saya, mau nulis apa saja itu urusan saya. Saya cuma mengungkapkan opini saya, tentunya yang didukung investigasi untuk mencari fakta. Untuk informasi lebih lengkap mengenai fakta-fakta yang kami temukan silakan lihat pada jawaban saya pada blog ray.

Saya tidak bisa menutup-nutupi kalau saya dan rekan-rekan benci dengan spam, kalau anda-anda pernah berkecimpung dalam urusan infrastruktur Internet, atau paling tidak sering pakai Internet, tentunya punya pendapat sama dengan saya.

Untuk definisi spam dan mengapa orang-orang tidak suka spamming, saya sarankan anda untuk baca definisi spam di wikipedia. Untuk aftermath urusan ini, silakan lihat rangkuman saya. Saya mengaku terlibat emosi untuk urusan ini, saya tidak tahan melihat sosok spammer dibesar-besarkan media. Mungkin ini karena fenomena ini baru terjadi di Indonesia, sedangkan Moore’s corrollary pada rules of spam sudah jelas-jelas mengatakan hal tersebut. Untuk anda ketahui rules of spam adalah Undang Undang Dasarnya spam fighter, dibuat supaya kami-kami tidak perlu heran lagi melihat fenomena yang makin lama makin sulit kami perangi ini.

bung budi dan bung ryosaeba maaf kalau saya mengkritik, anda tidak membaca statement secara baik. terutama bung ryosaeba, saya tidak mengatakan bahwa yang tidak lulus s1 menjadi boss lebih banyak, dari pada yang lulus s1, tapi : itulah sebabnya boss2 tamatan SD lebih tinggi derajatnya dari pada karyawan yang berdedikasi tinggi lulusan universitas termuka, benar gak ? dapatkah anda melihat perbedaan di antara keduanya ? perlukah saya jelaskan

bung budi, gak usah di dunia internet terkadang di dunia nyata ada sales yang mengetuk pintu rumah anda menawarkan barang dagangannya, apakah dia spammer? dan mengganggu? kalau sekali tentu saja tidak, kalau terus menerus, itu baru IYA. saya pernah di kirimi email ajakan dari RQ dan itu hanya sekali, terserah anda mau terima atau tidak, tapi kalau anda dikirimi berkali-kali dalam waktu yang amat singkat dengan pengirim yang itu-itu juga, menurut definisi saya itu baru SPAM, coba tolong jangan membesar-besarkan masalah, dan melihat ke arah logikanya. terima kasih, salam.

Denny, Bung Budi yang anda sapa tersebut tidak ikut menulis komentar di sini secara langsung, melainkan pendapatnya dikutipkan oleh Ryosaeba dari mailing list. Supaya jelas. :-)

Menurut hemat saya, pendapat anda tentang spam perlu diperbaiki, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut orang per orang, melainkan komunitas pemakai Internet secara global. Dalam hal ini saya tidak ragu-ragu mengatakan bahwa spam telah menghancurkan email yang praktis dan mencuri duit pemakai email. Silakan pelajari spam dan dampaknya lebih jauh, termasuk ongkos dalam jumlah sangat besar yang telah dikeluarkan.

Analogi dengan penjaja keliling di rumah tidak sepenuhnya tepat. Anda dapat berkelit dengan tidak usah membuka pintu agar penjaja tidak masuk. Demikian juga dibandingkan dengan surat berantai yang dikirim lewat pos juga tidak persis sama. Hal ini antara lain karena transportasi email memakan ongkos yang sebagian ditanggung oleh penerima.

Sisi lainnya: coba anda bayangkan kerepotan administrator email, pekerja di “dapur” TI, yang kewalahan menangani pemakai email di sebuah organisasi. Jika anda pemakai Yahoo! dan server mereka kewalahan menghadapi gelombang spam (cukup satu spam saja untuk satu pemakai Yahoo!, berapa juta tuh?), kemudian respon Webmail di Yahoo! melambat, siapa yang rugi? Semua pemilik akun di Yahoo! kan?

