SpeedCrunch: Sensasi Program Kecil "Goes International"

| 12 Comments | No TrackBacks

Ariya Hidayat menggunakan signature email lain lagi — berarti ada produk yang perlu dilirik.

Saya amati di email dia terakhir di Teknologia, bagian akhir tertulis, http://www.google.com/search?q=usable+fast+calculator&btnI.

Coba klik! SpeedCrunch — “mainan” kalkulator ilmiah yang sudah pernah diungkap tekniknya di blog Ariya. Misalnya tentang trik membuat jumlah digit lebih banyak. Tidak berlebihan, SpeedCrunch mendukung sampai dengan 50 digit desimal — enam kali lipat kapasitas kalkulator tukang sayur yang isinya hanya satu buah IC. Seperti deskripsi yang ditulis di kanan-atas situs Web, SpeedCruch adalah, Kalkulator yang cepat dan berguna untuk pemakai lanjut.

Demikianlah SpeedCrunch, sebagai sebuah produk sudah siap digunakan. Sekarang bagaimana dengan pemasaran produk? Ini Free Software dan beberapa hari ini kalangan media di Indonesia, lewat mailing list, sedang menjelaskan fenomena orang-orang yang “konon menjadi pemasar TI untuk khalayak luas.”

Saya cari di situs IGOS, SpeedCrunch belum disebut. Yang menarik perhatian saya malah situs SpeedCruch sendiri: hari Ahad sore dua hari lalu saya amati terjemahan halaman tersebut hanya dalam Bahasa Perancis, dan kemarin sore sudah dilengkapi dengan tambahan Bahasa Portugis, dan Bahasa Rusia. Sedemikian cepat goes international.

Tentu penjelasan yang paling akurat datang dari Ariya sendiri. Kemarin sore saya kirimi dia email dan kurang dari satu jam kemudian sudah saya dapatkan balasannya. Menurut dia terjemahan situs SpeedCrunch tersebut tidak lepas dari terjemahan di dalam perangkat lunak itu sendiri, yang memang sudah tersedia di dalam Bahasa Prancis, Rusia, Portugis, dan Italia.

Setelah rilis SpeedCrunch 0.5, Vibet Alexis menawarkan kontribusi terjemahan ke bahasa Perancis (program dan situs web). Jadi pada versi 0.5.2 yang dirilis cukup terlambat (12 Januari), bahasa Perancis sudah tersedia.

Selanjutnya berturut-turut ada tiga orang lagi yang menawarkan terjemahan Bahasa Portugis, Italia dan Rusia. Semua terjemahan ini cepat sekali selesainya (karena programnya memang kecil dan tidak mengandung banyak string); tetapi karena kesibukan saya baru-baru ini saja versi 0.5.3 bisa rilis. Pada dasarnya kontributor-kontributor seperti mereka kerjanya cukup cepat, hanya saya saja yang lambat meresponsnya.

Semua ini hanya mungkin karena kekuatan Open Source. Dulu saya tidak menyangka bakal ada yang mau bersusah-payah menerjemahkan program sesederhana dan sekecil ini. Bahkan ulasan Bahasa Polandia seperti di PC World Polandia (walaupun tidak paham isinya) juga cukup mengesankan.

Sekarang, tinggal mencari orang yang mau menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

— Disesuaikan dari email yang ditulis Ariya Hidayat.

Contoh kerja kolaborasi yang menarik dari komunitas Open Source/Free Software.

Selain terjemahan materi perangkat lunak tersebut yang lucunya malah belum tersedia versi Bahasa Indonesia, mana publikasi yang memadai dari media massa kita? Apakah para wartawan TI di media massa besar masih menunggu pernyataan “Humas TI tertentu”?

Selamat dan sukses untuk Ariya Hidayat dengan SpeedCrunch.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/275

12 Comments

Hwarakadah. Ariya yang dari Indonesia malah tidak sempat membuat terjemahan Indonesianya? Opo tumon?

Just kidding….

Memang saya cukup fasih berbahasa Indonesia, tapi sayangnya tidak cukup kompeten untuk jadi penerjemah. Contohnya, bagaimana menerjemahkan fitur “autocomplete” ke dalam bahasa Indonesia atau keluarga bahasa melayu lainnya.

He… he… nanti kalau dikerjakan semua oleh Ariya, yang lain tidak kebagian peran. :-)

saya sempat aktif sebagai contributor sebuah open source project, dan ketika orang2 mulai membuat terjemahan jerman, korea, portugis, saya berpikir kenapa saya tidak membuat terjemahan bahasa indonesianya. toh saya menghabiskan hampir 20 tahun awal di hidup saya di indonesia.

begitu mulai melihat file berisi teks yg akan diterjemahkan, saya mulai bingung ‘apa yah terjemahan yang cocok Throttle Renderer’. bahkan untuk teks yang seharusnya mudah dan umum digunakan di internet, ternyata membingungkan juga, seperti ‘pingback’, ‘cookie’, dan ‘template’.

apakah ada web site yang berisi petunjuk terjemahan bahasa indonesia untuk istilah2 yang umum digunakan di internet? siapakah (badan pemerintah?) yang berhak untuk menciptakan terjemahan istilah2 tersebut?

selain itu saya juga bingung antara menggunakan bahasa indonesia baku, atau yang lumayan ‘santai’. di wikipedia.org, terjemahan bahasa indonesianya benar2 baku. tapi google.co.id lumayan ‘santai’.

ada pendapat?

