SQLite: Basisdata Alternatif untuk Situs Web Berskala Kecil

| 2 Comments | No TrackBacks

Alternatif yang saya perhatikan menarik dijadikan salah satu solusi terhadap sumber daya yang terbatas di tempat hosting adalah pemakaian SQLite sebagai pengganti MySQL.

MySQL sudah dianggap sebagai basidata untuk aplikasi Web dan tersedia di hampir semua tempat hosting, terutama yang berbasis UNIX. Dukungan dari aplikasi Web, lebih-lebih di lingkungan Open Source, selalu didahulukan. Persoalannya, pada saat jam sibuk untuk urusan internal (misalnya pada saat komputer yang digunakan untuk menjalankan server Web melakukan pekerjaan rutin harian dan mingguan), layanan MySQL kerap menjadi korban pertama yang dihentikan. Ini terasa di tempat hosting bersama (shared hosting) untuk paket ekonomis. Selain itu, sebagai konsekuensi kompleksitas fasilitas yang disediakan MySQL, ongkos melakukan query ke basisdata menjadi bertambah mahal.

Padahal yang banyak diperlukan oleh situs Web pribadi atau milik organisasi berskala kecil adalah basisdata yang bisa menangani SQL sebagai bahasa de facto query. Fasilitas lain seperti multiuser, beroperasi lewat jaringan, mendukung transaksi klien dan server, sangat jarang diperlukan oleh aplikasi Web berskala pribadi. Hampir semua dari perangkat lunak tersebut bekerja dengan satu akun terhadap basisdata (penanganan banyak pemakai dilakukan di aplikasi), berada di satu mesin dengan server basisdata dan tidak perlu, katakanlah, stored procedure.

Dengan demikian sebuah basisdata berbasis berkas (file based) seperti yang disediakan oleh SQLite sudah memadai. Basisdata yang dimaksud cukup disimpan dalam satu berkas, langsung diakses seperti halnya operasi baca-tulis berkas. Bonus yang juga menarik: untuk memindahkan sebuah basisdata ke server lain, cukup disalin satu berkas tersebut.

Dukungan yang perlu dipersiapkan adalah modul pustaka untuk SQLite. Tidak ada basisdata “meta” untuk keperluan internal seperti halnya basisdata mysql di MySQL. Setiap sebuah basisdata dibuat, sebuah berkas padanannya dihasilkan.

Di Debian GNU/Linux versi unstable (Sarge), modul SQLite dapat diinstal dengan menjalankan,

# apt-get install sqlite3

Sedangkan pustaka untuk Perl, yang saya perlukan untuk keperluan Movable Type, dipasang dengan cara,

# apt-get install libdbd-sqlite3-perl

Berdasarkan usulan Timothy Appnel, SQLite menjadi pertimbangan atraktif untuk Movable Type. Apalagi jika digunakan di komputer pribadi, yang biasanya berspek tidak setinggi server.

Hasil percobaan saya terhadap SQLite dengan instalasi Movable Type 3.16 yang baru dikeluarkan,

  1. Impor entri #direktif, 218 entri dan 501 komentar, menghasilkan berkas untuk basisdata berukuran 1,4 MB.
  2. Bagian “artikel terkait” di blog ini gagal dihasilkan karena kode yang digunakan memang ditulis oleh Adam Kalsey spesifik untuk MySQL.
  3. Tempat hosting yang saya gunakan belum menyediakan pustaka untuk SQLite, sehingga selain keperluan (2) di atas, saya perlu waktu sampai mendapatkan tempat hosting yang mendukung SQLite jika ingin migrasi.

Dengan kepraktisannya, SQLite akan dipertimbangkan untuk keperluan aplikasi Web yang dijalankan — terutama — di komputer pribadi saya.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/302

2 Comments

bagaimana dengan firebird, ada gak yang berbasis *nix?

Menurut keterangan di situs Web Firebird, tersedia versi untuk keluarga UNIX. Tampaknya SQLite tetap “lebih ramping” karena Firebird menggunakan koneksi jaringan untuk client-server.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on April 20, 2005 11:12 AM.

Perkenalkan: "Podcasting", Jreng... was the previous entry in this blog.

Podcasting: Persiapan Materi yang Sedikit Lebih Repot is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261