Di Belanda saya temui ada stiker yang dipasang di pintu untuk menolak surat/edaran/brosur yang tidak beralamat (surat massal). Tukang pos dan pengantar brosur lainnya harus menaati aturan tsb. Dengan kata lain: orang yang kedatangan surat (gratis) yang tidak dikehendaki saja boleh menyatakan haknya untuk menolak, seharusnya email yang datang dan menyedot sebagian dari duit kita justru perlu lebih meminta perhatian dong.

Ah, sekali lagi saya sarankan pelajari spam dan dampaknya.

saya bukan pemuja uang

dan

itulah sebabnya boss2 tamatan SD lebih tinggi derajatnya dari pada karyawan yang berdedikasi tinggi lulusan universitas termuka, benar gak ?

ok, karena kita sama-sama bukan pemuja uang, maka saya setuju bahwa pernyataan anda di atas cuma salah satu yang benar, itu juga kalau pernyataan anda di bawah ini benar:

saya sendiri orang teknik yang pernah bekerja di TI

itupun kalau anda paham prinsip TRUE or FALSE, bisa jadi saat ini anda bukan di TI lagi sehingga semuanya hanyalah level of gray.

Spamming is the act of sending unsolicited electronic messages in BULK. definisinya saja sudah mengatakan email dalam jumlah yang besar, tapi ahira dan pengikutnya tidak melakukan hal itu.

interesting, terutama setelah membaca ini:

FirstName: Anne LastName: Ahira Country: USA Phone: 4135138312 Email: anneahira@hotmail.com Remote Name: 172.135.132.18 Date: February 11, 2003

Comments:

Hi I am a user theu web fisher. I tried sending 1000 emails thru a an AOL connection, and it would stall at 450 emails sent. I waited 1 hour, and it was crawling to 1 email per 30 minute.

Is is you service or is it my AOL Cable connection blocking me?

Please reply. This worry me

tapi yah kalo definisi bulk menurut denny adalah 1 juta mail ya bisa jadi ngirim 1000 mail dalam satu kesempatan dianggap bukan mengirim secara bulk.

ok, saya lihat perbedaan pendapat tak akan pernah berakhir, berjuang saja demi prinsip masing-masing, at least dengan adanya spam kalian harus bersyukur, posisi kalian bekerja di dapur TI makin dibutuhkan. cau

this is expected, semua konsisten dengan the rules of spam:

  • Angel’s Commentary: Spammers believe it’s okay to steal a little bit from each person on the Internet at once.
  • Sharp’s Corollary: Spammers attempt to re-define “spamming” as that which they do not do.
  • Crissman’s Corollary: A spammer, when caught, blames his victims.
  • Krueger’s Corollary: Spammer lies are really stupid.
  • Spammer’s Standard of Discourse: Threats and intimidation trump facts and logic.
  • Rules-Keeper Shaffer’s Refrain: Spammers routinely prove the Rules of Spam are valid.
ok, saya lihat perbedaan pendapat tak akan pernah berakhir, berjuang saja demi prinsip masing-masing, at least dengan adanya spam kalian harus bersyukur, posisi kalian bekerja di dapur TI makin dibutuhkan. cau

aduh, sorry banget den, pekerjaan gue bukan ngurus spam kok, hehe. underestimating your discussion partner apparently is your trade mark.

Pak Amal,

Senang sekali mendengar komentar Bapak yang bijaksana. Penjelasan Bapak mengenai kerepotan teman-teman yang bekerja sebagai administrator e-mail juga sangat membantu saya memahami lebih banyak sudut pandang masalah spam.