OK, versi bahasa Indonesia sedang dikerjakan, alias “di bawah konstruksi” :-)

Wah, jangan sampai komentar di sini menjadi “tekanan” kepada Ariya untuk mengerjakan versi Bahasa Indonesia. Sumber daya dia sudah banyak terkuras untuk penulisan program. Tenang sajalah, nanti kan ada yang tertarik membantu menerjemahkan (sedang optimis). :-)

Bayu, diskusi tentang penerjemahan dalam Bahasa Indonesia selalu ramai, antara lain dengan topik seperti yang anda sebutkan: siapa yang berwenang/mengelola padanan istilah dan Bahasa Indonesia “yang mana”? Terakhir sempat dibicarakan di Teknologia.

Saya termasuk yang penasaran dengan tempat yang mudah diakses berisi padanan (hampir) semua istilah asing. Mudah-mudahan dapat tersedia di kemudian hari. *Optimis lagi.

Tentang pemilihan istilah/ungkapan yang digunakan, saya menganjurkan pakailah kata yang baku. Bahasa Indonesia baku tidak bertentangan dengan santai atau formal, tinggal memilih kata yang sesuai. Misalnya, kalimat Pemakai menuliskan opininya di kotak komentar, ini cenderung formal, bisa diperlunak menjadi Tulis saja pendapat kalian di kotak komentar. Keduanya benar dan baku. Yang dihindari adalah bentuk yang tidak baku, misalnya Yuk, nulis aja di kotak komentar. Nulis dan aja bukan kata yang benar.

keren.. ini baru kalkulator… kenapa sih kebanyakan program kalkulator meniru interface kalkulator tukang sayur? padahal kalau di komputer jauh lebih gampang kalau interfacenya seperti ini. yang paling dekat mungkin bc, tapi itu program text, bukan gui. selain bc, google juga berguna kalau ada akses internet.

untuk penerjemah, menurut saya gak perlu terlalu dipikir mau pakai bahasa baku atau santai, asli atau serapan. namanya juga proses, lama kelamaan masyarakat akan terbiasa optimis juga

selain itu kalau nemu istilah yang belum pernah ada bahasa indonesianya, menurut saya penerjemah punya hak untuk menentukan terjemahan bahasa indonesianya. paling mudah sih dengan menyerap ala bahasa malaysia. untuk contoh di atas saya lebih suka pingback=ping balik, cookie=kuki, template=templet/acuan

Saya termasuk yang penasaran dengan tempat yang mudah diakses berisi padanan (hampir) semua istilah asing. Mudah-mudahan dapat tersedia di kemudian hari. *Optimis lagi.

Mungkin akan berguna kalau ada yang membuat wiki untuk padanan istilah2 tersebut. Seperti web site yang saya temuka lewat link nya goblogmedia http://mbledug.com/kamsia/ , tapi sayangnya wiki itu hanya berisi singkatan yang lucu2. Bukan tentang padanan istilah2 TI. :).

Saya pernah memikirkan dan sudah mulai menyusun beberapa halaman Wiki untuk keperluan padanan istilah ini, namun berikutnya saya batalkan karena menurut saya kondisi alami Wiki kurang sesuai untuk keperluan ini. Model dia yang bertumpu pada dokumen (document-centric) kurang cocok jika kita perlu operasi basisdata, misalnya permintaan menampilkan entri dengan kriteria tertentu.

Ini tantangan bagi saya pribadi, karena ada salah seorang teman blog yang juga ingin sebuah situs Web untuk padanan istilah asing ke Indonesia. Mudah-mudahan saya bisa mengusahakan.

Mas Amal, bisa dipublikasikan dulu isi halaman2 tersebut?

Paling tidak kita bisa menggunakan padanan2 kata tersebut. Memang mungkin ada yang perlu operasi basisdata, tapi untuk awalnya sebuah wiki sudah amat baik.

Mulai dari yang kecil dahulu, terutama kalau anda tidak/belum ada waktu untuk membuat situs yang menggunakan basisdata. Saya ingat kata2 linus torvalds… (terjemahannya).. “kalau saya tahu saya akan mengembangkan linux selama 13 tahun, saya tidak akan mulai membuat linux”.

Ok, saya sediakan situs yang berisi senarai padanan istilah. Untuk bagian awal, istilah yang diisikan diambil dari Senarai Padanan Istilah. Silakan kunjungi di Padanan Istilah.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on February 1, 2005 9:58 AM.

Ajaran Agama, Identitas Agama, atau Spam Religius was the previous entry in this blog.

Belajar Bersama di Kantor Sendiri is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261