Tip

| 8 Comments | No TrackBacks

Jika anda datang ke situs Web ini untuk membaca dan merasa “janggal” dengan bahasa baku yang saya gunakan — sebagian menyebut berbahasa resmi, dikaitkan dengan EYD, atau berusaha menerjemahkan ungkapan asing ke dalam Bahasa Indonesia — saya kutipkan tip dari Priyadi Iman Nurcahyo tentang hal tersebut,

Tulisan [National Geographic edisi Indonesia] kerasa kaku karena sedikit sekali tulisan macam itu. Kalau tulisan teknis semacam itu sudah banyak dan juga banyak dibaca orang, lama-kelamaan gak bakalan kaku. Coba aja baca http://direktif.web.id, yang gak biasa pasti “kagok”, tapi lama-lama juga biasa.

Agar berimbang, saya tunjukkan juga tulisan Keith Robinson berisi tip menjadi penulis blog yang lebih produktif: Be A More Productive Blogger. Tiga di bagian akhir berkait dengan cara pengungkapan:

  • Jangan takut dengan kekeliruan;
  • Jangan terlalu terpaku dengan tata bahasa (atau pengucapan untuk penyaji podcasting);
  • Tetap bersikap positif.

Sila mempelajari tip-tip lainnya yang menarik.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/320

8 Comments

awalnya, memang didats agak kagok… tapi lama2, malah jadi seneng kok baca blog ini… :D

sebenarnya malah lebih bagus kalo ada yang berusaha menampilkan bahasa yg lebih teratur seperti anda :)

*kalo saya masih dipengaruhi bahasa harian :P *

blog yang terlalu berbahasa asing juga agak kurang setuju rasanya, mengingat pengennya kita memudahkan pembaca berbahasa dewek utk mencari suatu tulisan…

but anyhow… itu semua berpulang pada masing2… blogging is free to decide :)

Kaya’nya kita semua gak bosan-bosan yah untuk selalu belajar bagaimana menulis itu. Aku kira, tulisan di sini enak di baca, gak kagok sama sekali.

Blog adalah ungkapan hati dan pemikiran pemiliknya. Jadi, menggunakan bahasa apapun tidak menjadi masalah. Menggunakan bahasa resmi pun enak juga. Saya sendiri tidak terpaku pada bahasa resmi atau bahasa gaul. Kalo suwatu saat pengin basa gaul, boljug. Kalau ingin menggunakan bahasa resmi, juga bisa. Jadi, fleksibel, khan?

Blog yang rame dibaca dan dikomentarin itu yang dekat di hati dan nyambung sama pembacanya. Contohnya blognya Priyadi yang tiap ada posting pasti dapet komentar gak kurang dari 30.

Semua kembali ke tujuan dari penulis atau blognya. Tidak semua punya target audience yang sama.

Maju terus pantang mundur buat Amal. Tulisan dan gaya penulisan anda ini banyak dirindukan dan sudah sering menjadi air di kala kehausan tulisan bermutu dari negeri sendiri.

#5: Setuju. Saya pernah menjuluki Priyadi’s Place sebagai rumah kedua bagi banyak pengunjung. Kalau tentang target audiens, jangan kuatir, pembaca masih melimpah dan gaya penyajian yang mereka pilih sangat bervariasi. Pakai saja yang sesuai dengan selera penulis. :)

Susah sekali memakai bahasa formal seperti mas Amal. Saya coba berkali-kali tapi mungkin memang bukan karakter saya. Pertahankan terus mas, karena ini ciri khas anda

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on May 28, 2005 8:38 AM.

Pernyataan Sun tentang Hak atas Kekayaan Intelektual dan Bantahan Microsoft was the previous entry in this blog.

Gerakan Nasional Open Source (GNOS) is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261