Kamera Digital, Gadget, dan Layanan Album Foto

| 6 Comments | 1 TrackBack

Setelah mendapat hadiah kamera digital bekas pakai Olympus Camedia C-150, saya lebih menikmati lagi urusan fotografi amatir. Kendati modal dan kemampuan “pas-pasan”, motivasi yang saya gunakan adalah “rajin mengumpulkan” dan menjadi dokumentasi tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Termasuk rencana saya lebih melengkapi beberapa tulisan blog dengan foto atau “balas dendam” kesulitan yang saya temui pada saat menulis Wiki tentang kota Groningen: saya ingin berbagi foto-foto tentang kota Bandung misalnya. Seringkali foto-foto yang “biasa” namun diperlukan untuk ilustrasi dokumen belum tersedia dengan lisensi mudah digunakan untuk publik, contohnya: Lapangan Gasibu, halte di Bandung, atau situasi Pasar Simpang.

Jika sebelumnya saya sangat jarang menengok informasi tentang gadget, karena perlu melengkapi kamera digital tersebut (flash disk yang sudah rusak perlu diganti), akhirnya saya tergerak juga untuk melongok ke dunia gadget. Saya baru memerlukan informasi tentang baterai yang dapat diisi ulang dan pengisinya. Di Bandung Electronic Center (BEC) — pusat perbelanjaan untuk telepon genggam dan komputer — asesoris untuk telepon genggam menempati ruangan dua kali lebih banyak dibanding komputer. Sedang untuk situs Web, meniru kebiasaan beberapa teman dekat, saya jenguk EK Gadgets untuk informasi produk, terutama harga.

www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from ikhlasulamal. Make your own badge here.

Seperti halnya lebih sering saya jumpai laki-laki yang sibuk dengan pernak-pernik barang elektroniknya dan menguasai hampir semua kemampuan teknisnya, segmen pembaca inilah yang dibidik majalah-majalah gadget. Foto yang menyajikan model perempuan membawa PDA terbaru atau di lehernya berjuntai kabel adalah pemandangan lazim di sampul dan halaman majalah gadget. Sebagian malah kelewatan karena faktor keseksian model yang ditonjolkan, sehingga jangan heran apabila majalah gadget dapat sulit dibedakan dengan majalah semi-porno.

Sayangnya, komputer desktop tempat saya bekerja di kantor mengalami gangguan pada unit USB-nya, sehingga koleksi gambar dari kamera digital diambil dengan cara menumpang sebuah server Microsoft Windows. Di Blackbox, saya tidak memiliki manajer berkas yang menyediakan pratilik memadai dalam modus thumbnail. Sebagai alternatif, paket Album yang ditulis oleh David Ljung Madison saya pasang dari paket Debian. Aplikasi pengelolaan album foto yang lebih kompleks, Gallery 2.0, juga tampil dengan banyak kemampuan baru. Saya mendapatkan contoh pemakaiannya di album personal Eko Juniarto. Untuk berbagi koleksi foto, baik di komputer pribadi atau lewat intranet, perangkat lunak yang mudah dikelola seperti di atas tentu diperlukan.

Setelah itu, saya perlukan situs Web yang menyediakan layanan pengeloaan foto untuk diakses lewat Internet. Motivasi menjadi penting di sini: mereka yang ingin bergabung dengan komunitas fotografer sepantasnya bergabung dengan forum yang lebih serius, seperti Fotografer.net atau Forum Kamera, sedangkan yang “hanya” ingin menyediakan tempat foto lewat Web untuk keperluan tersebut lebih banyak lagi. Sedikit yang saya ingat (karena sering saya lihat dari URL) adalah Yahoo! Photos dan Photobucket yang menyediakan album online secara eksplisit. Tempat penyimpanan gambar lain yang mengandalkan URL adalah Image Shack. Gambar atau foto yang disimpan di Image Shack siap dipakai di situs Web lain, termasuk blog tentunya, lewat URL yang dihasilkan. Dengan demikian bagi mereka yang menggunakan ruang penyimpanan terbatas di tempat hosting dapat melakukan solusi hibrida dengan mengumpulkan gambar di tempat-tempat gratisan ini. Ah, solusi gratisan lagi!

