Salah satu pekerjaan cukup sering yang saya lakukan secara amatir sekarang ini adalah memperbaiki kondisi notebook teman. Ini sama sekali tidak ada kaitan dengan misi #direktif untuk pemakai komputer di rumah, melainkan semata-mata saling membantu di negeri dengan tenaga kerja resmi di toko komputer berongkos mahal. Saya sendiri juga bukan ahli perbaikan persoalan di Microsoft Windows, umumnya XP; sehingga solusi yang saya gunakan untuk kasus yang parah adalah The Legendary Re-Installation. Praktis cara yang saya lakukan adalah mengamankan data dalam jumlah besar ke komputer desktop lewat LAN di rumah untuk dikembalikan lagi ke notebook tersebut setelah instalasi ulang.
Dari sekian banyak persoalan yang mereka hadapi, spyware dan worm yang terinstal tanpa disadari oleh pemilik notebook merupakan mayoritas. Simptomnya jelas: pemrosesan yang dilakukan komputer melambat, Microsoft Internet Explorer bekerja tidak semestinya, dan pada beberapa kasus yang sangat parah komputer diblok dari akses ke Internet.
Di bawah ini beberapa hal yang saya dapatkan dari persoalan yang dialami pemakai notebook.
Perambah merupakan pintu awal persoalan. Karena para pemakai notebook ini menggunakan beberapa tempat berkoneksi Internet, mereka bekerja secara perambah-sentris (browser centric). Mencari informasi, membaca email, mengumpulkan taut penting, sampai dengan tugas-tugas dari kampus, semua dilakukan lewat perambah. Sayangnya, hampir semua orang yang terkena persoalan, bekerja dengan Microsoft Internet Explorer.
Untuk mengarahkan mereka mengganti ke perambah yang lebih aman perlu sedikit persuasi. Pertama, mayoritas pemakai ini tidak tahu merk perambah lain — malah masih cukup banyak yang sama sekali tidak mengerti istilah browser itu sendiri (apalagi istilah padanannya dalam Bahasa Indonesia, perambah). Yang terbayang sederhana: itulah Internet, titik. Alhasil, saya perlu menjelaskan gambaran global Internet dan Web, serta perbedaannya dengan alat bantu yang digunakan. Setelah itu baru saya jelaskan resiko pemakaian IE dari sisi keamanan dan kemungkinan penggantiannya dengan produk lain.
Yang jelas: jangan berkhotbah dengan isu aksesibilitas atau
keuntungan pemakaian CSS. Dengan senyum simpul jawaban menyerah akan
dilontarkan, Waduh, saya tidak mengerti itu semua. Yang penting tugas
saya dari dosen harus segera selesai.
Itulah persoalan kedua: beberapa situs dari universitas, terutama untuk keperluan lebih spesifik yang terkait dengan layanan di intranet, masih IE-sentris. Misalnya, materi tugas yang dibagikan lewat CD dan diakses dengan kode tertentu yang diberikan lewat Web perlu integrasi IE, ActiveX, dan aplikasi Microsoft Office.
Outlook Express bukan persoalan bagi pemakai notebook. Karena kondisi mobilitas mereka dan pengetahuan tentang jaringan terbatas, animo menggunakan alat bantu selain perambah sangat minim. Kalaupun ada, paling hanya Yahoo! Messenger dan MSN Messenger. Kasus worm atau virus yang datang menerobos lubang keamanan di Outlook Express hampir tidak pernah terdengar. Sebagai gantinya, kebiasaan asal-buka lampiran (attachment) dan klik URL situs-situs tidak jelas lewat Webmail, masih tinggi. Kendati bukan keseluruhan penyebab persoalan, spam signifikan berpengaruh di sini: hampir semua orang mendapat taut promosi situs Web yang kemudian menawarkan instalasi spyware datang dari email spam. Jadi bukan hanya admin email yang terkena getah spam.
Sistem yang kita gunakan bertambah rumit. Bagi saya, kemampuan Microsoft Windows XP Professional yang membagi akun pemakai sebagai admin dan pemakai biasa adalah berkah. Demikian juga sistem pemberkasan NTFS yang menyediakan kelengkapan dalam hal akses (sub)direktori. Setidaknya, saya dapat membuatkan dua akun tersendiri untuk anak-anak saya dan tidak mengizinkan mereka menghapus berkas di C:\Program Files. Namun bagaimana saya harus “mendidik” para pemakai notebook ini untuk mengelola komputer mereka sendiri dan menaati cara-cara yang lebih aman?
