Dari artikel empat bulan lalu di Church of Customer, disebutkan
definisi
baru dari Word of
Mouth Marketing, yakni
Kekayaan bersih dari semua orang, perusahaan, organisasi atau
entitas, didasarkan pada pengantaran nilai dan cara nilai tersebut
dikomunikasikan di antara para teman, kolega, klien, dan
pelanggan.
Ungkapan yang “lebih tradisional” dari word of
mouth adalah getok tular, sebuah istilah yang diambil
dari Bahasa Jawa dan menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Badudu-Zain, 1994, Penyebaran berita, fitnah,
dsb. dari mulut ke mulut.
Getok tular yang disebut akhir-akhir
ini adalah lewat media blog, ditulis oleh para relawan yang memasang
promosi diri mereka sendiri, sikap yang ingin mereka sampaikan, atau
organisasi tempat mereka aktif.
Siapa penulis blog di Indonesia yang menyuarakan organisasi tempat dia bekerja? Umumnya di dalam blog memang disebutkan nama dan aktivitas di tempat kerja, namun hanya sebagai latar belakang, ilustrasi sebuah artikel. Sebaliknya, organisasi pun belum menyediakan tempat blog resmi, lebih-lebih menonjolkan staf mereka sebagai penulis.
Di antara keadaan belum terbiasa ini, Budi Rahardjo menyusun Berita dari Kampus ITB. Sebagai staf pengajar di ITB dan aktif menulis baik di media cetak atau pun situs Web, Budi mengisi Berita dari Kampus ITB benar-benar berisi aktivitas di ITB dalam pandangan dan opini dia. Tentu bukan berita resmi, karena tidak dilansir oleh pihak rektorat — bahkan situs Webnya pun menggunakan layanan gratis dari Blogger.
Tentang antusiasme menulis berita dari dalam kampus, saya ingat beberapa kali pertemuan rutin, tidak formal, dengan Budi Rahardjo di tahun 2001 lalu. Saat itu dia mencari tenaga yang bersedia mengoperasikan situs semacam Slashdot menggunakan aplikasi yang disediakan Slashdot, yakni Slashcode. Materi yang direncanakan berupa informasi dari dalam kampus, misalnya waktu itu dipaparkan tentang “galian yang mengganggu”, atau “papan informasi dan rambu yang minim”.
Jika sekarang Berita dari Kampus “cukup” dipasang di Blogger, barangkali sesuai dengan pengakuan Budi bahwa dia sudah tidak punya waktu lagi untuk memasang dan mengelola alat bantu sendiri. Kemungkinan pencarian tenaga operasional seperti rencana di tahun 2001 di atas masih terbuka…
Satu lagi informasi dalam bentuk blog tentang organisasi dari dalam kampus ITB: Knowledge Management Research Group, atau KMRG. Informasi yang dipaparkan sekarang lebih resmi tentang kegiatan mereka dan sayangnya entri pada periode sebelumnya hilang, tidak ditampilkan lagi.
Pendekatan yang digunakan Berita dari Kampus ITB lebih mengena karena aspek personal penutur menonjol, sehingga gaya penyajian blog masih terlihat. Atau menggunakan ungkapan Benny Chandra: blog tanpa sentuhan pribadi, hanya akan hambar.
Siapa tahu, dengan tulisan yang menarik tentang kondisi di dalam kampus dan disampaikan dengan renyah, dapat menaikkan nilai positif lembaga pendidikan. Salah satunya sebagai persiapan masa penerimaan mahasiswa baru — dengan tambahan tenaga pemasaran getok tular, lewat blog.
Menghadirkan sebuah blog menyangkut organisasi tempat kita bekerja bisa jadi menarik bagi pembaca dan merupakan tantangan tersendiri bagi pengelolanya. Namun status sebagai blog “tidak resmi” dari organisasi/institusi tersebut, bisa menghambat pengelolanya dalam menyampaikan informasi dan opininya secara bebas di blog tersebut. Karena bisa saja suatu saat ia dituduh menyebarkan ‘rahasia perusahaan’ oleh organisasi/institusi di mana dia bekerja…
Padahal kalau hanya menghadirkan posting-posting dengan isi yang ‘standar2’ saja, tanpa ada opini atau informasi ‘agak eksklusif’, blog tersebut akan menjadi kurang menarik…
Mungkin perlu ada semacam ‘pengakuan’ dari organisasi / institusi terkait?
Bener, emang bener Getok Tular.
GT, bagus juga istilahnya :)
btw menurut kabar burung akan muncul fasilitas ngeblog gratis di kampus ganesha? mungkin nanti akan makin banyak berita dari kampus yg bisa kita harapkan heheh
Ben: sejauh ini perusahaan besar seperti Sun, Microsoft, dan IBM, menyediakan sebuah tempat besar dan membiarkan semua karyawan mereka menulis di akun masing-masing. Mark Pilgrim yang bekerja di IBM akhirnya memiliki dua blog, satu untuk pribadi dan satu lagi tentang aktivitas di perusahaan. Ketiga perusahaan di atas tidak mengorganisir penulisan berita, ini yang berbeda dengan Google Blog yang diisi oleh beberapa staf namun dalam satu tempat bersama.