Apakah masih perlu mailing list untuk penulis blog di Indonesia? Pertanyaan ini muncul di benak saya setelah menjenguk halaman depan dan ulir diskusi pertama di ID-Blog, sebuah mailing list baru untuk “tempat diskusi aktivis blog Indonesia”. Supaya tulisan ini tidak disalahartikan sebagai sebuah sikap pro atau kontra, pandangan saya di bawah ini lebih merupakan gambaran umum dan bukan menilai kasus per kasus atau suatu reaksi terhadap rencana teman-teman penulis blog dengan mailing list ID-Blog.
Sekarang ini, blog adalah media baru bagi banyak kalangan di Indonesia. Pekerjaan besar yang sedang berlangsung adalah memperkenalkan blog kepada khalayak, memperkaya isinya, menjadikan dia “hidup”, dan — sampai tingkatan tertentu — mengupayakannya menjadi sarana berkomunikasi atau berdiskusi. Karena bertumpu pada blog itu sendiri sebagai media, dalam pandangan saya seyogyanya media tersebut mempunyai kemampuan untuk “mengurus dirinya” sendiri, menciptakan dunia yang dikembangkan secara swadaya, dan para pelakunya dapat cukup intens terlibat dalam lingkaran tersebut. Ringkasnya, penulis blog harus cukup “percaya diri” untuk mengembangkan komunikasi dengan media yang sedang dikendalikan, yaitu blog.
Kelebihan blog dibanding mailing list justru terletak pada pengorganisasian materi yang lebih rapi, diskusi yang lebih termoderasi — karena penulis menyajikan topik yang akan dibahas serta bagian komentar dan topik utama jelas terlihat berbeda. Dengan demikian, dalam bayangan saya: jika memang sesama penulis blog hendak berdiskusi seharusnya lebih mudah menggunakan blog itu sendiri. Pasang pembaca sindikasi Anda dan arahkan ke kandidat mitra diskusi. Tidak perlu ada pemuatan materi ke beberapa tujuan (cross posting) seperti yang jamak dijumpai di mailing list.
Memang perlu diakui bahwa masih banyak materi yang dibahas di blog kita merupakan kelanjutan dari topik yang sedang ramai dibicarakan di mailing list. Sah-sah saja, dengan harapan alangkah lebih baik jika kita semakin mengurangi “ketergantungan” terhadap mailing list dan — sebagai kompensasinya — menambah keramaian dari dan di lingkungan blog sendiri. Apabila para penulis blog sudah semakin mengandalkan pembaca sindikasi, saya yakin bahwa hasil “perbincangan” antarpenulis blog dapat menyamai riuh-rendah mailing list. Demikian halnya beberapa “keluhan” bahwa belum ada ide untuk blog sebenarnya dapat dipenuhi jika kita bisa menulis untuk blog dibuat “sama santainya” dengan menulis untuk mailing list.
Saya sendiri juga sedang mencoba untuk sedapat mungkin menulis di blog, di samping memang sering kewalahan menghadapi jumlah email yang datang lewat mailing list. Demikian juga untuk Wiki — karena saya juga menekuni Wiki — saya coba buatkan forum penulis Wiki dan dilangsungkan di atas media Wiki, yakni di Cempedak.
Akan halnya ID-Blog, saya berharap moderator mailing list tetap membuka arsip diskusi untuk publik sehingga saya dapat membaca ulir diskusi dari arsip. Berkaitan dengan rencana penyusunan Wiki tentang blog, saya lebih suka mengikuti Wiki dibanding mailing list, seperti yang telah terjadi di komunitas Id-Gmail.
Tulisan ini dipasang di blog, mengikuti pandangan yang saya tulis di atas. Terima kasih.