Konsep akun, login, sistem pemberkasan, jaringan, merupakan dasar pemakaian komputer yang dengan kompleksitas zaman kita sekarang ini, seharusnya perlu diketahui oleh pemakai awam sekalipun. Karena notebook tersebut milik mereka sendiri, dan mayoritas juga dipakai oleh pemiliknya sendiri, sedangkan mereka harus hidup di belantara Internet lewat berbagai cara koneksi, sangat tidak patut kelompok pemakai ini dibiarkan menggunakan alatnya tanpa bekal. Apakah kita akan terus-terusan menghadapi suasana seorang pengemudi kendaraan minta maaf tidak mengenal rambu-rambu lalu lintas internasional di tengah lalu lintas sebuah kota metropolitan yang sangat sibuk?
Puluhan spyware yang saya temukan bersarang di notebook bermasalah umumnya terinstal karena pemakainya menggunakan akun admin di Windows XP. Barangkali memang terdapat spyware yang tetap dapat menyusup lewat akun pemakai biasa, namun dalam bayangan saya, seandainya pemakai notebook lebih faham pemakaian akun yang lebih tepat untuk mereka gunakan, sebagian besar persoalan ini dapat ditanggulangi.
Pendeknya: menggunakan IE dengan otorisasi penuh terhadap sistem, yakni akun admin, adalah “selemah-lemahnya iman” dalam menghadapi penyamun di Internet.
Dukung pemakaian perambah yang lebih baik dan perbaiki kemampuan dan tabiat pemakai komputer. Jika tidak, pemakai komputer pribadi, atau disebut juga pemakai rumahan (home PC users), membahayakan Internet secara global dan barangkali membawa kekhawatiran bahwa Internet yang indah ini akan bangkrut mulai dua tahun mendatang.
Google News pada hari-hari ini juga sedang penuh dengan koleksi berita spyware.
hehe. biasanya sih trik saya (yang jg sering kebagian benerin komputer orang sampai2 pengen beli kaos ini =)) adalah 3 hal utama: Satu, Suruh mereka ganti IE, tanpa kompromi dan kedua buatkan akun user dan suruh mereka pakai akun user untuk kegiatan sehari-hari. Hal ketiga adalah ancaman bahwa saya tidak akan membantu mereka lagi berikutnya kalau 2 hal utama diatas tidak dipenuhi hehehe.
* Pendeknya: menggunakan IE dengan otorisasi penuh terhadap sistem, yakni akun admin, adalah “selemah-lemahnya iman” dalam menghadapi penyamun di Internet. *
he he he, sebenarnya untuk urusan OS Window saya termasuk yang berperilaku seperti ini. memang ndak baik sih, tapi masalahnya untuk desktop OS, saya masih menganut paham kenyamanan itu nomor satu. dan omong-omong, seperti kata gus dur juga, “ah… nanti kan kita bisa bertobat..” (jalanin spyware removal dll. yg jadi rutinitas pengakuan dosa dan pembersihan diri).. :-)
Jaim, atau kalau mau sedikit kompromi, sistem operasi Windows tapi perambahnya selain IE? Misalnya diganti dengan Firefox.
Sudah Pak, tapi ya bagaimana.. mungkin kitanya ndak make IE, tapi aplikasi lain masih banyak yang meng-embed IE sebagai viewernya, contohnya aja RSS reader, nah terkadang dari sini nih biangnya. sayangnya juga sih embedded firefox rese dan ndak stabil. Kalo dipikir, kenapa sih firefox musti ngimplementasikan XPCOM yang ndak familiar bagi kebanyakan orang. :-(
Memang, beberapa alat bantu lain yang ingin menempelkan penampil halaman HTML umumnya langsung “main comot” berasumsi hanya IE. Saya sendiri mengalami hal yang sama jika ingin melihat informasi cuaca atau judul berita di Yahoo! Messenger di Windows XP. Hanya saja, saya menghindari “dosa” yang lain, yaitu bekerja dengan akun admin. :)
Padahal seharusnya jika model pasang-tempel komponen seperti di Linux, bebas saja sebuah aplikasi menggunakan penampil HTML yang tersedia: Gecko, KTHML, sebagai misal.
He… he… jangan “menuduh” XPCOM “tidak akrab” dong, nanti pihak lain berpendapat yang akrab dari Microsoft itu tidak mengikuti standar atau hanya berjalan di Windows. Saya tidak membela sebuah kaum dan mencaci kaum lainnya lho. Yang penting setiap orang mengerti persoalan dan bersiap dengan bekal yang diperlukan.