Seperti salah satu prinsip Open Source bahwa dengan bertambah mata yang melihat, akan memberi hasil yang lebih baik, saya baca email yang dikirim Benny Chandra untuk mailing list id-gmail. Isinya berupa taut ke sebuah artikel di Sinar Harapan, Memperhitungkan Weblog sebagai Media Baru. Jika dilihat di bagian bawah, artikel tersebut ditulis oleh Merry Magdalena. Email dari Benny dikirim tanggal 25 Februari 2005 dan sayangnya di artikel Sinar Harapan tidak terdapat tanggal pemuatan artikel. Tanggal yang dimunculkan di kiri-atas artikel adalah tanggal hari ini.
Setelah saya baca, bagian akhir tulisan rasanya tidak asing — saya seperti pernah membacanya. Setelah saya pikir dan rasakan, ternyata memang mirip dengan tulisan saya, Rencana Pemetaan Blogger Indonesia yang dipasang di situs ini pada tanggal 11 Januari 2005. Bagian yang saya sebut mirip ada di penjelasan yang dalam tulisan tersebut “seolah-olah” dijelaskan oleh Idban Secandri,
Idban Secandri, seorang blogger sekaligus juga praktisi TI yang sempat bekerja sebagai programer di sejumlah portal kenamaan, saat ini tengah membuat pemetaan blogger Indonesia. Menurut perhitungan Idban sendiri, data untuk Indonesia tersedia sebesar 14 MB dengan jumlah lokasi sebanyak 108.714 buah. Dari perhitungan ini apabila dibandingkan dengan jumlah pengguna internet Indonesia menurut Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) sebanyak 12 juta, maka berarti blogger adalah 0,04 persen dari pemakai internet.
Tersedia juga salinan dalam bentuk hasil tangkapan layar (format PNG, 46 kB) yang saya tandai bagian tersebut dengan kotak.
Sedangkan di artikel tentang pemetaan penulis blog di Indonesia, saya sebutkan sebagai berikut,
Menurut perhitungan Idban sendiri, data untuk Indonesia tersedia sebesar 14 MB dengan jumlah lokasi sebanyak 108.714 buah. Bandingkan dengan jumlah pemilik blog yang terdaftar di Blogbugs: “hanya” 958 buah.
[…]
Dengan pengguna Internet Indonesia sejumlah 12 juta orang pada tahun lalu, seperti yang dicatat oleh APJII, berarti pemilik blog sekitar 0,04% dari pemakai Internet.
Informasi yang saya kumpulkan memang berasal dari sumber terbuka, siapapun dapat mengunjunginya, tinggal ikuti taut yang disediakan di artikel tersebut. Yang perlu dijadikan perhatian dalam pengutipan adalah ide bahwa saya melakukan pengumpulan angka-angka tersebut dan kalkulasi, atau katakanlah semacam analisis sederhana. Kendati ide tersebut mungkin mudah dilakukan — cukup bermodal kalkulator tukang sayur — namun tolong hargai gagasan tersebut dalam pengutipan.
Seperti ditulis di Ihwal #direktif, bagian Lisensi, saya memasang Creative Common License Attribution-ShareAlike 2.0. Karena tulisan di artikel tersebut hanya menggunakan sebuah paragraf, saya belum sampai melihat sebagai “produk turunannya”. Namun demikian, untuk semua lisensi Creative Commons dan saya kira juga etika pengutipan yang umum diterima, gunakan penyebutan atau attribution. Saya sempat menulis entri tersendiri tentang lisensi apabila diperlukan penjelasan tentang penyebutan sumber kutipan.
Kemungkinannya sekarang: apakah Idban Secandri memang diwancarai sebagai nara sumber untuk tulisan di atas dan menyebutkan analisis saya tersebut, sehingga penyebutan nama dia itulah penyebutan rujukan yang dimaksud penulis artikel; atau, memang dilakukan semacam pengubahan frasa untuk keperluan tertentu atau rephrasing terhadap ide saya dalam bentuk penggantian beberapa kata? Walaupun secara subjektif saya masih merasakan gaya penulisan saya sendiri — sesuatu yang langsung saya tangkap begitu membaca artikel tersebut pertama kali.
Penulisan rujukan adalah syarat penting dalam dunia penulisan, karena merupakan mata rantai pada penelusuran sumber sebuah pendapat, konteks pembicaraan dalam diskusi, dan cara kita menghargai pendapat orang lain.
Bagaimana, Sinar Harapan?
[27 Feb] Mengikuti komentar Enda Nasution, Idban Secandri menyebutkan tidak ada kontak dari penulis artikel. Artinya memang bukan dia yang menyebutkan fakta dan analisis di atas.
hehe coba liat diblognya idban juga mas, ada bantahan juga disitu
mas amal, kenapa gak menghubungi merry langsung aja melalui email? mungkin bisa diklarifikasi?
Saya ada alamat email Merry jika mas amal mau menghubungi dia.
Dudi, terima kasih atas tawaran anda. Saya juga ikut di mailing list Technomedia yang beranggotakan a.l. wartawan TI dan URL artikel ini sudah saya layangkan di sana. Menurut saya hal itu sudah merupakan langkah efektif untuk memberitahu penulisnya.
Pertimbangan saya memasang artikel ini terlebih dulu adalah karena tulisan yang dimuat di Sinar Harapan tersebut juga langsung dinikmati publik, sehingga lebih baik jika ranah publik ini yang dipakai untuk pembelajaran bersama.
Apakah sdh ada tanggapan dari pihak Sinar Harapan? Kalau perlu dikirim juga ke e-mail kantornya aja sekalian… siapa tahu bisa dimuat di Surat Pembaca.. he he he :D
DALAM TERJEMAHAN ADA ISTILAH: NATURALNESS, ACURACCY YANG MAKSUDNYA KEALAMIAN DAN KETEPATAN PILIHAN KATA PADA BAHASA YANG DITERJEMAHKAN. UNTUK MEMBANTU TUGAS AKHIR SAYA, TOLONG BERI KOMENTAR ANDA TENTANG WINDOWS XP BAHASA INDONESIA BERKENAAN DENGAN DUA HAL POKOK DIATAS……….