[6 Mar] Saya terlambat membaca sindikasi: Priyadi Iman Nurcahyo sudah menulis tentang BlogPedia yang dikaitkan dengan mailing list ID-Blog.
saya buat milis ini karena saya lihat diskusi yang di detik kemarin seperti gak ada kelanjutannya (selain aktivitas dari teman2 indosiar). dari sekian banyak yang ikutan kemarin, mungkin hanya 4-5 orang yang masih berhubungan dengan saya. selain itu saya yakin teman2 yang ikut kemarin gak saling mengikuti blog semua teman2 yang lain. ini sah2 saja karena pembaca memang punya preferensi masing2. nulis di blog memang baik, tapi untuk mencapai konsensus perlu pembicaraan lanjutan di tempat lain. misalnya lewat yahoo messenger, forum, atau mailing list.
nggak apa2x sih banyak mailing list.. jadi banyak tempat untuk ngejunk huauuahuahuhaa..
:), ya memang sudah seyogyanya blogger mampu mengoptimasi blog sebagai media komunikasi… permasalahannya: masih sangat sedikit blogger yang memahami sindikasi dan niat awalan id-blog juga mulia untuk mengumpulkan blogger aktivis dari masing2 komunitas. nah kalo kemudian malah lebih rame adegan nge-junknya (yang mana cukup mengganggu) ya mungkin perlu diluruskan saja…
Aku melihat apa yang dilakukan Pri merupakan salah satu pilihan untuk saling berbicara mengenai pengambangan blog. Pilihan cara dalam berkomunikasi rasanya memang perlu dikedepankan. Semakin banyak pilihan, semakin banyak kemungkinan mendekat ke arah main goal yang dituju.
Cuplikan Amal : ————————————
Sekarang ini, blog adalah media baru bagi banyak kalangan di Indonesia. Pekerjaan besar yang sedang berlangsung adalah memperkenalkan blog kepada khalayak, memperkaya isinya, menjadikan dia “hidup”, dan — sampai tingkatan tertentu — mengupayakannya menjadi sarana berkomunikasi atau berdiskusi. Karena bertumpu pada blog itu sendiri sebagai media, dalam pandangan saya seyogyanya media tersebut mempunyai kemampuan untuk “mengurus dirinya” sendiri, menciptakan dunia yang dikembangkan secara swadaya, dan para pelakunya dapat cukup intens terlibat dalam lingkaran tersebut. Ringkasnya, penulis blog harus cukup “percaya diri” untuk mengembangkan komunikasi dengan media yang sedang dikendalikan, yaitu blog.
————————————-
aku sikapi sebagai pemicu semangat untuk terus memperkenalkan Blog sebagai salah satu media berbicara bagi orang banyak.
Saya sependepat dengan Pak Amal mengenai optimalisasi blog oleh penulis-penulisnya. Tapi di sisi lain keberadaan mailinglist, wiki, forum diskusi dan sarana lainnya untuk mendukung “blog” itu sendiri masih diperlukan. Pandangan saya berdasar bahwa “dunia blog” itu sendiri bukan hanya terdiri dari pemilik/penulis blog saja, tentu banyak di luar penulis blog pihak-pihak yang concern atau sekedar mengikuti perkembangan perblogan termasuk calon-calon penulis blog. Hal lainnya, banyak juga penulis blog yang mengkhususkan menulis di blog hanya topik-topik tertentu, jauh dari masalah yang terjadi di “dunia blog”.
Jadi keberadaan milis ID-Blog untuk menopang blog gak ada salahnya. Harapan saya, semoga bukan hanya untuk aktivis blog dalam artian penulis-penulis blog, tapi untuk semua pihak yang ada di “dunia blog”.
Eh, moderator ID-Blog Priyadi, ya? Kalau begitu titip untuk arsip mailing list jangan ditutup dari publik ya? ;)
Usul: salah satu poin yang dibicarakan di ID-Blog berkaitan dengan pertemuan di Detik.com adalah penyusunan Wiki tentang blog. Bagaimana jika pembicaraan tentang arah materi Wiki tersebut dibicarakan juga di dalam Wiki yang dibangun? Seperti halnya taut yang disediakan di blok “Komunitas” di halaman depan Wikipedia Indonesia? Demikian juga salinan percakapan di Yahoo! Messenger dapat dipasang di laman semacam “Diskusi” yang tersedia di setiap entri.