Ngomong-ngomong baru pertama kali nih saya dipanggil Wig, terima kasih lho! Mudah-mudahan ini bisa membawa berkah buat saya. :)

Adji

at least dengan adanya spam kalian harus bersyukur, posisi kalian bekerja di dapur TI makin dibutuhkan. cau

Banyak di antara orang-orang TI paling pintar dan brillian dari berbagai bidang kerja masing saat ini menghabiskan waktunya untuk mengatasi masalah spam. Bukankan lebih baik kalau mereka-mereka ini bekerja untuk memecahkan masalah dunia yang lebih besar, ketimbang mengurusi sampah elektronis yang anda buang sembarangan?

maaf bung priyadi saya balik lagi, saya bukan pembuang sampah elektronis, saya mengomentari blog ini karena anda melecehkan seseorang indonesia yang boleh dibilang menjadi pemimpin di antar bule bule di luar sana meskipun urusannya mlm, apakah anda semampu itu? anda bilang anda berbicara di blog anda sendiri terserah, tapi jangan dipublikasikan di google kalau tidak mau dengar tanggapan orang lain ok?

kalau anda mau bilang email sampah, terlalu banyak kategorinya, contoh: lelucon atau humor yang tidak perlu di saat kerja, gambar gambar porno di attachment email, itu sering terjadi terutama di lingkungan kerja IT bukan? apakah anda bukan termasuk salah satu pengirimnya?

asal anda tahu yang sebenarnya saya tidak membela ahira atau siapapun karena saya bukan salah satu anggotanya, tapi melihat artikel yang anda tulis, memancing emosi. ATAU ANDA KAH YANG INGIN DIANGGAP SEBAGAI PAHLAWAN DI BIDANG INTERNET??? <— mungkin itu intinya dari semua obrolan ini. ok saya bosan dengan obrolan ini, bye

anda bilang anda berbicara di blog anda sendiri terserah, tapi jangan dipublikasikan di google kalau tidak mau dengar tanggapan orang lain ok?

kalau begitu, coba tolong terangkan kepada kita semua di sini, bagaimana cara melarang google melakukan indexing terhadap website kita. mau pakai robots.txt? saya lihat anda ini salah alamat dalam melakukan komplain, lebih baik anda komplain ke google kalau memang tidak mau page rank si priyadi ada nun jauh di atas sana.

kalau anda mau bilang email sampah, terlalu banyak kategorinya, contoh: lelucon atau humor yang tidak perlu di saat kerja, gambar gambar porno di attachment email, itu sering terjadi terutama di lingkungan kerja IT bukan? apakah anda bukan termasuk salah satu pengirimnya?

di dunia nyata pun sampah TIDAK BISA DIHINDARKAN. yang bisa dilakukan adalah membuang sampah pada tempatnya. saya mengirim humor pada milis nusagames, karena memang itu milis tempat membuang sampah elektronis. bedakan dengan spamming yang mengirim mail bersifat komersial dan berlagak sok kenal sok dekat kepada orang yang dikirimi, padahal denger namanya aja baru saat sang korban menerima spam.

asal anda tahu yang sebenarnya saya tidak membela ahira atau siapapun karena saya bukan salah satu anggotanya, tapi melihat artikel yang anda tulis, memancing emosi.

denny, saya kok makin curiga anda ini orang yang anti anne ahira. karena, kalau memang anda netral, akan jauh lebih baik jika anda tidak menunjukkan anda ini sedang emosi (posting 3 komentar berturut-turut), ini cuma memperburuk citra si anne ahira, bahwa ternyata simpatisan dia lebih tunduk pada emosi ketimbang akal sehat.

dan kalau anda memang netral, kenapa anda sewot kalau page rank si priyadi di google terletak begitu tinggi?

maaf bung priyadi saya balik lagi, saya bukan pembuang sampah elektronis, saya mengomentari blog ini karena anda melecehkan seseorang indonesia yang boleh dibilang menjadi pemimpin di antar bule bule di luar sana meskipun urusannya mlm, apakah anda semampu itu?

yang terpenting bukanlah statusnya, tetapi bagaimana cara anda mendapatkan status itu… saya sudah coba sampaikan bahwa dengan mengabaikan sisi legalitas dan etika, al capone adalah orang yang sukses, tapi apakah kita mau jadikan dia sebagai role model?

