Tawaran Pengajuan URL Situs Web ke Mesin Pencari

| 6 Comments | No TrackBacks

Beberapa kali saya ditunjukkan email berisi penawaran tempat hosting dilengkapi fasilitas mengajukan URL situs Web klien ke mesin pencari (search engines). Harga yang disodorkan untuk jasa “pengajuan ke mesin pencari” tersebut juga tidak main-main: ada yang meminta sampai setengah juta Rupiah. Tentu saja, iming-iming yang disodorkan adalah popularitas yang akan diperoleh pemilik situs Web dengan terpampang di halaman utama hasil pencarian. Pengunjung akan lebih mudah mengenali situs Web, dan untuk sebuah badan usaha berarti peluang menggaet pelanggan.

Ada beberapa hal yang perlu diluruskan, dan saya pikir tidak pada tempatnya menawarkan produk yang kemungkinan besar keliru atau mengecoh konsumen.

Pertama dan penting: pemilik situs yang tertarik dengan layanan seperti ini perlu tahu terlebih dulu mesin pencari yang dimaksud oleh iklan tersebut. Tanyakan nama mesin pencari dan URL-nya; dengan demikian informasi yang dipaparkan oleh iklan tersebut dapat diperiksa silang. Mesin pencari di Internet banyak jumlahnya dan beragam aturan yang diterapkan masing-masing. Dengan adanya kompetisi di antara mesin pencari, sekarang ini boleh dikatakan semua mesin pencari utama menerima pengajuan URL dengan cuma-cuma. Sekalipun memang tersedia juga layanan premium seperti yang disebutkan di Yahoo! Search.

Hal di atas penting bukan semata-mata sikap curiga terhadap tawaran dari tempat hosting, melainkan dalam banyak hal fasilitas di Internet sudah tersedia untuk publik, mudah dikerjakan (sendiri), dan variasi fleksibilitasnya tinggi. Kita sebagai pemakai bisa atur-atur agar cocok dengan keperluan dan anggaran kita.

Setelah itu, dapat diatur strategi target yang hendak dibidik dengan situs Web yang dibuat. Kalau situs Web tersebut memang berisi prospek bisnis yang ingin cepat sampai ke partner, barangkali terdapat layanan dari mesin pencari atau forum yang mengkhususkan untuk keperluan itu. Anda bisa mempertimbangkan bahwa forum lebih eksklusif dan audiensnya cocok, misalnya. Berarti anggaran yang dialokasikan lebih tepat untuk mendaftar ke forum tersebut (seandainya ada ongkos registrasi) dibanding untuk bayar ke layanan premium mesin pencari. Informasi mencari forum yang cocok ini dapat diperoleh dari komunitas, lingkungan usaha anda, atau dicari terlebih dulu di Web.

Sedangkan jika anda ingin “berkompetisi di alam bebas”, maka cara yang paling efektif adalah mengikuti aturan kompetisi itu sendiri. Tidak perlu makelar yang memasukkan situs anda ke daftar teratas dan belum tentu cara-cara yang ditawarkan tempat hosting tadi benar. Alam bebas ini memang hiruk-pikuk — semua cuap-cuap di sana.

Kendati di atas disebutkan bahwa mesin pencari cukup banyak jumlahnya, tiga yang utama adalah Google, MSN, dan Yahoo!. Sisanya ada yang menggunakan hasil pencarian dari tempat besar tersebut — misalnya A9 menggunakan hasil dari Google. Sisanya yang lain lagi kurang aktif melakukan pengumpulan halaman Web, sehingga seperti “ketinggalan kereta” dibanding perubahan materi situs Web itu sendiri. Saya tidak menghakimi selain ketiga di atas sebagai “jelek” atau “tidak diperlukan”, melainkan dapat ditangani berikutnya. Tentu ada prioritas dalam sebuah strategi.

Berdasarkan pengalaman saya, dari ketiga mesin pencari utama di atas, Google adalah yang paling agresif dan responnya tercepat. Beberapa situs baru yang saya pasang tautnya di situs lain langsung didatangi oleh robot Google satu atau dua hari kemudian1 — lebih dulu dari robot mesin pencari lainnya. Sedangkan tentang respon yang cepat: tahun lalu pernah server Web yang ditempati situs ini mengalami gangguan, sedemikian parahnya sehingga beberapa hari kemudian Google mengelompokkan entri dari situs ini sebagai Supplemental Result, dan dua pekan kemudian benar-benar hilang dari hasil pencarian Google. Namun demikian, begitu server Web sudah pulih kembali, terjadi lonjakan akses dari Google dan dalam sepekan kemudian, hasil pencarian yang sebelumnya hilang dari halaman Google langsung dimunculkan kembali. Termasuk halaman-halaman yang belum dikunjungi ulang; dengan demikian seolah-olah situs ini dipulihkan statusnya.

Masih tentang hasil pencarian di Google: tidak terdapat cara, termasuk yang bayar, untuk memaksa situs Web kita agar muncul di halaman depan hasil pencarian. Kompetisi terbuka untuk siapapun dan senjata ampuh yang digunakan hari ini adalah aksesibilitas dan semantik yang diterapkan di situs anda. Aksesibilitas berarti informasi yang disediakan di situs Web sedapat mungkin dapat diakses oleh siapapun, termasuk robot Google yang buta. Atas dasar inilah keindahan sebuah situs atau proteksi materinya jangan sampai mengorbankan kedatangan robot dari mesin pencari.