Akan halnya “mereka yang bukan penulis/pemilik blog”, barangkali modelnya seperti Forum Pembaca Kompas (atau Detik.com atau media massa lainnya) yang membicarakan sebuah media dari mailing list. Kira-kira seperti “komunitas pembaca.”
Blog yang membicarakan tentang “dunia blog” itu sendiri kira-kira direpresentasikan oleh blog komunitas seperti halnya Angkringan, Tukang Lenong, atau BBV. Atau benar-benar mau menulis ulasan tentang blog itu sendiri seperti yang disodorkan Andry S. Huzain?
yg lbh lucu sih yg ngeblog pake skrip forum :)
Yuk, bikin ID-MILIS :D
Saya belum lama mengenal blog juga aktipitas-aktipitas lain di internet, dan baru kali ini muncul keinginan untuk ngeblog, mungkin terpengaruh oleh ajakan saudara priyadi, tadinya cuma baca-baca lalu komen-komen, ah kenapa tidak gabung aja buat blog. Dari komunitas yang ada, terlihat rasa persaudaraan/persatuan yang kuat diantara para bloger, bagi para pembaca #direktif juga pak amal doakan yah saya jadi penulis yang baik, paling tidak berguna bagi saya sendiri, sukur-sukur bagi bangsa ini :)
trus id-gmail itu apa? :p
#6:
sekarang harusnya arsip gak ditutup dari publik.
tentang diskusi yang dilakukan di wiki, rasanya sebagian besar pengguna belum mengerti apa itu wiki dan bagaimana cara penggunaannya. ini berbeda dengan wikipedia yang seluruh anggotanya sudah pasti bisa ngewiki.
Cite : “Atau benar-benar mau menulis ulasan tentang blog itu sendiri seperti yang disodorkan Andry S. Huzain?”
Maksudnya “ulasan tentang blog” ? Welcome Post yang saya lakukan di Merdeka ?
(Ini ‘komentar’ terlambat, saya kesini via Technorati. Seandainya ada fasilitas sindikasi komentar di MT…….)
Andry, saya amati tulisanmu di blog banyak mengupas tentang pembuatan blog, semisal pemilihan tagline, tentang pengumpan (feed), technorati, dan sejenisnya. Menurut saya, hal itu sudah masuk kategori penulisan “tentang blog”.
Tentang sindikasi untuk komentar, lebih tepatnya bukan karena tidak disediakan oleh Movable Type, melainkan saya sendiri tidak berusaha menyediakan templat untuk itu.
Oalah, yang untuk kategori blogging toh. Benar, itu memang “tentang blog”, dan semoga pemikiran ala warung kopi yang saya lakukan berguna untuk memebuat blog menjadi lebih baik.
Di Blogpedia sendiri, market niche-nya saya amati masih untuk ..hm.. pemula ? Pembahasannya masih standard, seputar “common knowledge” di dunia blog seperti penjelasan Trackback atau daftar layanan alat bantu blog.
Apa ada visi untuk artikel-artikel ‘lanjutan’ juga bisa masuk ke Blogpedia ?
(atau mestinya komen ini saya post ke ID-Blog saja yah?)
Dear Semuanya deh !!!
Aku suka menuliskan sesuatu tentang berbagai hal yang kualami dan dialami oranglain. Kadang - kadang bahasa tulisanku cukup kasar dan tanpa basa - basi. Mungkin, jika diagambarkan dengan mahkluk hidup hasil tulisanku bagai mahkluk yang tak kenal pakaian. Aku ingin ada diantara teman - teman yang amu memberi nilai atas hasil karyaku. Tulisan perdanaku dimuat Di Batam Post, aku ingin juga bahasku lebih berkembang lagi di area terbuka tanpa batasan lingkungan. Bisakah saya mendapat informasi mengenai berbagai hal tentang menulis yang baik dan juga kemana kan kukirim hasil karayaku yang sudah menumpuk dirumah, dan ingin ku jual . Sekian Terimaksih
Herlina