semakin terlihat saja di sini karena ada kesirikan siapa yang dianggap sebagai pahlawan di bidang internet, anda membela diri diantara orang2 sendiri, sedang orang2di luar sana kurang suka pada artikel anda bung priyadi, anda harus melihat itu dan menerima hal itu. ini dapat berdampak buruk dan mengurangi para pembaca artikel anda, satu lagi anda dan teman2 anda terlalu extrim dalam beranalogi (seperti al capone dan anne ahira mana bisa disamakan?, malah ryosaeba dengan otak ngaconya yang terlalu jauh menjelaskan piramid antara yang lulus s1 dan yang bukan sedangkan kesimpulan yang dia ambil melenceng dari pembicaraan, itu yang anda bilang bahwa anda pintar? sama sekali bodoh)

anda semua emosi hehehe terserah, saya tidak kok, sekali lagi saya bukan pendukung ahira atau siapaun posting ini cuma buat isi waktu luang saja he he he bye bye

semakin terlihat saja di sini karena ada kesirikan siapa yang dianggap sebagai pahlawan di bidang internet, anda membela diri diantara orang2 sendiri, sedang orang2di luar sana kurang suka pada artikel anda bung priyadi, anda harus melihat itu dan menerima hal itu

Spammer’s Standard of Discourse: Threats and intimidation trump facts and logic.

anda terlalu extrim dalam beranalogi (seperti al capone dan anne ahira mana bisa disamakan?

rasanya ada yang menyamakan anne ahira dengan salesman door to door. saya orang tersebut tidak bisa melihat bedanya, yaitu spam yang dikirim sudah telanjur memakan bandwidth dan makan storage, sementara salesman bisa terhenti di luar pagar.

malah ryosaeba dengan otak ngaconya yang terlalu jauh menjelaskan piramid antara yang lulus s1 dan yang bukan sedangkan kesimpulan yang dia ambil melenceng dari pembicaraan, itu yang anda bilang bahwa anda pintar? sama sekali bodoh

Spammer’s Standard of Discourse: Threats and intimidation trump facts and logic.

aneh sih memang, ketika sekian banyak pertanyaan lain dari saya, orang sepintar denny tidak mampu menjawab, tapi malah menunjuk saya sebagai orang bodoh. tapi memang sih, biasanya yang bertanya memang kurang tahu, dan berharap yang ditanya tahu lebih banyak sehingga bisa menjawab. apa lacur ternyata yang ditanya tidak bisa menjawab juga.

anda semua emosi hehehe terserah, saya tidak kok

iya, keliatan sekali dari posting komentar 3 kali dan 2 kali berturut-turut, denny sama sekali tidak emosi kok, sumpeh deh!

posting ini cuma buat isi waktu luang saja he he he bye bye

selamat datang kembali ya kalau nanti posting lagi di sini.

kawan-kawan tidak perlu heran melihat fenomena aneh ini atau frustasi karena ini sudah sangat sering terjadi dan berulang-ulang… kembali kita lihat The Rules of Spam.

semakin terlihat saja di sini karena ada kesirikan siapa yang dianggap sebagai pahlawan di bidang internet, anda membela diri diantara orang2 sendiri, sedang orang2di luar sana kurang suka pada artikel anda bung priyadi

Crissman’s Corollary: A spammer, when caught, blames his victims. Spammer’s Standard of Discourse: Threats and intimidation trump facts and logic.

malah ryosaeba dengan otak ngaconya yang terlalu jauh menjelaskan piramid antara yang lulus s1 dan yang bukan sedangkan kesimpulan yang dia ambil melenceng dari pembicaraan, itu yang anda bilang bahwa anda pintar? sama sekali bodoh)

Spinosa’s Corollary: Spammers assume everybody is more stupid than themselves.

anda semua emosi hehehe terserah, saya tidak kok, sekali lagi saya bukan pendukung ahira atau siapaun posting ini cuma buat isi waktu luang saja he he he bye bye

Russell’s Corollary: Never underestimate the stupidity of spammers. Pickett’s Commentary: Spammer lies are boring.

