Reviewland: Situs Pengulas atau Provokator?

| 5 Comments | No TrackBacks

Saya bukan penggemar seluk-beluk perangkat keras, sehingga hampir tidak pernah menyempatkan mendatangi situs pengulas perangkat keras secara khusus. Kalau pun membaca materi perangkat keras dari majalah komputer atau situs umum, saya cukup melihat bagian Best Buy dan alasan yang disebutkan penulisnya. Kendati sekarang saya juga mulai jarang membaca ulasan perangkat lunak komersial, sesekali singgah lebih lama dan lebih antusias dibanding halaman tentang perangkat keras.

Tulisan dua kali oleh Priyadi Iman Nurcahyo tentang Reviewland mengundang saya untuk melihat lebih jauh situs yang menyebut dirinya dikunjungi oleh, lebih dari 500 maniak hardware setiap hari. Seperti saya tulis sebagai komentar, saya tidak terganggu dengan sikap fanatik pemakai sebuah merk apapun. Silakan saja berkoar-koar senyaring mungkin, paling saya anggap angin lalu seperti halnya saat Steve Ballmer berteriak di Singapura. Tentu saja dapat dimaklumi orang seperti Balmer bersikap seperti itu, sekalipun tetap saja saya lebih salut terhadap mereka yang lebih terbuka, akomodatif, seperti halnya penulis blog yang juga karyawan Microsoft, Robert Scoble.

Nyatanya tidak semua orang yang berteriak urakan, ugal-ugalan, kemudian serta-merta dapat mengendalikan diri pada saat menulis. Hal ini yang sangat saya sesalkan dengan isi materi di Reviewland.

Dengan bekal slogan Loyalty is Only for Slave saya tidak habis pikir: siapa budak (slave) yang dimaksud apabila pada iklan produk Microsoft ditulis “Total Domination”?

Beberapa penulis yang menggunakan teknik menyerang (ofensif) pun berhati-hati agar tidak melukai “warga sipil” di luar pertempuran, namun materi di Reviewland tanpa kesantunan menyeret-nyeret mereka yang tidak ada urusan apapun dengan kepentingan ulasan perangkat keras dengan ungkapan penyudutan secara sepihak. Entah apa maksudnya, yang jelas saya sebagai penulis topik tentang TI merasa terganggu dengan usikan yang potensial menyebabkan keruh seperti itu.

Barangkali ini situs ulasan perangkat keras pertama di dunia yang disponsori oleh Durex dengan slogan kasar di bawahnya. Tapi saya sudah tidak terkejut, karena ulasan tentang salah satu perangkat lunak game juga berubah menjadi halaman situs porno. Game Singles: Flirt Up Your Life, yang memang disebut-sebut sebagai contoh permainan yang membawa erotisme dan mendapat peringatan perihal kecabulan di banyak situs, dengan vulgar disodorkan di Reviewland. Contoh tayangan yang dipilih sudah sangat jauh di luar kewajaran sebuah situs pengulas game. Saya bandingkan dengan beberapa situs pengulas Singels lain di manca negara yang muncul di halaman pertama Google, tidak satupun sedemikian gila seperti Reviewland dalam hal mengumbar tangkapan layar (screenshot) permainan. Situs-situs lain tersebut “lebih bertanggung jawab” dalam hal memberi pengertian resiko dari Singels dan ekspos sedemikian realistisnya gambar yang dihasilkan sehingga pembaca dapat menilai baik-buruknya.

Saya tidak tahu cara pemaparan situs bawah tanah yang mengulas game seperti Singles, namun karena Reviewland bukan dimaksudkan sebagai situs bawah tanah yang bergerak secara gerilya, gambar-gambar yang dipasang oleh mereka sudah sangat tidak layak ditampilkan di situs ulasan perangkat lunak. Boleh jadi, pengulasnya akan berdalih seperti yang digunakan pada tulisan tersebut,

Adanya unsur adegan porno tanpa sensor jelas membuat game Singles patut mendapatkan penghargaan sepanjang masa. Game ini pantas bila dijuluki sebagai game paling porno dalam sejarah industri game.

Kabarnya expansion pack Singles yg bernama “Kamasutra” tengah dibuat, dimana karakter akan dapat melakukan berbagai posisi seksual yg lebih vulgar dan lebih banyak lagi. Tapi sayang pembuatan expansion pack tsb konon dihalangi oleh beberapa orang munafik yg mengatur industri sensor game. Orang-orang munafik yg sok suci seperti itu seharusnya dikebiri hidup-hidup.

Saya kira sudah cukup: Reviewland ini memang situs pengulas perangkat keras dan perangkat lunak atau sekadar uneg-uneg seorang tidak beradab dengan topeng bisnis komputer?

[21 Des] Tulisan di atas dikoreksi di paragraf terakhir: saya harus proporsional, yang tidak saya setujui adalah materi, bukan pribadi penulis.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/259

5 Comments

hehe, biar tidak beradab juga dia sering dipanggil buat jadi pembicara di seminar vendor hardware :)

Paragraf terakhir sudah cukup untuk mewakili pendapat saya juga :)

hehe, saya baru dapat forwardan artikel dia lengkap di salah satu milis. ternyata masih banyak yang menganggap dia serius :(

Bukannya apa apa, saya liat secara sekilas di Revieland.com ini, kok sama sekali melambangkan kalau dia (ahli) review ^_^ sangat jauh dari bayangan saya, bagaimana sih review hardware/software. Setauku review itu yaa kayak di jaringan CNET.com itu.

mending utk review2 hardware and game ke gamexeon.com aja hehe.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on December 16, 2004 11:46 AM.

Lisensi Creative Commons was the previous entry in this blog.

Diancam Spam atau Dibujuk Ganti Alat Bantu is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261