Perambah lain yang selalu saya pasang di Debian GNU/Linux saya adalah Opera. Selain untuk memeriksa hasil CSS situs, sesekali saya gunakan juga untuk mendapatkan tampilan modus teks lewat User Mode yang disediakan Opera. Versi 8 Beta 1 mereka yang baru sudah saya pasang, melengkapi Firefox 1.0 yang sudah terpasang dari paket di Debian Sarge. Opera juga selalu menyediakan paket deb untuk Debian — salah satu kemudahan tersendiri.
Perbaikan baru yang agaknya ditunggu-tunggu pemakai Opera adalah JavaScript. Sebelumnya pemakai Opera tidak berhasil mengakses Gmail karena tuntutan JavaScript yang tinggi di Gmail tidak dapat dipenuhi. Kendati dengan versi 8 Beta 1, muncul peringatan dari Gmail bahwa perambah yang digunakan tidak didukung oleh mereka, saya coba tetap masuk, dan berhasil1. Selain itu untuk beberapa situs Web lain yang menggunakan teknik enkripsi lewat JavaScript juga dapat ditampilkan dengan baik oleh Opera, walaupun pada beberapa kondisi identitas User-agent di Opera perlu diubah menjadi Internet Explorer. Gunakan menu Identify as Internet Explorer. Memang patut disayangkan beberapa situs yang melakukan pemeriksaan perambah yang digunakan oleh pengunjung dan kemudian menolak apabila tidak sesuai keinginan mereka.
Sayangnya, untuk WordPress halaman Write
ditampilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, tempat Post tidak
dapat berdampingan dengan Categories. Implementasi div
yang berbeda dengan Firefox, perambah yang dijadikan acuan pembuat WordPress.
Salah seorang teman pernah bertanya, Mana yang lebih bagus: Opera
atau Firefox?
Sejauh ini di forum-forum pemakai Opera — mereka
memiliki komunitas yang loyal dan menyediakan
forum dan
blog —
belum pernah saya temui perbandingan kedua perambah tersebut. Yang
pernah saya baca adalah perbandingan dengan Mozilla, yang memang
dalam hal ini Opera lebih unggul karena berukuran lebih kecil.
Mozilla sendiri adalah sebuah paket bundel all-in, sehingga
mencetuskan Firefox yang benar-benar hanya perambah. Yang sudah
pasti, Opera dan Firefox memiliki “musuh bersama” dalam ulasan-ulasan
mereka, yakni Microsoft Internet Explorer.
Dengan demikian versi 8 Beta 1 ini sekaligus berita baik bagi Donny BU yang belum menggunakan akun email di Gmail antara lain karena kesulitan dia dengan Opera yang digunakan. Ada yang bersedia mengundang Donny untuk memiliki alamat email di Gmail?
1 Perbaikan terhadap akses ke Gmail sudah dimulai semenjak Opera versi 7.60.
Satu hal lagi. Opera tidak gratis =). Walaupun tergolong murah tapi tetap, tidak gratis. Di platform Mac, Opera memiliki saingan berat non-gratis, dengan harga yang lebih murah, yaitu Omniweb.
Jadi sebenarnya tidak terlalu norak kalau pakai Opera karena Opera bukan barang gratisan ;).
Opera biasa dijadikan bundel aplikasi dalam handheld devices seperti pda dan smartphone. Smartphone yang berbasis PalmOS dan Symbian menjadikan Opera sebagai perambah mayanya. PDA linux seperti Zaurus juga memakai Opera walaupun ada pemakai yang lebih senang dengan konqueror karena lebih kecil ukuran bytenya.
(Dulu, ) Opera tidak bisa digunakan mengakses GMail karena Opera tidak menyediakan support untuk XMLHttpRequest object.
XMLHttpRequest object disediakan pertama kali oleh Microsoft (sbg ActiveX object), lalu Mozilla membuat implementasinya sendiri yang compatible dengan apa yang dibuat oleh Microsoft.
Sumber: Dynamic HTML and XML: The XMLHttpRequest Object
Penjelasan tentang XMLHTTP/XMLHttpRequest pertama kali menjadi pembicaraan ramai pada saat Chris Justus membedahnya.
Hal lain yang menarik dari Opera adalah tersedia batang alat (toolbar) navigasi apabila terdapat informasi “prev”, “next” di tag meta di HTML.