Semua konsisten bukan? :)

keliatannya ryosaeba dan priyadi orang yang sama nih -:)

mas priyadi anda bilang:Saya sendiri menerima banyak spam, tetapi karena spam ini ditulis dalam Bahasa Indonesia dan jarang menerima spam dalam Bahasa Indonesia, spam ini tidak tertangkap oleh filter bayesian yang saya pasang. wah anda berarti kurang canggih ya -:) teman saya sesama network administrator telah mengirim email spam menawarkan produk forever youngnya sejak ribuan tahun yang lalu dalam bahasa indonesia -:)

keliatannya ryosaeba dan priyadi orang yang sama nih -:)

Bukan. Periksa di blog masing-masing.

teman saya sesama network administrator telah mengirim email spam menawarkan produk forever youngnya sejak ribuan tahun yang lalu dalam bahasa indonesia -:)

Barangkali spam teman anda tidak dikirim ke alamat email Priyadi, atau sudah ditangkap oleh parameter filter lainnya, jadi tidak sampai diketahui di Inbox.

wah bung priyadi dari tadi bilang http://en.wikipedia.org/wiki/Spamming ada istilah spamming, apa bener? tolong di cek lagi deh

Ini saya kutip apa adanya dari Wikipedia - Spamming, dengan URL di atas,

Spamming is the act of sending unsolicited electronic messages in bulk. […]
In this article and those related, the term spamming is used broadly to refer to all of these behaviors, regardless of medium and commercial intent.

Cukup jelas, kan?

Rupanya bung Denny menganggap wajar sampah yang berseliweran di internet. Katakan saya dan Priyadi berkirim-kiriman email sampah, itu bukan spam karena saya kenal Priyadi dan sebaliknya.

Lain halnya dengan saya menerima email dari anggota MLM Anne Ahira yang entah di level piramida ke berapa, saya tak kenal dia, saya anggap secara logika dan etika seseorang membuang sampah di muka saya. Itu sebuah kejahatan, berhubung tidak ada undang undang yang mengatur hal ini di Indonesia saya hanya bisa menulis di blog saya sendiri, selain sebagai curhat juga sebagai publikasi tanpa gembar-gembor di internet (mudah ditemukan atau tidak tulisan saya, saya serahkan kepada Google untuk mengindexnya).

ternyata yang namanya denny outdone himself. dia yang gemar posting di sini pake IP 202.152.162.207, dan ternyata dia juga yang mengubah entry di wiki.

selamat, anda sekarang menjadi seorang vandalis.

Sayang sekali, entah menggunakan identitas Denny atau Steven, oknum tersebut telah berbuat vandalisme di sebuah sumber yang bermanfaat bagi banyak orang. Anda telah gegabah dan berlebihan dalam hal ini sehingga berbuat apapun untuk mengacaukan keadaan.

Sayang seribu sayang.

Hasil tangkapan dari layar (screen capture): halaman Wiki yang diubah dan catatan perubahannya.

wah hehe berapa no ip saya sekarang ?

kalian mengutip dari ensiklopedia yang dapat di rubah2 sendiri oleh pemakai internet, lucu eheheheeh, kasih aja sendiri definisinya apapun mau anda, lalu sebar luaskan, o ya sebelum saya hapus definisi tadi perlu saya beri tahu saya sudah copy dulu sebelumnya. dan akan saya paste kemudian setelah kalian2 melihat nya hahahahaha asal kalian tau memang istilah spam masih rancu dan belum dapat didefiniskan secara pasti ini bukan kutipan dari siapa2 lho :)

soal bung jay, anda juga ngaco, pada saat itu bukan bicara spam tapi email sampah he he he

ya sebelum saya hapus definisi tadi perlu saya beri tahu saya sudah copy dulu sebelumnya. dan akan saya paste kemudian setelah kalian2 melihat nya hahahahaha

Ya sudah deh, mau diapakan lagi kalau anda sudah tertawa-tawa seperti itu terhadap salah satu rujukan yang dibangun bersama dengan tujuan positif penyebaran ilmu.