Sedangkan semantik dari halaman Web berkaitan dengan pemakaian tag HTML yang membantu mesin pencari melakukan identifikasi maksud halaman Web tersebut. Pemakaian tag title untuk judul, penggunaan penajukan (heading) yang tepat, merupakan sedikit contoh yang hasilnya terlihat mencolok dan berpengaruh dalam penempatan hasil pencarian.

Kedua hal di atas tidak memakan ongkos ekstra dalam bentuk biaya tambahan. Seandainya disiplin membuat halaman yang memenuhi kriteria tersebut dianggap menghabiskan biaya juga, hasilnya jauh lebih awet dibanding mengeluarkan dana untuk mengajukan URL ke mesin pencari atau bersikukuh dengan keluar ongkos agar muncul di halaman depan hasil pencarian.

Materi yang bagus dari sebuah halaman Web merupakan modal paling efektif saat ini, termasuk untuk menghadapi penyalahgunaan peringkat di mesin pencari. K. Paul Mallasch menyebut materi yang baru, relevan, dan menarik sebagai cara kedua dalam menghadapi kasus pembajakan halaman, misalnya.

Saya sendiri tidak tertarik dengan layanan mengajukan situs Web ke mesin pencari dan sekaligus menaikkan peringkatnya. Selain menurut saya kurang alamiah — dan kemungkinan mengecoh pengunjung yang datang lewat mesin pencari — apabila saya punya anggaran untuk mempopulerkan situs saya, lebih baik saya gunakan untuk menyewa konsultan aksesibilitas situs Web. Aksesibilitas yang baik akan menghasilkan situs yang lebih mudah diidentifikasi oleh mesin pencari, pun hasilnya lebih membantu pengunjung dengan aneka perambah yang mereka gunakan.

Bukankah menyewa konsultan aksesibilitas lebih mahal? Boleh jadi. Alternatif lain untuk pemegang dana terbatas: pasang saja AdWords di Google. Kemungkinan muncul di halaman depan, sebagai iklan, lebih menjanjikan.

[11 Mar] Artikel di atas diperbaiki dalam hal penerjemahan istilah submission yang digunakan oleh mesin pencari. Hal ini sebagai respon terhadap komentar Enda Nasution.

Menurut Kamus Inggris Indonesia yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Sadily, submission berarti: 1) ketundukan; 2) kepatuhan. Sedangkan dalam konteks materi yang dibahas di artikel ini lebih sesuai diambil dari bentukan submit, oleh karena itu digunakan terjemahan submit, yakni: mengajukan (a request, petition). Hal ini sesuai dengan salah satu arti submit dari Dictionary di Answers.com, yaitu: To commit (something) to the consideration or judgment of another.

Dengan demikian kata yang sebelumnya ditulis mendaftarkan atau memasang sebagai terjemahan submission telah diganti menjadi mengajukan. Terima kasih Enda, atas koreksi tersebut.

1 Faktor yang mempengaruhi kecepatan kedatangan robot Google tersebut kemungkinan besar karena situs yang dicantoli URL baru sudah “dianggap populer”.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/288

6 Comments

Artikel yang sangat bagus, Mas Amal. Mudah-mudahan yang membaca artikel ini tidak mudah begitu saja tergiur dengan tawaran yang diberikan. Saya sendiri lebih setuju jika kita menghabiskan biaya lebih untuk aksesibilitas, membuat situs web yang mudah dimengerti. Karena dengan demikian kita tidak hanya meningkatkan peringkat di mesin pencari tapi juga memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

Sebenarnya sangat mudah untuk menjadi terkenal di Internet dan tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa. Asalkan strategi yang diterapkan tepat sasaran. ;)

pertama mas, terjemahan “submission” memang mendaftarkan atau memasang? kayaknya ga ngepas :)

kedua tawaran2x sperti itu, hampir 100% penipuan, persis yang diutarakan diatas, memanfaatkan ketidaktahuan orang.

dari pengalaman, cara paling efektif adalah dengan manual submission alias tidak menggunakan software atau otomatisasi

situs ini sangat bagus, banyak sekali informasi yg saya dpt dari sini saya akan kembali lagi kesini utk mendpt informasi yg lebih banyak lagi

Ada yg tau bagaimana bisa mempromosikan web saya agar lebih bisa di baca oleh khalayak luas, terutama para netter di dunia maya ini. Tlong juga dunk solusi murah & jitu utk promosi lewat internet.

Melakukan promosi dan menjadikan sebuah situs lebih mudah dibaca adalah dua hal yang tidak terkait langsung. Anda dapat melakukan promosi dengan memasang iklan atau memperkenalkan kepada khalayak dengan cara-cara yang baik. Sedangkan menjadikan situs lebih mudah dibaca dapat dilakukan dengan memperbaiki tata letak dan materi situs Web itu sendiri sehingga memudahkan pengunjung untuk menikmati isinya.

Sebagian penjelasan tersebut sudah ditulis di artikel di atas.

silah kan buka aja

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on March 10, 2005 6:15 PM.

Diskusi Biaya Domain dan Rencana Pembentukan "Registrar" was the previous entry in this blog.

To Crack or Not To Crack?* is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261