Pilihan saya tetap jatuh pada Flickr, yang dibeli Yahoo! bulan Maret lalu. Berbeda dengan forum-forum fotografi, Flickr tidak berpretensi lebih dari, “sebuah jejaring sosial yang bertumpu pada foto.” Pemakai Flickr menyediakan foto atau gambar untuk berbagi dengan pemakai lain yang siap dikomentari, ditandai sebagai foto favorit, dilabeli dengan tag, dan tersedia pengategorian berdasar set. Selain terdapat pengorganisasian pemakai lewat Groups dan fasilitas kirim pesan antarpemakai, Flickr benar-benar unggul dari sisi kelengkapan pengelolaan foto, yang ditulis di atas JavaScript dan Macromedia.

Batasan untuk pemakai gratisan adalah ukuran total pengunggahan berkas gambar sebesar 20 MB/bulan. Jumlah yang masih memadai untuk saya dan justru batasan lain yang sedikit mengganggu: jumlah himpunan foto untuk pemakai tidak-berbayar hanya tiga buah. Padahal secara visual asyik juga menyajikan koleksi foto dalam bentuk set ini, sehingga terpaksa saya membuat hanya dua set utama dan di luar itu hanya ditandai lewat tag.

Sejauh mana saya keranjingan gadget? Ah, hanya kamera Olympus dan Palm IIIx — keduanya berteknologi jadul atau “jaman dulu”.

Catatan: halaman ini tidak valid XHTML 1.1 karena terdapat kode tambahan yang disisipkan dari Flickr badge.

1 TrackBack

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/373

Kisah Flickr menjadi photoblog antara lain dari peran anggota komunitas di sana. Read More

6 Comments

Ikutan bandung Photoblognya Eric dan Budi dong, di bandung.wordpress.com.

Asyik.. kamera baru.. Ditunggu hasil jepretannya.. :)

Terima kasih. Jika disebut baru mulai memegang kamera memang benar, namun bukan kamera baru. :) Barang lama yang masih bisa terus didayagunakan.

Horee.. makan-makan.. :D ups salah ya? :P

oh, seingat saya ‘pernak-pernik’ bukan ‘pernik-pernik’ dan satu lagi majalah gadget emang majalah semi-porno, masa pakai sampul seperti itu… hehehe… mungkin biar mas beli kali… :P

Terima kasih atas koreksi terhadap pernik-pernik. Menurut KBBI:

  • pernik-pernik: pernik (bentuk jamak dari “pernik”);
  • pernak-pernik: alat (barang, benda, dsb.) yang bentuknya kecil-kecil.

Karena dalam konteks tulisan di atas, pernak-pernik lebih cocok, saya perbaiki dengan mengganti bagian tersebut.

Terima kasih untuk Bayu Notonegoro atas koreksinya.

aku seorang mahasiswa kok kayaknya masih gak percaya yah soalnya aku sering banget ditawari ini itu yang gratis ke email tapi tetep ga pernah dapet …kira2 aku bisa gak yah buat dapetin usb soalnya usb tuh mahal ga ada duit buat beli sementara dosen suka ngasih slide2 yg perlu disave jadinya aku sering minta bantuan teman buat ngesave to data disket tapi aku pernah punya pengalaman disketku rusak dan akhirnya datanya ilang semua ya udah akhirnya yahh begiutulah nasibku.. bagi yang peduli sama nasibku huib ke maliku yahh thanxxx

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on December 8, 2005 2:21 PM.

Menunggu Quasar Menjangkau Dago Bagian Atas was the previous entry in this blog.

Penampil Sindikasi di Gmail is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261