Saya hanya mau pesan: pelajari dulu pemakaian Wikipedia, agar anda tidak perlu melakukan salin-tempel (copy paste) seperti yang telah dilakukan.

iya sori mas amal, memang agak keterlaluan.

lagian kan ada history nya

ya udah deh saya ngalah deh, apa kata kalian terserah. saya mengundurkan diri dari pembicaraan ini ya…mohon maaf atas segala kesalahan/kekasaran kata pada semuanya.. pesan saya cuma satu: jangan terlalu serius.. tulisan di atas tadi banyak yang salah karena nulisnya kecepatan bukan karena emosi, oh iya ip saya sekarang berapa nih

Sepertinya, kok jadi melenceng-melenceng gini ya? Mari kembali ke esensi semula. Lha kok malah dibilang pahlawan-pahlawan internet segala to yah? heran deh?

Buat yang mencoba mengutarakan persepsi pribadi dan secara panjang lebar dan belum punya blog, sudah pernah ke http://blogger.com belum? Kalau belum, klik Create Your Own Blog, atau Take A Quick Tour. Kalau dah, bersedia share link-nya gak? :) Bukan nantang, usul saja? hehe?

aku masih bingung tuh, cara kerjanya bisnisnya anne. masa kita suruh masukin nomer kartu kredit?? apa gak bahaya yaaaa.???terus terang aku gak tau banyak tentang internet. ada yang mau kasih penjelasan????? tolong kirim email ke putri_anggraeni [at] yahoo.com

walah pak, repot amat. Priyadi ini kan bagian dari pemasarannya Anne Ahira. Biasa kan ? Isu negatif kadang-kadang malah meningkatkan omzet loh. Ingat kasus Inil vs Rhoma ? Atau yang paling heboh adalah Megawati vs SBY ? Atau terplesetnya ucapan istri John Kerry yg negatif terhadap Laura Bush yang malah melambungkan rating Bush dan mengurangi rating Kerry. Sudahlah, gak usah terpengaruh. Setali tiga uang lah mereka itu.

saya juga bingung dengan bisnis yg ditawarkan AA, sampe saat ini pun saya terus menerus mendapatkan imel dari salah satu membernya yg menurut saya buat intermezo aja, dan memang saya sengaja tidak tanggapi, cuma saya ingin melihat sampe sejauh mana org tsb berjuang untuk bisa me-approach seseorang.

so far, yg dikirim yah cuma itu-itu saja, nothing important

Polemik Anne Ahira saya pikir sudah jelas mengapa pro dan kontra.

Pro—dari sudut pandang kapitalisme: ya begitu itu namanya usaha. Yang penting untung. Walaupun barang yang dijual harganya nggak masuk akal, anda bisa menyiapkan jutaan kilah dan alasan, kenapa barang jelek yang anda jual itu harganya selangit.

Informasi jelas penting, dan harganya bisa sangat mahal. Tapi ada yang berpendapat bahwa informasi yang dijual Anne Ahira bisa didapat dengan harga jauh lebih murah dari buku Robert T. Kiyosaki. Tapi, dengan azas kapitalisme, kalau anda bisa menjual dengan harga mahal—selama anda mampu merayu konsumen anda, apa salahnya. Bukankah yang penting dalam kapitalisme adalah penumpukan keuntungan dan modal.

Bahwa kemudian orang menjadi miskin karena membeli barang yang tidak berguna, itu bukan urusan penjual. Ketika seorang pembeli/konsumen Anne Ahira tertipu dan rugi, ia masih bisa menyelamatkan diri dari kerugian dengan cara: menipu lebih banyak lagi orang, alias mencari sebanyak-banyak korban baru. Bisnis ini mendasarkan kelangsungan dan peningkatan pendapatannya melalui mekanisme penipuan berantai yang berkelanjutan dan berbiak.

