"Amar Ma'ruf Nahi Munkar"

| 7 Comments | No TrackBacks

Hari Jumat, saat semua khotib mengingatkan jamaahnya nanti siang akan kewajiban di dunia: amar ma’ruf nahi munkar atau “mengajak manusia menjalankan kebajikan dan menjauhi perbuatan tidak terpuji”. Bagaimana di dunia maya?

Saya teringat pada rujukan yang berat seperti ungkapan “mencari Tuhan di Internet” atau tulisan lebih praktis dari Syahrani, Nge-blog dalam Perspektif Islam. Kendati keduanya tidak menyebut-nyebut amar ma’ruf secara eksplisit, Sherryl Turkel, profesor di MIT, menyebut, Orang melihat Net sebagai sebuah metafor baru untuk Tuhan, dan Syahrani menulis, blogging atau kegiatan nge-blog, atau membuat blog, atau apalah namanya asalkan menyangkut kebaikan dalam blog, maka menurut saya ia adalah termasuk ajaran Islam.

Hari-hari ini Internet kian mampu menjadi medium untuk menyuarakan kebaikan dan menolak kebatilan. Saya angkat topi untuk situs Malu Dong yang memasang slogan, Mari kita budayakan malu melanggar lalu lintas1 yang menampilkan aturan lalu lintas dan teladan pelanggarnya lewat bukti-bukti “sederhana” koleksi foto perilaku pemakai jalan sehari-hari. Kamera digital dan telepon seluler berkamera pada salah satu sisi positifnya.

Bentuk lainnya adalah situs-situs yang berusaha menjadi pemantau, atau dalam pemilihan nama domain mereka menggunakan istilah watch. Tampaknya nama domain yang menjadi inspirasi adalah situs legendaris Roy Suryo Watch.

Akan halnya peristiwa besar terakhir yang menjadi teladan tegas nahi munkar adalah kegusaran Sarie Febriani terhadap pengendara Harley Davidson. “Amuk” Sarie beredar dari Friendster, mailing list, blog, berita media massa di Internet, dan sampai juga akhirnya di media cetak. Jika di Internet cetusan Sarie masih dibantah dengan argumen yang terbaca “asal membantah”, personil yang diwawancarai di media cetak sudah lebih kalem dan tahu diri.

Komplain semacam yang dilakukan Sarie juga terdapat di salah satu salinan dokumen Parlimen Kesembilan dari Malaysia,

Dato’ Haji Mohd. Zuki bin Kamaluddin: Tuan Yang di-Pertua, soalan tambahan. Tuan Yang di-Pertua, sekarang ini banyak sangat motosikal yang berkuasa sangat tinggi seperti Harley-Davidson. Jadi, apabila dia lalu di jalan-jalan raya seperti di jalan sebelah negeri Pahang hari minggu yang lalu, saya balik dari Pahang ke sini, lapan buah motor Harley-Davidson ini dia memotong kereta saya yang had lajunya 80 sahaja. Dia potong zoom, zoom, zoom, saya tengah tidur terjaga. Jadi, adakah pihak kerajaan berfikir yang Harley-Davidson sekarang ini jadi “raja jalan”?

Sumber: http://www.parlimen.gov.my/hindex/pdf/DN-10-12-1996.pdf

Apakah pada kesempatan berikutnya ajakan kebajikan dan tampikan kemungkaran bisa bersemai dari media Internet dan membawa hasil pada tindakan di dunia nyata? Lebih baik kita lihat sebagai usaha terus-menerus.

1 … malu melanggar lalu lintas, seharusnya yang dilanggar bukan lalu lintas, melainkan peraturan lalu lintas. Bagaimana jika, … malu melanggar peraturan lalu lintas?

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/402

7 Comments

Saya sepakat dengan statemen blog sebagai sarana ‘Amal Ma’ruf Nahyi Munkar’ seperti yang mas bilang. Namun yang perlu diperhatikan dari sisi penulisnya adalah konsep ‘ibda bi nafsika’, yakni memulainya dari dirinya sendiri.

Sepakat. Semua usaha memperbaiki keadaan akan terbaca lebih bijak jika dimulai dari diri sendiri.

Terima kasih.

Yang juga relevan adalah penggunaan internet melatih orang untuk semakin jeli dalam menyaring informasi yang diterima, karena kadang informasi yang terbaca sangat baik informasinya ternyata hanya merupakan pekerjaan orang2 yang punya maksud tertentu dan menyesatkan. Begitu juga dalam menuliskan sesuatu di internet, kredibiltas penulis bisa dilihat dari lengkapnya pencatuman taut sumber informasi serta kredibilitas asal infomasi tsb.

