Pernyataan Sun tentang klaim Microsoft atas dua ratus lebih Intellectual Property (IP) yang digunakan oleh komunitas Open Source menjadi pembahasan oleh Priyadi Iman Nurcahyo dan Dedhi dari sisi WTO dan pernyataan Steve Balmer di Singapura. Setelah membaca komentar Ryo Saeba saya sempat “heran” dengan pernyataan Sun: apa konteks pernyataan tentang IP dibawa dalam urusan IGOS sekarang ini? Sempat saya tanyakan ke Ryo, pada saat membicarakan perihal komentarnya lewat Yahoo! Messenger dan sekali lagi ditekankan oleh dia bahwa yang menyebut-nyebut itu adalah Sun, bukan “dicetuskan” oleh IGOS. Sepertinya ada keuntungan tersendiri bagi Sun untuk mengingatkan persoalan IP.
Saya bukan ahli dalam persoalan WTO dan perdagangan multilateral, namun demikian dikaitkan dengan kedatangan Balmer — jika memang ini rujukan dalam konteks pembicaraan Intellectual Property yang diingatkan oleh Sun — menarik mencarikan artikel yang berkait. Hasilnya: saya mendapat sebuah tulisan di ZDNet UK bahwa Microsoft sendiri membantah “peringatan” yang dikeluarkan Ballmer, Microsoft denies Ballmer Linux ‘warning’.
Kutipan dari juru bicara Microsoft,
The reporter got it wrong. This was not a Microsoft report nor is this a Microsoft ‘warning’,said the spokesperson.Steve [Ballmer] was referring to a study done by the Linux community group Open Source Risk Management (OSRM), a pro-free and open-source software organisation.
Selain itu di tulisan itu juga ditampilkan pendapat Dan Ravicher, dari sisi Open Source Risk Management, menyebutkan bahwa pemakai perangkat lunak Microsoft terancam persoalan paten lebih banyak dibanding pemakai perangkat lunak Open Source.