Dari segi sosialisme, selain mengganggu privasi dan kehidupan bersama berinternet yang perlu dipelihara kelancarannya dari spam, Anne Ahira juga dapat dikatakan sejenis makelar yang memanfaatkan ketidaktahuan konsumennya, menjebak mereka dalam mata rantai penipuan dan penghisapan tak putusnya, serta melarikan uang rakyat dari negara yang sudah miskin ini—dan punya utang banyak dalam dollar—ke negeri Amerika Serikat nun jauh di sana.

Tentu saja, praktik-praktik perdagangan seperti ini sesuai dengan tema globalisasi, “Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin.”

Saya tidak tahu apakah Anne Ahira sadar bahwa apa yang didapatkannya, sebesar apapun, hanyalah receh dari keuntungan raksasa perusahaan yang didukungnya itu.

Nah, dalam bentuk yang lain, Anne Ahira bisa disejajarkan dengan orang-orang Indonesia yang menjadi manajer perusahaan transnasional seperti Freeport, Newmont, Nike, GAP, atau perusahaan transnasional lainnya. Mereka sukses, bergaji besar, tanpa pernah sadar ikut memiskin rakyat miskin Indonesia secara umum. Membayar buruh kelewat murah, menjual barang kelewat mahal.

Ini semua tidak lebih diakibatkan oleh mentalitas negara jajahan yang ingin cepat kaya. Mentalitas yang sebetulnya berasal dari para penjajah serakah. Penjajah yang datang dengan meriam, atau yang datang dengan senjata lembut bernama investasi.

Agak jauh dari urusan internet, barangkali yang bisa saya sarankan kepada rekan-rekan semua, “Rakyat harus merebut kembali proses globalisasi dari tangan para kapitalis!”

Saya lihat sudah ada beberapa aktivitas pencarian uang dengan model seperti ini dilakukan oleh para pengguna internet. Aktivitas ini kemudian mereka namakan “Internet Marketing” yang arti sesungguhnya adalah memasarkan produk melalui internet.

Memang pola yang digunakan sangat mirip dengan pola affiliation, dimana seseorang memasang banner dari website lain, dan mendapat komisi dari penjualan yang dilakukan melalui website tersebut. Hanya saja masalahnya, tidak ada sesuatu barang nyata yang dijual oleh website tersebut kecuali “membership”.

Belasan tahun lalu waktu saya masih kuliah, ada model scam seperti ini: Seseorang mengajukan tawaran kerjasama melalui pamflet, barangsiapa berminat harap mengirimkan wesel sebesar N rupiah ke alamat POBox X. Saya mencoba mengirim wesel tersebut. Tebak apa yang datang? Yang datang adalah saran kepada saya untuk melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan untuk mendapatkan uang: Pasang pamflet untuk menawarkan kerjasama, dan nasihati mereka untuk melakukan hal yang sama.

Saya temukan bahwa hal ini tepat sama seperti yang dilakukan oleh Anne Ahira dan website-website yang didukungnya - rantai tipu menipu.

Sistem piramid/MLM sah digunakan apabila terdapat barang/jasa yang diperjual belikan, jadi bukan hanya membership dari grup itu sendiri.

Tanpa barang/jasa yang diperjual belikan, aktivitas tersebut saya kira adalah aktivitas kriminal ekonomi, setidaknya karena melakukan penjualan tanpa adanya underlying asset yang dijual.

Tanpa barang/jasa yang diperjual belikan, apa bedanya aktivitas ini dengan aktivitasnya ProBest dan berbagai kelompok piramid lain yang digulung polisi?

Beberapa usaha model ini seperti, sudah berlangsung bertahun tahun di Internet, dan sayangnya aparat hukum kita belum bergerak juga. Barangkali isu jurisdiksi memang menjadi masalah yang cukup besar bagi mereka karena lokasi kejadian dan pelaku yang mendunia.

