"Nofollow" yang Belum Saya Perlukan

| 4 Comments | 1 TrackBack

Kendati Six Apart sudah menyediakan plugin “nofollow” sebagai reaksi terhadap trik tag nofollow yang digunakan oleh beberapa mesin pencari — terutama Google yang dianggap paling berpengaruh dalam hal ini, saya masih melihat bukan sebagai keperluan untuk situs ini. Setidaknya untuk sekarang.

Sebelum ini saya amati implementasi yang digunakan Ryosaeba dengan mengubah URL di komentar menjadi berawalan URL Google. Misalnya http://example.com menjadi http://www.google.com/url?sa=D&q=http://example.com. Alhasil, siapapun yang menulis URL di sana, baik URL penulis komentar sendiri atau situs lain di dalam isi komentar, dibelokkan ke Google. Cara ini semacam yang digunakan di Blogger untuk halaman Blogspot mereka. Harap maklum, Blogger ada di bawah payung Google.

Nofollow merupakan nilai dari parameter rel yang ditambahkan ke tag <a href="">. Kode HTML yang dihasilkan tetap akan valid1 dan Google menjamin bahwa mereka tidak akan memberi nilai terhadap taut yang dilengkapi dengan parameter tersebut.

Enda Nasution mempertanyakan seandainya semua situs Web menjadi “pelit” dengan tanpa ampun menyisipkan nofollow di taut di semua halaman. Tindakan yang bijaksana perlu menjadi arahan umum pemilik situs — teristimewa penulis blog yang jelas-jelas dibidik oleh Google dalam kasus ini. Tempat-tempat yang potensial diganggu oleh pemasang spam adalah bagian yang dengan mudah diisi oleh sebarang orang, misalnya komentar, papan-ungkapan (shoutbox), Wiki, forum publik, dan buku tamu. Saya malah berpendapat bahwa URL yang ditulis di artikel utama sedapat mungkin sesuai dengan kondisi asli dari sumber kutipan. Pemakaian TinyURL atau teknik redireksi di artikel utama (artikel di Yahoo! News misalnya) menurut saya “kurang menghormati” situs yang dirujuk.

Saya ingin berterima kasih kepada para pemasang komentar di situs ini, karena sampai hari ini keterangan yang diberikan, umpan balik yang ditulis, sampai dengan kritik atau koreksi, bagi saya semua bernilai positif. Rasa hormat dan penghargaan dari saya adalah membiarkan taut ke situs mereka (umumnya blog juga) dirujuk langsung dari halaman di situs ini. Ringkasnya: “ongkos capek” penulis komentar tersebut berupa kontribusi taut dari situs ini ke nilai di PageRank Google.

Demikian pula dengan URL yang ditulis di dalam komentar. Karena ditulis atas “rekomendasi” tamu-tamu terhormat saya lewat ruang komentar tersebut, saya percaya bahwa situs tersebut sepatutnya memperoleh penghargaan juga. Saya punya keyakinan bahwa para tamu terhormat saya tidak datang untuk menawarkan Viagra atau Prozac, karena sejauh ini MT-Blacklist sudah berusaha menghalau pejaja-tidak-peduli-aturan.

Sependek waktu yang saya lewati pada perjalan blog ini, itulah penghargaan saya kepada penulis komentar — sehingga belum ada alasan untuk memasang nofollow di tag <a href="">.

Kecuali kondisi berubah terhadap asumsi yang saya gunakan di atas.

1 Menurut spesifikasi HTML 4.01 untuk elemen A dijelaskan bahwa rel berisi definisi atribut %LinkTypes yang jika ditelusuri ke senarai %LinkTypes tidak ditemukan Nofollow (link types tidak memedulikan huruf kapital atau kecil).

Dari hasil pencarian, seorang pembaca di Slashdot menjelaskan bahwa, Walaupun ‘nofollow’ tidak terdapat di senarai tipe yang dikenali [di %LinkTypes], namun hal itu tidak penting karena nilai dari rel bisa apapun.

1 TrackBack

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/271

While [Google's attempt to curb comment spamming](http://priyadi.net/archives/2005/01/19/finally-the-best-solution-of-comment-spam-problem/) is well received, it also received a few objections. I will address these objections I've found on various di... Read More

4 Comments

sama mas, mtblacklist kayaknya cukup ampuh ya hehe

btw ttg komentar saya mengenai nofollow itu. it’s starting already: http://www.linkcondom.com/

Nama situs dan maskotnya, seram, Nda… :)

Wah, masalahnya kadang yang nyebelin itu justru massive comment spam yang frustasi, dan ini ndak mungkin bisa dihandle sama MT-Blacklist, saat itu satu-satunya cara ngatasinnya saya terpaksa membuang mt-comments.cgi selama dua hari, spammer ini ndak punya tujuan apapun, kecuali spamming. Ini pengalaman saya tentang para spammer frustasi itu: Again: MT Comment Spam

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on January 20, 2005 11:28 PM.

RT/RW-Net dalam Dua Pandangan yang Berbeda was the previous entry in this blog.

Pembebasan Pemakaian Frekuensi 2,4 GHz is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261