Bulan Ramadhan 1426 H sudah tiba. Seperti lazim pada tahun-tahun sebelumnya, pesan-pesan menyambut bulan puasa bertebaran lewat media digital.
Hari Jumat pekan lalu, sebuah pesan datang lewat Yahoo! Messenger, sebagai berikut,
Do’a Malaikat Zibril Menjelang Ramadhan: Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
- Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
- Tidak berma’afan terlebih dahulu antara suami istri
- Tidak berma’afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya
Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.
Pada saat menerima pesan di atas lewat Yahoo! Messenger, saya tidak terlalu menghiraukan karena si pengirim segera mengajak bermaaf-maafan, yang tentu segera saya tanggapi. Namun demikian, tiga hari kemudian saya menerima email dengan isi mirip di atas, hanya berbeda di bagian pengantarnya,
Ketika Rasullullah sedang berhotbah pada suatu Sholat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Aamin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Aamin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Aamin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Aamin sampai tiga kali.
Ketika selesai sholat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “Ketika aku sedang berhotbah, datanglah Malaikat Zibril dan berbisik, hai Rasullullah aamin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.
Bagian berikutnya berisi tiga penjelasan Jibril seperti pesan pertama yang saya terima. Kelihatannya pesan di atas sedang disebarkan secara massal. Saya periksa lagi dengan lebih teliti dan ada tiga pertanyaan yang menggelitik saya berkaitan dengan “pesan Jibril kepada Rasulullah”, sebagai berikut:
- Penulisan nama malaikat di atas berbeda dengan yang umum digunakan dalam literatur Islam di Indonesia. Yang sudah digunakan luas adalah Jibril, bukan Zibril. Atau, jika diambil dari rujukan asing, yang populer adalah Gabriel. Dari mana asal kata Zibril berasal?
- Mengapa malaikat Jibril dalam pesan tersebut digambarkan menambahi syarat berpuasa, dengan ancaman puasa yang tidak diawali dengan tiga syarat yang dikemukakan minta diabaikan oleh Allah. Sepengetahuan saya ketiga syarat di atas belum pernah disebutkan sebagai syarat ibadah puasa dalam agama Islam.
- Saya coba mencari rujukan resmi tentang kisah di atas (yang sayangnya di email-email asal-kirim keterangan rujukan tidak disebutkan) di Internet dan hanya memperoleh hasil dari Google berupa situs-situs arsip mailing list serta beberapa situs pribadi yang mengutip mentah-mentah materi di atas.
Keraguan di atas sempat saya tulis untuk mailing list De Gromiest.
Dengan demikian bagi saya, pesan lewat email atau media lainnya tentang kisah di atas masih sangat meragukan. Entah masuk kategori pesan hoaks yang beredar luas atau riwayat hadits yang lemah (dho’if). Karena saya bukan ahli agama, saya berharap memperoleh masukan yang lebih pasti.
coba cek ke milis ini : http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/20188
katanya sih tidak ada keharusan…. dan coba baca thread di milis tsb untuk ramadhan tahun lalu… soalnya tiap tahun pasti ada yg nanyain… eh di milis groomiest kenal wangsa dong… salam yah buat diya….
Sampai sekarang saya juga belum pernah mendengar adanya kewajiban tersebut sebelum shaum. Lagian kalopun itu hadits, sanadnya tidak jelas.
Bukan membenarkan ‘keharusan’ isi pesan tersebut, tapi mengambil hikmahnya, perbanyak maaf-memaafkan dengan siapa saja. Begitu juga saya kepada Bung Amal dan selamat menjalankan Ibadah Shaum..
kalo bukan dalil hukum, tapi kita ambil manfaatnya aja. BTW gimana sanad hadist tersebut ? Ada gak ?
Bang Ricky, terima kasih atas URL dari arsip Yahoo! Groups di atas. Hasil pencarian saya dengan Google untuk memeriksa pesan Jibril ini tidak menampilkan taut di atas. Berdasarkan pengalaman saya, memang cukup repot melakukan pencarian di arsip Yahoo! Groups.
Diambil manfaat tentu saja boleh, setelah diluruskan pada pengertian yang sebenarnya:
ikut nimbrung walo agak telat. Ini hampir sama apa yang saya alami. begitu membaca langsung ragu dan curiga. cari sumber darimana asalnya ga nemu2. memang pernah diriwayatkan seperti pada pesan kedua, tetapi tidak dirinci point2 yang disebut sebagai doa jibril.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah naik mimbar kemudian berkata : Amin, Amin, Amin” Ditanyakan kepadanya : “Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?” Beliau bersabda, “Artinya : Sesungguhnya Jibril ‘Alaihissallam datang kepadaku, dia berkata : “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan “Amin”, maka akupun mengucapkan Amin….” ( Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih , asalnya terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhan hal. 25-34 karya Ibnu Syahin).