Kalau boleh saya ingin ikut urun rembug. Saya adalah salah seorang yang secara intensif sedang didekati oleh Tim Elite AA sejak sekitar bulan Juli/Agustus 2004. Info tentang AA justru saya peroleh dari tulisan di koran yang mungkin terfavorit dan terbesar di Indonesia yaitu Kompas. (Saya lupa tanggalnya, mungkin sekitar bulan Juli/Agustus 2004). Mungkin karena kebesaran nama Kompas tsb, maka saya begitu tertarik dan antusias terhadap sukses AA. Segera saya kunjungi web site AA untuk membaca, ngeprint, daftar milis, dsb , saya lupa. Yang jelas saya ikutin saran/ajakan sejauh yang saya bisa. Dari begitu banyak info yang saya peroleh, baik melalui link-link yang tersedia maupun yang berasal dari e-mail AA, memang membingungkan. Sampai saya harus menanyakan via e-mail: “Tolong beritahu secara jelas dan sederhana (simply) apa yang harus saya lakukan???” Sampai akhirnya ada penawaran untuk membeli (lupa) buku atau kit atau semacamnya dengan harga US$ (lupa) yang bila dikurs ke Rp cukup besar buat saya, apalagi bila dibanding manfaat yang belum tentu saya peroleh nantinya. Setelah itu saya mulai malas, karena ujung-ujungnya saya harus keluar uang yang besar (buat saya) tanpa saya yakin output dan outcome apa yang akan saya dapat. (Saya setuju, bahwa produk AA nggak jelas).

Saya tidak kenal dengan mas Priyadi maupun semua yang tampil namanya disini. Saya bisa kesini juga secara kebetulan atau kena “Google Syndrom”. Saya tidak setuju dengan pendapat kldewi: Priyadi ini kan bagian dari pemasarannya Anne Ahira. Biasa kan? Isu negatif kadang-kadang malah meningkatkan omzet loh. Sudahlah, gak usah terpengaruh. Setali tiga uang lah mereka itu. Saya setuju dengan mas Jupar bahwa masyarakat kita (termasuk saya) banyak yang bermental ingin cepat kaya, bila perlu tanpa kerja keras dan tidak peduli asas legalitas maupun etika. Sikap mental seperti itu mudah membutakan logika dan nurani seseorang. Saya pernah beberapa kali mengikuti presentasi/seminar/leadership trainning yang dilakukan beberapa MLM, alih-alih saya tertarik, saya malah muak dan prihatin. Semua mengajak kita untuk mencari downline (baca: korban) sebanyak-banyaknya. Sampai-sampai saya berlogika begini (dulu sekali sebelum saya mengenal AA):”Dari pada saya mencarikan downline untuk kemakmuran upline saya, kenapa tidak saya sendiri yang ada di puncak piramida untuk kemudian mencari downline sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran saya selaku emerald atau batu giok atau batu akik kek.”

Atau……….. jangan-jangan logika saya telah dipraktekkan oleh AA????

Menurut saya…

memang banyak orang yang menggunakan “Nama Besar” Anne Ahira untuk menjalankan bisnis mereka, padahal apakah itu benar bisnisnya anne ahira ?

Kita semua punya kepentingan didunia internet ini… jadi wajar2 saja ada orang yang terkena imbasnya… dengan spam2 yang mengatasnamakan Anne Ahira. Saya juga korban Spamnya, tapi apa benar itu Anne Ahira and the gank yang melakukan ? Atau saya mungkin suatu saat ada Spam yang mengatasnamakan “Priyadi” ???

Regards, Yandi

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on September 14, 2004 10:36 AM.

Tulisan "Jangan Kirimi Aku Format MS Word" Dikritik Sebagai Arogan was the previous entry in this blog.

Perjuangan Kriwil Menunggu ADSL is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261