Hal ini harusnya bisa diterapkan dalam dunia nyata, dalam hal beribadah misalnya, tentunya tata caranya harus berdasarkan dalil2 yang shahih. Dan apabila menerima informasi baru ttg ibadah, tentunya kita harus jeli dalam menyaring dengan memeriksa dalil2 (shahih) yang menjadi dasar informasi tsb.

Bagi saya, yang penting adalah kemampuan untuk menangkal yang mungkar, bukan dilindungi dari mungkar dengan Undang-undang. Umat yang selalu dilindungi (diprotek), pasti akan lemah selamanya. Karena itu yang penting adalah pendidikan akhlaq, budi pekerti atau sopan-santun, bukan Undang-undang anti ini dan itu. Nah, karena ketidak mampuan untuk mendidik itu lalu menimbulkan ide jalan pintas dengan Undang-undang. Ini tidak fair !

saya mempunyai sudut pandang yang berbeda dari semua komentar yang ada,pada dasarnya semua pengendara motor (baik itu moge atau bukan)harus mentaati peraturan lalu lintas.

Tidak jarang banyak kita temui kejadian-kejadian dijalan yang arogan disebabkan oleh sebagian pengendara kendaraan baik motor/mobil,seperti contohnya angkutan umum yang tidak tau diri menaik nurunkan penumpang ditengah jalan.Kendaraan pribadipun apalagi di kota besar seperti jakarta,mereka seperti tidak punya hati nurani dengan keegoisannya bisa bertindak seenak-enaknya dengan menyalip dari segala arah tanpa memperhatikan keselamatan orang lain. Jadi hendaklah kita berfikir bijak dan sabar tanpa harus mendiskriminasikan orang lain dan belum tentu kitapun sebagai pengendara yang baik dan bisa mentaati peraturan lalu lintas.

Hendaklah kita sendiri bisa berinstrosfeksi diri sebelum kita menyalahkan oranglain,karena manusia itu tidak ada yang sempurna.

Kalau kita berbicara tingkat kebisingan knalpot(suara mesin),jangankan motor harley davidson,motor kecilpun banyak yang diganti knalpot standar pabriknya dengan yang racing yang menimbulkan suara bising apalagi mereka memakainya tiap hari,sedangkan moge-moge biasa orang pake 1-2 hari dalam seminngu.

Memang orang-orang yang mempunyai moge khususnya harley davidson identik dengan orang yang berduit tebal,tapi mari kita lihat segi positifnya bukan negatifnya saja,mereka sering melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial yang dapat membantu orang-orang tidak mampu,kita harus berani bertanya terhadap diri kita sendiri apakah kita sudah peduli dengan orang-orang yang tidak mampu ???

Mungkin ada disetiap elemen masyarakat baik itu dipemerintahan,birokrasi,pengusaha,organisasi ataupun keluarga yang menjadi oknum sehingga akan menjadikan orang yang baikpun disamaratakan pandangannya.

Jadi dengan kejadian ibu sarie mari kita semua membuka lebar cara pikir dan pandang kita setiap menyikapi semua masalah,jangan memandang dari satu sudut pandang saja kita harus belajar bersikap arif,sabar dan bijak.

Saya setuju, sekarang masyarakat kita sudah main gila, sinting, edan, dan makin gak berotak. Kalo mau dibilang moge bersuara besar, memang begitu, tapi banyak juga moge yang meski bersuara besar tapi gak nyakitin telinga. Mungkin yang asli ya. Tapi yang paling menyebalkan, sudah cuma motor bebek, knalpotnya dibuat bersuara petir menyayat gendang telinga. Dan yang begini jumlahnya ratusan ribu unit. Bayangkan, ketentraman dan ketenangan lingkungan jadi terganggu akibat ulah orang2 yang sakit jiwa. Ini yang gue bilang masyarakt kita sudah pada gila

Menurut gue, kalo mau diberangus, sepedamotor/ bebek berknalpot setan ini yang mesti dihajar dulu, tutup pabrik penghasil knalpot setan ini, sita knalpot setan yang dijual, tilang/denda orang2 yang gunakan knalpot iblis ini. Jumlah yang pake di Jabotabek gue kira nyampe ribuan.Negeri ini bisa jadi negeri terbising di dunia. Mereka orang2 gak berotak, gak beriman, gak bermoral, gk berperasaan. Gak mau mikir kalo suaranya amat ganggu orang lain. Pasti mereka berasal dari keturunan binatang yang diperkosa oleh setan. Tolol sepeti hewan, jahat seperti setan. Klop.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on February 24, 2006 10:04 AM.

Gmail for Your Domain was the previous entry in this blog.

Rekrutmen dari Hasil Ujian di Brainbench is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261